Dont forget vote & comment:>
Siapa yang nunggu BMG update nih? Gada? Ya udah wkwk.
Maaf kalo ada typo, eyd yang kurang benar. Boleh dikomen ya^^ kasih krisar juga hehe supaya tau kalo kesalahan aku dimana. Dan biar aku koreksi. Makasih.
Happy reading
____________Lelaki dengan seragam SMA-nya yang basah kuyup itu, berlari tergopoh-gopoh di lorong rumah sakit, sambil memangku Sheira yang tidak sadarkan diri dengan ala brydal.
"Suster, tolong teman saya!" pinta Alan ketika ada seorang perawat yang melewat di sana.
"Iya, tunggu sebentar ya, mas."
Perawat itu langsung memanggil para medis lainnya sambil membawa brankar.
Kemudian Sheira dibawa masuk ke ruangan untuk diperiksa. Ketika Alan hendak ikut masuk ke ruangan itu, langkahnya ditahan oleh para perawat karena tidak diperkenankan ikut masuk.
"Mas, mohon tunggu dulu diluar sebelum dokter memeriksa keadaannya."
Alan bersandar di tembok, lalu tubuhnya pun meluruh ke bawah, terduduk di lantai rumah sakit yang dingin. Dia mengacak rambutnya yang basah itu frustasi.
"Lo kenapa, Shei?" gumamnya pelan. "Maaf, hati gue ternyata mutusin buat jatuh cinta sama lo, Shei. Meski Delvin itu saudara gue, tapi rasa ini gak mau ilang. Gue akan jagain lo."
Awalnya memang Alan hanya ingin menganggap Sheira sebagai adiknya saja. Tapi, setiap kali dia berada di dekat gadis itu, rasa itu ternyata semakin nyata keberadaannya.
Ceklek..
Pintu ruangan dimana Sheira berada itu akhirnya terbuka. Memperlihatkan seorang dokter wanita bernama Tania keluar dari ruangan tersebut.
Langsung saja Alan bangun dari duduknya menghadap dokter Tania.
"Bagaimana keadaan teman saya, dok? Dia gak kenapa-napa kan?" tanya Alan menunggu jawaban dari dokter itu, semoga Sheira tidak kenapa-napa.
Dokter Tania terlihat menghela napasnya dengan raut wajah tidak mengenakan. "Maaf, saya tidak bisa memberitahukannya kepada anda."
Baru saja dokter itu akan melangkah, Alan dengan sigap menahannya, mencekal sebelah pergelangan tangannya.
"Kenapa, dok? Kenapa saya tidak boleh tahu? Dia cuma pingsan biasa kan? Nggak ada penyakit serius lainnya? Tolong jawab saya, dok?!"
Dokter Tania hanya menggelengkan kepalanya kecil dan melepaskan cekalan tangan Alan dari pergelangan tangannya. "Saya juga sebenarnya ingin memberitahukan hal ini pada anda, begitu juga keluarganya. Tetapi, saya hanya menjaga amanah dari Sheira sendiri untuk tidak memberitahukannya pada siapa pun."
Ada apa sebenarnya? Apa yang selama ini Sheira tutupi?
Alan tercekat di tempatnya. Ia berpikir keras mengenai ucapan Dokter Tania barusan.
"Saya percaya pada anda. Tolong bantu Sheira untuk sembuh, dia seringkali lupa untuk minum obat dan check up setiap bulannya. Semoga saja dia akan membaik. Saya permisi." Dokter Tania mengulas senyumnya kecil sebelum pergi meninggalkan Alan yang masih terdiam di tempatnya.
Segera, laki-laki jangkung itu masuk ke ruangan di mana Sheira berada. Sementara, gadis itu sendiri terlihat sedang mencoba duduk selepas siuman dari pingsannya.
Dengan napas yang masih memburu itu, Alan mencengkram erat kedua bahu Sheira. Membuat gadis itu mengerutkan keningnya heran.
"Ada apa, kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Girlfriend [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^] "Lo itu ibarat magnet, yang mau gak mau hati gue harus ketarik waktu pertama kali gue liat lo." -Delvin Archelaus Lazuardi. Di hari pertamanya sekolah di SMA Kartika ternyata tidak memberi kesan baik bagi Sheira Belvania...