WEI YING POV
"Wei Wu Xian.."
Kepalaku sakit.. suara siapa itu..
"Wei Wu Xian...!"
Berhenti.. berhenti memanggilku..
"Wei.. Wu.. Xian..!!"
Siapa.. apa itu..
"Kau bisa mendengar kami kan...?!"
Diam...! Kepalaku.. kepalaku sakit..
"Dengarkan kami...! Dengar..!"
Apa.. apa mau mereka...?
"Yiling Laozu...!!!"
Aku bisa merasakan sakit di dadaku sekarang, bahkan tanpa kusadari aku sudah terduduk di kasurku, itu mimpi buruk.. tapi kenapa terasa sakit sekali? Kupegang dadaku yang entah kenapa seperti ditekan dan ini bukan rasa yang menyenangkan sama sekali. Kuedarkan pandanganku dan benar juga sepertinya aku sudah bangun kesiangan, Jiang Cheng saja sudah tidak ada di kasurnya.
Aku menyandarkan tubuhku di dinding dan menatap kosong kearah luar jendela, hari ini hujan lagi, sudah hampir 2 minggu lebih terus hujan tapi hanya hujan gerimis saja. Jujur aku suka dengan cuaca seperti ini, tapi mendengar omelan Jiang Cheng karena dia lebih suka kalau cuacanya cerah membuatku jadi tak bisa menikmati waktu seperti ini. Bau hujan itu menyenangkan, sukses menenangkan pikiranku yang entah kenapa akhir-akhir ini seperti kacau dan tak pernah tenang lagi.
Dan aku juga jadi lebih sering berfikiran negatif, semua hal kupikir negatif. Bahkan aku sempat mengira kalau Shijie marah besar denganku karena dia sempat tak menemuiku untuk beberapa hari, padahal jelas-jelas itu karena dia sibuk membantu usaha bibi Zi Yuan, dan aku langsung mengira dia kesal denganku. Belum lagi kemarin.. aku bahkan sampai menangis karena Jiang Cheng tak mau berbicara lagi tentang masa lalu itu, padahal itu jelas hal baik dibanding aku harus terus mengingatnya.
Kuakui aku penasaran dengan mimpi atau apa lah itu, bayangkan saja Lan Zhan, kakak Lan Zhan, Jiang Cheng, 2 saudara Wen itu, dan shijie semua sepertinya ingat jelas, bahkan mereka seperti sedang berbicara dengan pasien insomnia karena seolah-olah hanya aku yang lupa dan mereka semua ingat jelas, sampai ke detil yang remeh malahan. Kultivikasi, Gusu, Lianhua Wu, Hanguang-Jun, Sekte.. aku mau tau itu apa, tapi jujur aku masih tak bisa percaya apa benar itu nyata.. atau tidak?
Aku kadang menyesal karena aku selalu mengatai kalau Jiang Cheng itu gila setiap dia mau menceritakannya. Aku sendiri juga tak mau dia sampai selalu terpaku dengan hal itu terus, bahkan sekarang dia membelok, apa jadinya paman nanti kalau dia tau? Bisa-bisa Jiang Cheng akan dipisahkan dengan Xi Chen-ge, susah kan kalau Jiang Cheng nanti? Jiang Cheng itu keras kepala, dan dia paling tak suka dengan kehilangan, cukup 1 kali aku buat dia menangis karena.. aku datang dan dia tak bisa leluasa bermain dengan anjing-anjingnya.
Belum lagi, kemarin Jiang Cheng sudah nekat mau pergi kalau dia harus dijodohkan. Untung saja paman dan bibi mau mengabulkan permintaannya itu, kalau tidak bisa dia bayangkan betapa stress nya Jiang Cheng sekarang.
"Apa aku harus bertanya ke saudara Wen itu..?"
Kukernyitkan keningku saat ada sebuah ide lewat, "Tapi.. kalau mereka juga ternyata tak mau menjawabku juga? Aaghh! Seharusnya.. aku tak seperti itu ke Jiang Cheng."
Suara pintu kamar terbuka dan aku tau itu sudah pasti Jiang Cheng yang memeriksa sekali lagi apa dia sudah bangun atau belum, sontak aku langsung masuk ke dalam selimut. Dan benar juga aku bisa mencium bau mint ala Jiang Cheng yang sekarang ada di belakangku, jujur aku sudah di tahap aku malas mau ke sekolah karena nantinya malah aku akan tak bisa fokus.. terlalu banyak pikiran yang ada di otak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanfictionCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...