Sixty

17.1K 1.9K 1.2K
                                    

Double up, maaf ya part ini cukup panjang semoga gak bosen ya😚

Selamat membaca💚










Author Pov

Hana baru saja tiba di sebuah gedung yang Nancy suruh ia datangi. Gedungnya sudah tidak terpakai, Hana menelan ludahnya merasa takut untuk ke dalam.

"Ayo hana lo bisa, biar tuh cewek gak ganggu lagi dan hidup lo tentram damai sentosa" ucap Hana. Ia berjalan perlahan memasuki gedung tersebut.

"Ni gedung sepi amat, kek di film horror anying"

Hana terus berjalan, ia menaiki tangga untuk sampai ke lantai paling atas meskipun ia merasa lelah. Saat sudah sampai, Hana tidak melihat siapapun disana.

Ia berdecak kesal, "si goblok kok sepi sih? Fix gue ditipu sih sama mak lampir" ucap Hana kesal.

"Udah sampe? Gue kira lo gak berani kesini" ucap seseorang tiba-tiba.

Hana terkejut dan melihat ke arah belakangnya dan terlihat Nancy sedang berdiri sambil tersenyum.

"Mau apaan lo kak sampe nyuruh gue kesini?" Tanya Hana datar, Nancy tersenyum menyeringai.

"Takut banget ya lo sama gue?" Tanya Nancy balik.

"Jangan bacot deh, gue gak suka basa-basi" Hana terus menatap Nancy tajam.

Nancy mendecih, "yaudah deh kalau lo gak suka basa-basi, gue gak bakal nyakitin orang terdekat lo"

"-tapi lo harus pergi dari dunia" Nancy menodongkan sebuah pisau yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

"Astaga kak!"

Hana yang melihat sangat terkejut sampai ia berjalan mundur. Nancy hanya tersenyum senang melihat Hana yang ketakutan.

"K-kak lo jangan macem-macem" ucap Hana takut, Nancy terus berjalan mendekat.

"Takut ya? Ini semua gara-gara lo ngerebut Haechan dari gue"

"Tapi lo nyakitin perasaan kak Haechan wajar kalau dia ninggalin lo!"

"Shut up!"

Hana terus berjalan mundur hingga tidak sadar bahwa ia sudah berada di ujung gedung tersebut, sedikit lagi saja ia bisa terjun bebas ke bawah.

"Gila lo mau bunuh gue!?" Bentak Hana, jujur perasaan takut mulai datang dalam dirinya.

"Iya gue gila gara-gara Haechan lebih milih lo! Sekarang Haechan juga koma gara-gara lo!" Bentak Nancy balik.

Tubuh Hana mulai bergetar, Hana ketakutan melihat gadis di depannya saat ini benar-benar menyeramkan. Dengan sebuah pisau di tangannya dan senyuman mengerikan di wajahnya.

"Kok nangis sih? Sayangnya lo minta tolong pun gak bakalan bisa" ucap Nancy santai. Sementara Hana mulai menangis karena ia benar-benar takut.

"M-mau lo apa?" Hana berusaha terlihat kuat, walau tubuhnya benar-benar lemas sekarang. Mengingat dirinya bisa saja jatuh ke bawah.

"Mau gue? Mau gue lo loncat dari atas sini"

"Gue gak mau kak!"

"Kalau gitu gue aja yang dorong lo, gimana?"

Hana menggelengkan kepalanya, ia melihat ke belakang dimana jika ia salah melangkah ia akan terjun bebas dari lantai paling atas tersebut.

Hana terus berdoa dan berharap ada seseorang membantunya saat ini. Seharusnya ia menerima tawaran Chenle untuk menemaninya.

Bad Boy - Haechan [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang