Saat Derin menatap langit, maka ia menginginkan seisinya. Bulan, bintang, matahari, ia ingin memiliki semua itu.
Saat Derin menatap tanah, maka ia menginginkan keseluruhannya. Bunga, pohon, serta tanaman yang lain, ia ingin memiliki semuanya.
Saat Derin menatap semesta, maka ia menginginkan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Tidak untuk orang lain. Hanya untuk dirinya seorang.
Katakanlah ia egois. Nyatanya ego telah menguasai dirinya secara perlahan tapi pasti. Hingga suatu hari, di hadapan jagad raya dan seluruh isinya, Derin dibuat termenung. Saat itu, untuk pertama kalinya ia menatap Arka dengan tatapan yang berbeda. Saat itu untuk pertama kalinya juga jantung Derin berdegup kencang dengan ritme yang berubah tak beraturan.
Derin cemas, yang diinginkannya saat itu adalah berlari menerjang tubuh Arka. Memeluk tubuh jangkungnya erat-erat, tanpa berniat melepaskannya. Namun, kesadaran Derin cepatlah pulih. Satu kenyataan pahit berhasil menamparnya---cowok itu milik orang lain.
Derin tersenyum getir, haruskah ia merebutnya?
a.n :
Okay, first time kita kolaborasi, semoga suka yah.
Btw, chapter Derin ditulis yoriniyas_ , sedangkan untuk chapter Arka ditulis jijuwz ya👌And anyway, makasih ya buat kalian yang udah nemuin cerita ini, lalu menyempatkan baca, dan akhirnya baca sampai akhir. Makasih juga buat yang udah mau vote cerita yang masih banyak kurangnya ini. Walau cuman 1 vote yang kalian beri, kita udah seneng banget. It's really a notification that always makes us smile. Thank you so much!
Sama kita mau jelasin dikit, daripada nanti ada yang salah paham. Jadi, Derin itu cewek ya. Bukan cowok! 🥲
Masa dikira cowok mulu sih:(
Btw,
Happy reading!💕
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTY ✓
Teen FictionMemilih atau dipilih? Dengan cepat Derin mengarahkan jari telunjuknya pada opsi pertama. Dalam hidup ini dialah yang harus menentukan. Tidak perlu saran, tidak peduli komentar. Karena prinsip Derin; garis hidupnya terletak pada garis telapak tangan...