Jangan lupa vommentnya ya guys, sedih banget votenya dikit nih :(
Hana Pov
Gue buru-buru turun ke bawah. Sumpah sekarang gue kesel banget pengen cakar muka tuh orang, malem mimpi apa sih gue sampe harus jadi babunya tiga hari?
Gue buru-buru jalan ke kelas, pas sampe gue langsung masuk untung aja gurunya belum ada.
" Abis ngapain lo? " tanya Jea sambil nyemilin cikinya, si Yura lagi sibuk nulis.
" Tadi ada urusan " ucap gue sambil ngambil cikinya si Jea.
" Oh, ada urusan apaan lo sama Kak Jeno? " tanya Yura sambil tetep fokus nulis.
Gue ngehela nafas pelan, " bukan sama Kak Jeno urusannya, tapi sama si songong itu "
" Oh kak Haechan, diapain lagi lo na? "
Gue ngehela nafas lagi, pengen banget gue cuti sekolah daripada berurusan sama kakak kelas nyebelin kaya dia.
" Enggak diapa-apain sih tapi- "
" Tapi apa sat jangan setengah-setengah " ujar Yura, ngegas mulu emang.
Gue diem dulu, dan
" HUEEE GUE DISURUH JADI BABU DIA GUE GAK MAU HUHU "
Gue teriak di kelas, bodoamat sama temen-temen gue yang ngeliatin.
Ya kesel lah masa gue jadi babu dia? Sial banget gak sih hidup gue." Hah Anjir kok bisa!? " tanya Jea gak kalem, si Yura juga kaya penasaran banget.
" Hp gue ada di dia, kayanya pas gue jatoh hp gue kelempar dan gue gak sadar kalau hp gue gk ada. Katanya kalau hp gue mau balik ya gue harus jadi pembantu dia tiga hari, bisa bayangin hidup gue gak sih je, ra? " kata gue sambil tidurin kepala di atas meja.
" Kenapa gak lo tolak aja? " tanya Yura.
Gue ngegeleng cepet, " enggak ra kalau bunda sama ayah gue tau hp gue gak ada bisa diomelin gue, apalagi sama si kelinci "
" Gimana nih ra, je huhu "
Jea ngelus pundak gue, kayanya kasian sama hidup gue hm :')
" Sabar yaa na, jalanin aja dulu kalau ada apa-apa bilang ke kita biar gue potong tangannya, si yura bagian motong kakinya "
" Iya na tenang aja ada kita kok "
Gue cuma senyum ke mereka, emang ya bikin gue makin sayang sama mereka.
Gue langsung meluk Jea sama Yura,
" Huhu makasih ya makin sayang deh guee "
" Kan sahabat itu harus membantu disaat salah satu lagi susah " ucap Jea.
Gue ngangguk, " iya gue bakal jalanin, doain gue ya temen-temen kalau gue gak selamat tolong maafin gue "
" LEBAY NYING! " ucap si Jea sama Yura barengan. Kita ketawa bareng-bareng. Sampe akhirnya Pak Taeil udah masuk ke kelas.
Hana pov end
Author povBel pulang sudah berbunyi, semua murid bersiap untuk pulang. Termasuk Hana dan teman-temannya, Hana membereskan buku-bukunya dan dimasukan ke dalam tas.
" Je gc ih, belum ketemu juga itu pulpen? " tanya Yura, Jea hanya menggeleng sambil terus mencari ke setiap bangku.
" Belum huhuu, gimana nihh itu pulpen kan masih baru " ujarnya lemas, Yura dan Jea hanya memutar bola matanya malas.
" Pasti si Samuel atau enggak si Jeongin nih yang bawa " ucap Hana kesal.
" Hushh Suudzon mulu, udah nanti gue beliin lagi, cepet balik keburu sore " ajak Hana sambil menarik Jea, Yura mengikuti dari belakang.
" Bener ya? Yaudah gue lupain aja tu pulpen " ujar Jea, Hana hanya mengelus dadanya melihat tingkah Jea.
