BMG 🌠 29

2.3K 110 0
                                    

Seperti biasa, di hari minggu Nafa tak lupa mengunjungi sahabatnya sedari orok itu ke rumahnya. Berhubung orang tuanya sedang tidak ada di rumah, alhasil dia ngungsi dulu ke rumah Sheira yang udah dia anggap kayak rumah sendiri.

Pukul 10 pagi, baru saja Sheira membereskan kamarnya dan pergi menuju kamar mandi. Eh pas Nafa datang ancur lagi dah itu, apalagi kasurnya yang langsung diserbu Nafa, definisi gak bisa diem sih.

"Ya ampun, SANAFAAAA!!" Sheira yang baru saja keluar dari kamar mandi pun teriak ketika melihat Nafa yang sudah stay di kasur abu-abunya sambil ngedrakor di laptop Sheira. Tak lupa juga, rupanya cokelat silverqueen yang tergeletak di meja belajarnya sepertinya sebentar lagi akan habis di makannya. Bener-bener sih Nafa nganggap rumah Sheira itu memang seperti rumahnya sendiri banget.

"Apa Sheiraaaa?" jawab Nafa polos, yang masih terfokus ke layar laptop seraya melahap cokelat itu sesekali.

Sheira pun langsung menghampiri Nafa, sudah tidak aneh lagi dia dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Maen makan aja lo!" seru Sheira.

"Yee biarin sekarang lo kan udah punya doi. Jadi ya tinggal minta lagi aja, apa susahnya sih," timpal Nafa tak peduli dengan ocehan Sheira. "Apalah dayaku yang masih jomlo. Eh nggak deh, single aja karena gini-gini juga gue banyak yang naksir."

Sheira memutar bola matanya malas. Tak habis pikir dia dengan pola pikir Nafa yang sangat bertolak belakang dengannya. "Serah lo deh serah!"

***

Sudah hampir 2 jam Nafa berada di rumah Sheira, tepatnya di kamarnya Sheira sih. Tidak seperti kebanyakan orang yang kalau sedang bersama sahabat itu pasti bawaannya curhat bareng, beda lagi kasusnya kalo sama Sheira dan Nafa. Dari tadi mereka malah asyik debat. Yang debatnya pun bisa dibilang nggak berfaedah sama sekali.

"Gue pasang foto Haruto jadi wallpaper laptop lo ya, Shei. Soalnya foto yang ini ganteng banget," kata Nafa girang memperlihatkan fotonya yang terpampang jelas di layar laptop Sheira.

Sheira refleks melotot mendengar hal itu, bisa-bisanya Nafa "Eh enak aja lo. Nggak, nggak! Laptop juga punya gue, ngapain juga harus pake wallpaper cowok halunya lo segala."

"Suer deh, Shei. Kalo gue pasang foto ini jadi wallpaper laptop lo. Pasti auto kesemsem. Yakinnn pake banget."

Sheira menggelengkan kepalanya kuat, tak terima apapun alasannya. Karena dia tidak suka begituan. Ya memang sih pada dasarnya selera orang itu beda-beda. Tapi Nafa terus memberinya racun k-pop walau sedikitpun tidak ada yang mempan bagi Sheira.

"Sekali aja deh, Shei. Ya.. Ya..?"

Mau bagaimanapun Nafa merayunya, Sheira tetap tidak akan membiarkan jika hal itu terjadi. "NGGAK! Kata gue nggak, ya nggak!"

Ya Allah, Shei. Segitunya amat sih wkwk.
Sampe ngotot pula aduh.

"Santuy dong! Biasanya juga santuy rakyat +62 mah. Lo pasti aja ngegas kalo lagi bahas ginian, padahal salah gue apa coba?" balas Nafa yang langsung memberikan laptop itu pada pemiliknya.

Melihat ekspresi Nafa yang cemberut, menahan kesal, dan ya delikan matanya itu loh malah membuat Sheira tertawa. "Yah gitu doang lo ngambek?"

"Malesin!"

Mulai dari memperdebatkan oppa-oppa yang menurut Nafa itu ganteng tiada tara, dan Sheira nyangkal kalo yang kata Nafa ganteng itu gak ada ganteng-gantengnya sama sekali. Nggak banget pokoknya. Terus sampe iklan di tv pun jadi bahan debat mereka. Kerjaannya debat mulu, tapi kenapa gak ikutan lomba debat aja sih? Nah itu, kalo ikut gituan kayaknya nggak mungkin, otaknya bisa-bisa stuk di tengah jalan. Soalnya yang biasa diperdebatkan pun hal yang nggak penting dan sepele.

Be My Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang