Forty Two

16.5K 1.7K 146
                                    

Hana Pov







Gue langsung lari turun ke bawah, sumpah hati gue sakit liat Kak Nancy meluk pacar gue kaya gitu, dan kenapa kak Haechan diem aja?

Jadi kak Heejin nyuruh gue ke rooftop biar gue liat mereka?

Grep

Gue kaget waktu kak Haechan ngejar dan megang tangan gue, "na aku bisa jelasin"

Keliatan muka kak Haechan khawatir banget, tapi gue kecewa sama dia terlebih ke cewek gak tau malu itu.

"Lepas kak, aku mau ke kelas" ucap gue, suara gue udah serak gara-gara nahan nangis.

"Enggak ikut aku sekarang" ucap kak Haechan serius.

Gue yang takut langsung nangis disitu, untungnya suasana sekitar lagi sepi karena kelas udah masuk.

"Aku bilang gak mau! Kakak ngerti gak sih!?" Bentak gue, kak Haechan kaya kaget gitu waktu gue ngebentak dia.

"Na jangan nangis, dengerin dulu ya itu semua salah paham sayang" kata kak Haechan lembut.

Gue lepasin tangan kak Haechan yang megang tangan gue, "salah paham gimana kak? Aku liat sendiri hiks"

"Itu salah paham na, kamu gak percaya sama aku hm?" Kak Haechan ngusap air mata gue, gue langsung jauhin tangannya dari muka gue.

Gue makin nangis sama sikapnya dia ke gue, tapi di satu sisi sekarang perasaan gue bener-bener marah dan kecewa banget sama kak Haechan.

Gue langsung natap kak Haechan, "gimana aku mau percaya kalau kakak aja diem pas cewek itu meluk kak Haechan?"

"Kalau kakak masih suka sama k-kak Nancy, kenapa kita gak putus-"

"ZHAFIRA HANA JANGAN NGOMONG GITU!"

Gue natap Kak Haechan kaget waktu denger suara kak Haechan ngebentak gue, muka dia juga keliatan kaget.

Jujur gue gak bisa dibentak sama orang, gue makin kecewa sama dia.

"Hiks, aku kecewa sama kakak" ucap gue pelan.

"Sayang maaf-"

"Hana lo kenapa!?"

Chenle tiba-tiba dateng nyamperin gue, gue cuma diem sambil nangis.

"Hana lo apain bang? Kenapa lo bikin Hana nangis sih!" Ucap Chenle marah, dia tuh tau kalau gue gak bisa dibentak anaknya.

Kak Haechan ngacak rambutnya kasar, "dia salah paham le g-gue gak sengaja bentak dia"

"Ngapain lo bentak hana!? Ck Hana biar ikut dulu sama gue, lo tenangin diri dulu sana!"

Chenle langsung narik tangan gue ninggalin kak Haechan yang neriakin nama gue. Ini masalah pertama dalam hubungan gue sama Kak Haechan.

Gue gak mau ketemu kak Haechan buat sekarang.

Hana Pov end
Author Pov

Yeri yang sedang berdiam di taman dekat kampusnya, terkejut saat Mark tiba-tiba duduk di sampingnya. Terlihat tangan Mark membawa 2 kaleng soda untuk Yeri dan dirinya.

"Ngelamun bae, nih minum" ucap Mark, Yeri tersenyum dan menerimanya. Kemudian mereka meminum minuman masing-masing sambil melihat orang-orang yang sedang berjalan.

Mark dan Yeri memang dekat sebagai teman, namun banyak orang yang mengira jika mereka memiliki hubungan lebih dari sekedar teman.

"Lo kenapa sih yer?" Tanya Mark.

Yeri menunjuk dirinya, "gue kenapa? Gapapa kok"

"Maksudnya lo akhir-akhir ini kebanyakan diem kenapa sih"

Yeri terdiam kemudian menghela nafasnya, ia bingung apa sebaiknya ia bercerita ke Mark.

"Gue takut mark" ucap Yeri, Mark mengernyitkan keningnya.

"Takut apaan?" Mark bertanya kemudian kembali meminum minumannya.

"Gue takut ada kejadian yang buruk, soalnya akhir-akhir ini perasaan gue gak enak"

Mark terdiam mendengar ucapan Yeri, ia jadi ingin memberi tahu tentang apa yang ia lihat ke Yeri.

"Gue ngerasa bakal ada kejadian yang nimpa keluarga gue" Yeri menundukkan kepalanya.

Hal itu membuat Mark merangkul bahu Yeri dan mengelusnya, memberikan ketenangan untuk gadis di sampingnya.

"Lo jangan mikir macem-macem, semuanya bakalan baik-baik aja kok" ucap Mark, Yeri menghela nafas dan menganggukan kepalanya.

Dalam pikiran Mark, Mark terus menepis pikiran buruk tentang penglihatannya waktu itu.

'Itu gak mungkin terjadi mark, gak mungkin'

Author Pov end

Sayang, maaf - hc
Ada masalah apaan sih? - c
Gue khawatir - y

Tbc.

Bad Boy - Haechan [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang