Budayakan vote dan komen okee♡
***
Di jam pelajaran ke 5 yaitu saatnya jam pelajaran kimia. Salah satu diantara sekian pelajaran yang Sheira tidak sukai. Ya ngapain masuk MIPA kalau gak suka? Resiko tanggung sendiri. Mau gak mau ya harus suka, masa anak MIPA kok suka sama pelajaran sejarah kan gak nggak banget.
Dengan sorot matanya yang tajam itu, Bu Feni memang salah satu dari sekian guru yang disegani para muridnya. Bahkan Bu Feni juga termasuk guru BK, kalau ada razia dadakan ya Bu Feni yang turun tangan sama Pak Handi guru pelajaran ekonomi yang notabenya itu suami dari Bu Feni. Duh suami istri yang menyeramkan di mata muridnya.
Mau tak mau Sheira pun harus membuka matanya lebar-lebar ketika Bu Feni sedang mengajar, kalau sampai ketahuan ada yang tidur di jam pelajarannya bisa mampus deh kayaknya. Yang ketahuan main hp, dan apapun itu yang melanggar ketentuan di jam pelajaran, Bu Feni pasti akan memberikan poin negatif untuk orang yang melanggar, tak lupa juga pasti orang itu mendapat catatan buruk di BK.
"Menurut model atom Niels Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi." Bu Feni mulai menjelaskan pelajarannya seraya memperhatikan sekeliling yang rupaya masih baik-baik saja. Belum terlihat ada yang mengantuk, gak tahu kalau nanti, pelajaran kimia kebetulan jadwalnya 3 jam. Mampus deh tuh kenyang 3 jam pelajaran kimia.
"Mau atom model kek gimana kek, mana tau gue. Bom atom aja sekalian," gumam Sheira pelan ketika sedang menyalin materi dari buku paket seraya mendengarkan penjelasan Bu Feni.
Sheira memang paling malas sih jika sudah disuruh merangkum materi. Ngerangkum gimana? Orang materinya pada penting semua, itu mah nyalin. Kadang juga sampai menyuruh merangkum 10 halaman, ya kali tangan tuh mesin ketik.
Bu Feni kembali menjelaskan materi sambil berjalan mengecek setiap muridnya, "Lintasan elektron yang terletak paling dekat dengan inti mempunyai energi paling rendah. Semakin jauh lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya...."
Rupanya Bu Feni sudah menemukan mangsa, guru muda itu berhenti di dekat bangku Ken dan Gani. Ternyata Ken tertidur pulas di balik buku paket, dan juga Gani yang sibuk main game online Mobile Legends di bawah meja.
Brak.
Bu Feni menggebrak meja Ken dan Gani yang kebetulan duduk sebangku, udah bangku paling belakang, di ujung pula. Bawaannya sih pasti ngantuk, biasalah godaan syaitonnya di ujung belakang mah paling kuat.
Perhatian semua murid kelas X MIPA 5 pun tertuju pada Bu Feni yang mencyduk Ken dan Gani.
Ken yang sedang tertidur pulas itu lantas terkejut atas gebrakan di mejanya, "Aduh ampun mak. Ini Ken bangun." Ken berteriak, ia kira yang membangunkannya adalah ibunya. Kan biasanya ibu Ken selalu menyiramnya dengan air ketika susah dibanguni, makanya dia seperti itu takutnya ibunya sudah siap dengan seember air. Padahal nyatanya Bu Feni.
Lantas seisi kelas tertawa, "Gak ada yang ketawa!" tegas Bu Feni. Membuat seisi kelas hening kembali. Tak ada tawa sama sekali. Bak di kuburan.
Gani hanya bisa melongo ketika ponselnya disita oleh Bu Feni. Dan Ken, dia menelungkupkan kembali wajahnya di atas meja meratapi bagaimana nasibnya setelah ini.
"Ponsel kamu, ibu sita! Kalau mau diambil, besok temui ibu bersama orang tua kamu di ruang BK!"
Ingin sekali rasanya Gani mengumpat, tapi mau bagaimana lagi? Hari ini dia terpaksa tidak bisa memegang ponselnya gara-gara Bu Feni.
"Anjir padahal bentar lagi victory. Gara-gara hp gue disita malah AFK." Gani terlihat frustasi, dia ikut menelungkupkan wajahnya di atas meja seperti Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Girlfriend [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^] "Lo itu ibarat magnet, yang mau gak mau hati gue harus ketarik waktu pertama kali gue liat lo." -Delvin Archelaus Lazuardi. Di hari pertamanya sekolah di SMA Kartika ternyata tidak memberi kesan baik bagi Sheira Belvania...