I Loved You - 10

5.8K 691 39
                                    

Malam itu terasa lebih hangat dibandingkan biasanya, suara riuh orang-orang berbicara dan berjalan di area pasar malam yang sedang merayakan Musim Panas dengan menjual berbagai makanan ringan, mainan, lentera, aksesoris dan lainnya. Pria dengan jubahnya yang berwarna putih dengan lapis-lapis yang terasa panas kalau dilihat di musim panas seperti ini, belum lagi sekarang ia sedang didekap erat oleh seorang pria dengan pakaian serba hitam dengan tangan kanannya menggandeng pria berjubah putih salju itu.

Ia tersenyum lebar sambil ia berjalan dengan sedikit melompat-lompat kecil, pria yang tangannya sedang digandeng itu sadar dan menatap insan itu, "Jalan dengan benar, nanti jatuh."

Pria itu sadar, "Lan Er Ge, kau harus santai. Ini festival musim panas, tak akan ada yang mengenalimu karena pitamu sudah terikat di pergelangan tangan kita. Jadi santai saja Lan Zhan."

Lan Zhan mengaitkan jari-jari mereka berdua dan tersenyum, ia tak berniat menjawab kalimat Wei Ying dan lebih memilih diam. Inilah Wei Ying yang sudah terbiasa dengan tingkah laku Lan Zhan, sekalipun mereka sudah berhubungan lama sifat sang kekasih juga masih tak berubah, dia masih tak terlalu suka berbicara banyak dan lebih memilih berekspresi dengan tubuh. Contohnya sekarang Lan Zhan diam-diam sedang mengelus-ngelus telapak tangan Wei Ying dengan jempolnya, kekasihnya juga tersenyum tipis. Wei Ying bisa merasakan perutnya seperti ada puluhan kupu-kupu terbang di atasnya, ia sekarang merasa sangat bahagia.

"Lan Zhan.."

"Mn?"

Wei Ying menunjuk sebuah kedai yang jaraknya tak jauh dari mereka, dilihat dari papan kedai yang tertulis disitu adalah 'kedai arak terbaik', Lan Zhan mendatarkan wajahnya dan berbalik menatap sang kekasih, "Kau sudah mau mabuk?"

Wei Ying tertawa kecil, ia menaruh dagunya di pundak bidang sang kekasih, "Hmm.. lebih tepatnya ayo kita mabuk." Lan Zhan sedikit membelalakkan matanya tak percaya, ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban Hanguang-Jun menolak rencana mabuk di malam damai seperti ini.

Tapi, siapa yang bisa menolak Wei Wu Xian? Dengan wajahnya yang menggemaskan dan semua orang yang melihatnya akan mengakui bahwa dia ini cantik, dan Wei Ying tau itu. Ia menarik Lan Zhan ke depan kedai dan dengan sigap mengalungkan kedua tangannya di leher Lan Zhan, tak peduli semua orang yang melihatnya akan merasa malu sendiri atau mereka akan langsung menghindar, ada juga yang berbisik-bisik melihat tingkah Wei Ying yang seperti akan mencumbu pria yang sedang ia peluk di depan kedai.

Wei Ying merendahkan suaranya dan menghembuskan nafasnya di leher Lan Zhan, membuat san pemilik bisa merasakan lehernya meremang, "Hanguang-Jun.. bukankah lebih baik kalau kita mabuk dan.." Wei Ying mendekatkan wajahnya ke telinga prianya itu, berbisik rendah, "Dan setelah itu kita bisa melakukan 'itu' lebih awal dan sampai pagi kita akan melakukannya.."

Lan Zhan bisa merasakan detak jantung Wei Ying sekarang di dadanya, detak jantungnya sekarang sedang beradu dengan detak jantung Wei Ying, menciptakan irama tak normal untuk keduanya. Lan Zhan menutup kedua kelopak matanya, menarik nafas dan kembali mengontrol dirinya yang hampir menggagahi pria ini di depan kedai.

"Wei Ying, kita jalan dulu. Baru kita minum."

Wei Ying mengecup leher Lan Zhan, dan sekali lagi sang pemilik bergidik geli, "Lan Er Ge.. Lan Er Ge.. kumohon.. kabulkan permintaanku.. Lan Er Ge.."

Lan Zhan masih bisa menguasai dirinya walau dia sendiri sudah sangat tersiksa jiwa batin maupun anggota tubuhnya yang ada di bawah sana, dengan sigap ia melepas pelukan Wei Ying dan menangkup wajah sang kekasih, menatapnya dan membuat Wei Ying tak merasakan kakinya lagi karena tatapan Lan Zhan sangat dominan sekarang.

Won't Forget 不忘 - [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang