"Lan Zhan!"
Pria yang diserukan namanya itu menghentikan gerakan kakinya, baru saja ia berencana untuk melepaskan penatnya di dalam ruangannya. Sudah seharian penuh ia beraktivitas diluar, tentu dia ingin cepat-cepat pulang dan menemui kekasih atau bisa dibilang pujaan hatinya, siapa lagi kalau bukan Yiling Laozu atau Wei Ying-nya. Dan sekarang matanya mengadah ke kiri-kanan, mencari dimana sumber suara yang menyerukan namanya-tepatnya suara Wei Ying yang memanggilnya.
"Lan Zhan-Lan Zhan! Di atas sini!" Kedua manik tajam Lan Zhan tertarik keatas dan kedua maniknya melembut saat ia melihat Wei Ying sedang duduk di atas atap atau tepatnya di atas atap 'rumah' mereka. Wei Ying melambai-lambaikan tangan kirinya yang kosong dan tangan kanannya yang memegang 2 pot arak kesukaannya, Emperor's Smile. Dengan kedua matanya yang melengkung dan membentuk bulan sabit, ia tertawa kecil dan memanggil Lan Zhan untuk duduk di sampingnya.
"Turun. Kita minum di bawah." Ujar Lan Zhan dengan suara lembutnya.
"Oh ayolah Lan Zhan, sudah berapa lama aku tidak naik ke sini, dan sekarang sedang bulan purnama, apa kau tidak mau berkencan di bawah sinar bulan?" Wei Ying sedikit menggoda
Lan Zhan, "Di bawah juga bisa. Wei Ying, turun. Berbahaya."
Wei Ying menggembungkan kedua pipinya dan membuka tutup Emperor's Smile, meminumnya langsung dari tempatnya. Lan Zhan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah pria yang membuat dia mendapat 33 cambukan di punggungnya. Lan Zhan tak peduli apa kata orang, yang ia pedulikan hanya kebahagiaan Wei Ying dan dia tak perlu mengalami 16 tahun penyesalan tanpa akhir lagi, cukup 1 kali dan kali ini dia akan terus memprioritaskan Wei Ying. Apapun itu caranya.
"Wei Ying"
"Apa?"
" Aku ingin makan malam denganmu" Wei Ying yang sedang meneguk araknya langsung tersedak dan terbatuk-batuk mendengar kalimat itu, sedangkan Lan Zhan yang mengira Wei Ying terluka langsung terbang ke atas atap dan menyentuh punggung Wei Ying.
Lan Zhan, "Kau baik-baik saja?"
"Uhuk-uhuk, berterima kasihlah untuk batukku sekarang kau mau naik kesini. Tapi apa aku tidak salah dengar?"
Lan Zhan menghembuskan nafas lega, ia menyisir ujung rambut Wei Ying yang panjang dan mengusap puncuk kepalanya, "Ayo kita makan malam. Kau mau diluar atau aku masak untukmu?" Dan jangan ditanya lagi Wei Ying sudah kaget untuk ke dua kalinya di malam hari yang terang ini. Biasanya yang memasak makan malam mereka adalah pelayan yang bertugas disini, dan Lan Zhan akan selalu makan malam dengan Lan Qi Ren dan Lan Xi Chen, sedangkan Wei Ying lebih memilih makan diluar waktu itu karena ia tak mampu mengatasi etika dan keheningan di meja makan Lan itu, dan.. dan barusan Lan Er Ge mengajaknya makan malam berdua dengannya!
"Kau demam Lan Zhan? Apa tugas hari ini melelahkan? Aku rasa kau perlu istirahat." Wei Ying memegang kening Lan Zhan yang masih terbalut pita kebanggaan klan Lan, dan ia tidak merasakan panas atau dingin, normal saja?
Lan Zhan menghembuskan nafasnya singkat, tidak ada perubahan ekspresi yang jelas tapi bisa dilihat dari sedikit perubahan yang hanya bisa diperhatikan detil, pria berwajah tampan itu menyusupkan wajahnya ke dalam dada sang kekasih dan menutup kedua kelopak matanya, seolah-olah seperti anak kecil menikmati pelukan dari sang Ibu.
Wei Ying tidak cukup peka untuk semua hal, percayalah dia adalah orang yang paling tidak peka yang ada di muka bumi ini, tapi kali ini ia mungkin sudah lumayan mempelajari sikap Lan Zhan karena mereka sudah -ehem- tinggal bersama, dan Wei Ying mulai tau betul Lan Zhan itu sebenarnya 'manja'. Jemari Wei Ying mendarat di puncuk kepala sang kekasih, mengelusnya perlahan dan Lan Zhan menyamankan posisinya di dada Wei Ying.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanfictionCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...