' dikasih gratis aja langsung lupa ' batin Hana
Mereka jalan keluar hingga mereka melihat seseorang sedang menunggu Hana, siapa lagi kalau bukan Arkana Haechan.
" Ih bikin kaget aja lo kak " ujar Jea, Hana hanya menghela nafasnya.
" Kalian duluan aja, hana bareng gue " ucap Haechan.
" Apaan nih tiba-tiba? Enggak mau gue! " ujar Hana ketus.
" Tuh kak si Hana gak mau, jadi jangan lo paksa " Ujar Yura.
Haechan hanya tersenyum, " gue gak maksa cuma ya dia kan jadi babu gue selama tiga hari "
" Tapi itu mulai besok bukan sekarang! "
" Maunya gue itu sekarang, kalau gak mau gapapa gue bisa tambahin lagi jadi satu minggu " ujar Haechan santai.
Hana terkejut mendengarnya, termasuk Jea dan juga Yura.
" Heh persetujuan kan tiga ha- "
" hp lo di gue loh inget kan "
Hana mengepalkan tangannya, lalu menghela nafas pelan, " yaudah gue balik sama lo "
" Gitu dong, yaudah gue tunggu di parkiran " ujar Haechan sambil berlalu meninggalkan mereka.
Jea langsung menoyor kepala Hana,
" eh nyet kenapa lo iyain sih! " ucap Jea kesal
" Hp gue je jadi ancemannya huhu "
" Tapi serius lo mau balik sama dia? Gue takut lo diapain lagi " ujar Yura, Hana terdiam namun detik berikutnya ia tersenyum, lebih tepatnya tersenyum miris.
" Tenang aja gue bakal baik-baik aja " ujar Hana menenangkan sahabatnya.
" Janji lo ke kita, pokoknya lo harus selamat sentosa yee " ucap jea.
Hana menganggukan kepalanya, " buru balik ah udah sore banget " ujar Hana.
Mereka langsung jalan menuju gerbang sekolah. saat sudah dekat gerbang, Hana langsung berpisah dengan Jea dan Yura.
" Yaudah hati-hati ya lo na, kita duluan. Lo gak mau kita anter ke parkirannya? " tanya Yura, Hana menggelengkan kepalanya.
" Gak usah kalian duluan hati-hati juga ya " ujar Hana, Jea dan Yura menganggukan kepalanya lalu berjalan meninggalkan sekolah.
Hana langsung berjalan ke arah parkiran, saat sampai ia melihat Haechan sedang duduk di motor besarnya.
Haechan yang melihat Hana langsung smirk,
" gue pikir lo gak akan dateng " ujarnya, Hana hanya menatap Haechan datar.
" Gak mau naik? " tanya Haechan.
" Yakali gue naik motor lo, rok gue pendek kak nanti orang-orang keenakan liatin paha gue " ucap Hana kesal, Haechan hanya memutar bola matanya malas.
Haechan langsung turun dari motornya, melepas sweater putih yang ia pakai dan mengikatnya di pinggang Hana. Hana terkejut dengan perlakuan Haechan, ia mengira Haechan akan bersikap tidak peduli padanya tapi ternyata ia salah.
" Dah gue tutup tuh gak usah bawel, lagian paha lo gak mulus amat " ucap Haechan sambil menaiki motornya kembali.
Hana hanya mendengus kesal, ia memakai helmnya dan langsung menaiki motor Haechan. Haechan menjalankan motornya dan langsung meninggalkan area sekolah.
Author pov end
Kalau dari deket cantik - hc
Kirain bakal bodo amat - hn
Sahabat gue semoga baik-baik aja - yrTbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy - Haechan [SUDAH TERBIT]
Fanfiction(SUDAH TERBIT) Hana mendapatkan masalah dengan Haechan, kakak kelas sekaligus bad boy di sekolah. " Kok lo berani sama gue? " - hc " Ya kenapa gak berani? sama-sama makan nasi juga, makanya lo jadi orang jangan so deh kak " - hn