Tinggalin jejaknya dong.
Masa cuma pencet bintang aja gak bisa😪Semangat puasanya!!
________Setelah siap dengan segala perlengkapan untuk sekolah. Sheira pun segera keluar dari kamarnya seraya menyampirkan tas gendong berwarna cokelat muda kesayangannya itu di bahu.
Melangkahkan kakinya menuju meja makan, Sheira melihat Papanya yang sudah siap pergi ke kantor dengan memakai setelan kemeja warna navy. Tetapi, sepertinya Arga sedang tidak sehat. Wajahnya terlihat sedikit pucat.
"Pa," panggil Sheira yang kemudian ikut terduduk berhadapan dengan Arga, yang terhalang oleh meja makan.
"Hm." Arga menyahut.
"Papa sakit?"
Arga menggeleng. "Nggak. Papa nggak sakit. Cuma ya hari ini lemes aja gitu."
Sheira hanya mengangguk kecil sambil memakai kaus kakinya.
Tak lama, Aqila datang dari dapur dengan sepiring ikan goreng di tangan kanannya.
"Hari ini makan ikan goreng yaa. Mama lagi pengen banget ikan goreng soalnya hehe." ujar Aqila terkekeh, lalu duduk di samping Arga. "Makasih loh Papa udah beliin Mama ikan malem-malem."
Arga mengangguk, tersenyum pada istrinya. "Apa sih yang nggak buat kamu," kata Arga mengecup pipi Aqila kemudian.
"Papa beli ikannya kapan emangnya?" tanya Sheira kepo.
"Tadi malem sih. Jam 1, soalnya Mama tiba-tiba kebangun pengen ikan goreng. Tapi baru sempet dimasak sekarang hehe, keburu ngantuk lagi."
"Astagfirullah, Mama!" kata Sheira tercengang sambil melirik pada Arga.
Ya, ibu hamil ma gitu. Biasalah lagi ngidam. Coba, jam 1 malem tiba-tiba ngerengek minta dibeliin ikan.
"Pa, Papa Arga!" Aqila mendorong-dorong punggung Arga agar terbangun. Namun Arga hanya bergumam pelan. "Hm."
"Arga ish! Bangun!"
"Masih malem, Aqila," jawab Arga dengan mata tertutup rapat.
"Pengen ikan goreng!" Aqila merengek pada Arga bak anak kecil yang minta dibelikan mainan.
Mau tak mau, Arga memaksakan diri untuk membuka matanya yang dilanda kantuk itu. "Nanti pagi deh ya, sayang. Aku ngantuk banget."
"Gak mau. Pengen sekarang!"
"Eungh." Arga menggeliat hendak bangun dari tidur pulasnya. Mau tak mau Arga pun membuka matanya yang masih mengantuk itu samar.
Aqila mencubit kedua pipi Arga dan menggeleng-gelengkannya agar tidak mengantuk lagi. "Buka matanya dong! Ini yang mau ikan goreng bukan aku. Tapi anak kita yang di dalem perut ish."
"Oke, aku beli ikan gorengnya di restoran 24 jam yang deket apartemen kita yang dulu ya."
Aqila menggeleng kuat. "Aku pengen dibeliin ikan mentahnya aja. Mau aku masak sendiri, dia katanya pengen cobain masakan Mama," tutur Aqila mengelus perutnya lembut.
"Tapi Qil, malem-malem gini mana ada yang jualan ikan mentah. Besok pagi aja deh gimana?" bujuk Arga sekali lagi, memeluk Aqila. Percuma saja membujuk, Aqila kalau sedang ngidam seperti ini tidak bisa dibantah. Harus dituruti.
Kali ini Aqila memasang puppy eyes andalannya, yang sudah pasti Arga akan luluh. "Kamu mau anak kita nanti ileran? Karena Papanya yang gak mau nurutin kemauannya hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Girlfriend [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^] "Lo itu ibarat magnet, yang mau gak mau hati gue harus ketarik waktu pertama kali gue liat lo." -Delvin Archelaus Lazuardi. Di hari pertamanya sekolah di SMA Kartika ternyata tidak memberi kesan baik bagi Sheira Belvania...