BMG 🌠 45

1.9K 110 4
                                    

Makasihh buat yang udah nunggu update BMG♡

Jadi semangat up haha. Kalian juga harus semangat vote & komen yaa:v
___________

Berakhirlah sekarang Alan dan Delvin di rumah Sheira. Keduanya datang tepat waktu. Walau sebenarnya Delvin tidak terima juga kenapa Sheira harus mempertemukannya dengan Alan seperti ini. Iya, kalau bukan karena Sheira, ya gak mungkin juga sekarang Delvin mau dateng. Kalo Alan sih, dia keliatan biasa aja, tapi ya jadi agak datar gitu gak kaya biasanya.

Kini keduanya sedang duduk di sofa panjang di ruang tamu rumahnya Sheira. Tentu saja dengan jarak yang berjauhan, serta terhalang oleh Sheira yang berada di tengah-tengah mereka.

Setelah siap dengan segala perlengkapan belajarnya, Sheira melirik kedua cowok yang berada di sampingnya itu secara bergantian.

"Kenapa mendadak jadi pada diem kayak patung gini sih. Gak seru ah!" kata Sheira sambil memangku kedua tangannya di dada.

"Perlu gue kasih bogeman mentah ke dia, Shei? Biar seru." Delvin melirik tajam pada Alan. Membuat Sheira geleng-geleng kepala karenanya. Ya bukan gitu juga, Delvin! Ah dasar cowok itu ma. Biasanya juga santuy-santuy aja tuh, tapi kalo udah nyangkut sama Alan malah mendadak jadi bar-bar.

Alan sendiri, dia mengabaikan lirikan serta perkataan Delvin barusan, dan kemudian mengambil buku paket fisika yang ada di meja. Memilih untuk mengalihkan perhatiannya dari Delvin. Ia tidak mau kalau sampai ada keributan di rumah Sheira.

Sheira lantas memukul bahu Delvin. "Bakar aja rumah gue sekalian deh. Seru banget pasti."

"Otw. Biar abis itu langsung bangun rumah tangga bareng lo." Delvin mencubit pipi Sheira gemas. Membuat Alan yang mendadak jadi nyamuk berdeham pelan. Seketika jiwa kejombloannya meronta-ronta.

"Ehem."

"Hehe maaf kak. Jadi dari pada diem-dieman kayak gini, mending gimana kalo kita mabar dulu aja? Semalem gue baru download game cacing nih." Ide yang bagus. Dari pada capek-capek belajar dua pelajaran sekaligus ditemani dua cogan pula, mending mabar aja. Kan sebenernya tujuan Sheira bikin ide belajar bareng keduanya, ya apalagi kalau bukan buat mereka akur.

Yah kirain mau ngajak mabar Mobile legend, Free fire, atau COC gitu. Ternyata ngajak mabar cacing. Iya, yang demennya gratisan mah mabarnya cacing xixi.

"Katanya mau belajar!" semprot Alan dan Delvin bersamaan. Jelas Sheira terkejut bukan main. Ternyata mereka ada sisi kompaknya juga.

"Cie bisa barengan gitu uhuy," goda Sheira menoel-noel bahu Alan dan Delvin bergantian.

"Males banget anjir!" decih Delvin tak terima sambil menaik turunkan bahunya berulang kali.

"Ya udah lo belajar fisika dulu mending ya, Shei." Alan tersenyum pada Sheira yang diangguki kemudian oleh gadis itu.

Lantas Delvin menarik paksa buku paket fisika yang Alan pegang itu. "Eh fisika mah jadwalnya rabu. Ya jelas kimia dulu lah, kan jadwalnya senin, bangke!"

Sheira hanya diam menyimak, mengerjapkan matanya berkali-kali. Lucu juga ya kalau bertengkarnya seperti ini. Ah Sheira jadi seperti sedang diperebutkan oleh dua pangeran tampan dari surga. Tapi dua-duanya pada ga ada akhlak.

"Gue duluan yang udah buat janji sama Sheira. Ngapain lo ngikut anjir!" kini Alan membuka suaranya. Lama-lama juga dia tidak akan tinggal diam saja. Kemudian Alan menarik kembali buku fisika yang berada di tangan Delvin.

Sheira masih diam tak berkutip. Ah seharusnya ada popcorn sih. Lumayan seru juga seperti nonton film di bioskop, tetapi ini versi real life nya.

Be My Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang