BMG 🌠 41

1.8K 106 13
                                    

Ada yg kngn moment Argaqila di MSBB? Di part ini ada:v dkit tapi hhe

Untuk part ini kita kangen-kangenan dlu aja yaa wkwk

~Happy reading~

Selepas dari rumah sakit, Arga beserta istri dan kedua putrinya itu pun kemudian pulang menuju rumahnya. Tentu saja, hari ini pasangan suami istri itu berbaikan setelah mendengar kabar Aqila yang sedang mengandung itu.

Saat ini saja, di dalam mobil, Sheira sudah seperti nyamuk saja. Dan Arla, anak itu hanya fokus pada handphone main game menghias barbie. Sungguh membosankan. Melihat kemesraan mama dan papanya yang menolak tua itu membuatnya sedikit mengelus dada. Kini tinggal masalah percintaannya yang belum bisa dikatakan baik-baik saja.

"Hm, nanti kira-kira anak kita laki-laki atau perempuan lagi ya?" tanya Arga yang menebak-nebak anaknya sambil menyetir.

Aqila mengangkat bahunya tak tahu, "Kita lihat aja nanti. Mau perempuan atau laki-laki juga sama aja. Dia anak kita."

Benar sih dengan apa yang dikatakan Aqila, tapi sebenarnya Arga pengen sekali punya anak laki-laki, begitu pun Aqila tak terkecuali. Seringkali Arga memergoki Aqila yang menangis ketika melihat seorang anak laki-laki. Arga mengerti, dia pun sama terpuruknya kala itu. Dan sekarang secara perlahan luka itu sembuh seiring hadirnya Sheira dan Arla di kehidupan mereka.

"Emang sih. Tapi aku kepengennya laki-laki gimana dong?" tanya Arga menggoda seraya meraih sebelah tangan Aqila di sampingnya, lalu menggenggamnya erat. Dengan sebelah tangan yang sibuk menyetir.

"Iya, Ma. Kasih aku adek laki-laki aja biar nantinya aku jadiin kurir buat disuruh-suruh." Tentu saja Arla berkata seperti itu berniat menyindir Sheira. Enaknya jadi kakak ya gini, kalo lagi mager tinggal suruh aja adeknya. Gak mau? Smackdown aja haha. Apalagi kalo punya adek laki-laki, auto adu jotos dah.

Sheira melirik Arla meremehkan, "Apa? Hah? Nggak denger. Maaf nih lagi pake sempak kuda."

"Congean ya kak?!" Memang ya kakaknya yang satu ini selalu saja membuatnya naik pitam. Jangan deh, masih kecil takut stres aja lama-lama. Wkwk.

"Pala lo peang!"

Kemudian terjadilah perang di dalam mobil itu. Arla yang masih kecil juga ternyata tenaganya kuat ya. Sampai Sheira menjerit kecil karena rambutnya dijambak oleh sang adik tercinta, iya tercinta, cintanya satu detik, perangnya berjam-jam. Biasa, tradisi antara adik dan kakak. Untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan.

"Rasain tuh kak!"

"Punya adek kok ngelunjak!"

"..."

Arga dan Aqila yang melihat pertempuran kedua putrinya itu langsung panik sekaligus ingin tertawa juga. Abisnya lucu gitu padahal umur keduanya terpaut lumayan jauh, tapi kalo lagi akur dan lagi tempur kayak gini kayak saudara yang seumuran. Bar-barnya keluar.

"Sheira! Arla! Ngapain berantem di mobil? Nanti Mama gak bakal masakin buat kalian lagi!" tegur Aqila yang otomatis membuat keduanya terdiam seketika. Memang seperti itu, keduanya terlahir untuk tidak jadi pembangkang pada orang tuanya. Dan mereka di didik seperti itu dari kecil.

"Iya, Ma. Maaf," ujar Sheira dan Arla bersamaan. Walau sebenarnya keduanya masih merasa dongkol satu sama lain.

Sedangkan Arga, Papanya itu malah tertawa. "Haha. Nanti deh Papa sama Mama bikin adek yang banyak ya. Biar tempurnya lebih seru."

Lantas Arga mendapat pelototan dari Aqila. Seenaknya ya kalo ngomong, gak pernah ngerasaain sih gimana jadi ibu, lebih rudet dari yang para ayah pikirkan.

Be My Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang