Lelaki itu menahan nafasnya saat ia mendengar suara yang sudah sangat lama ingin ia dengar sekali lagi. Padahal di dalam pikiran Lan Zhan ia sudah berniat ingin melakukan inquiry untuk Wei Ying, bahkan ia juga sempat berpikir untuk mengajak ShiZui bermain guqin untuk Wei Ying.
Dan saat ini semua pikiran negatifnya sudah terhempas begitu saja, seolah-olah seperti terbakar oleh kenyataan bahwa Lan Zhan sekali lagi tak perlu menderita karena cintanya, karena sekarang Wei Ying akan kembali padanya.
"Lan Zhan.." suara itu sangat parau dan sangat lembut, membuat Lan Zhan mengadahkan kepalanya dan saat itu juga ia bisa melihat dengan jelas kepingan bening milik Wei Ying yang baru terbuka sedikit menatap matanya juga dengan lembut.
Kelopak mata itu susah payah terbuka, seolah-olah sangat sulit untuk terbuka lebih lama lagi tapi sang empu enggan untuk menutup matanya sebelum insan di depannya menatapnya juga. Ia mengangkat tangannya dan mencoba meraih wajah tampan milik sang suami, tapi buru-buru ia mengangkat tangan Lan Zhan merengkuh tangan itu dan membawanya ke pipinya, membuat tangan itu merasakan hangat lagi.
"Wei Ying.."
Wei Ying tersenyum tipis, dengan suara parau ia berujar, "Wajahmu jelek sekali kalau menangis.."
Lan Zhan menghapus air mata yang ada di wajahnya dan mendekatkan wajah mereka berdua, jemari hangat milik Lan Zhan mengelus lembut seluruh sisi wajah milik Wei Ying. Seperti memuja wajah itu Lan Zhan tersenyum dengan sangat lebar, pertama kali Lan Zhan melakukannya.
"Lan Zhan.."
"Mn? Kenapa sayang?" Tanya Lan Zhan tanpa memalingkan wajahnya ia menekan tombol untuk memanggil dokter, "Apa ada yang sakit?"
Wei Ying menggelengkan kepalanya, "Bayi kita dimana?"
Lan Zhan mengecup telapak tangan Wei Ying dan kembali tersenyum lembut, "Tenang saja, dia sedang dirawat A-Yuan dan A-Lian. Dan dia laki-laki."
"Dirawat? Lan Zhan-.." Wei Ying mencoba bangkit dari tempat ia sudah terbaring selama 1 hari lebih dan memang benar tubuh Wei Ying sangat lemah setelah itu.
Dengan cekatan WangJi menangkup tubuh itu dan membawa Wei Ying bersandar di kasurnya, ia menggelengkan kepalanya dan menepuk telapak tangan putih itu, "Tenang saja. Kita bisa melihatnya nanti."
'Kriett.."
"Tuan Lan..? Oh! Tuan Wei?! Anda sudah sadar?"
Wei Ying mengangguk dan tertawa renyah dengan suara yang masih lemah, "Maaf merepotkanmu Dokter."
Dokter Lan berjalan mendekati Wei Ying dan ia memeriksa beberapa bagian nadi di tengkuk, pergelangan tangan, dada dan setelahnya ia memberi suntikan baru. Selama itu Lan Zhan sangat khawatir, bahkan Wei Ying yang baru siuman saja sadar betapa Lan Zhan sangat posesif dan khawatiran.
Lihatlah, bahkan Dokter Lan sebelumnya sudah sangat sering menyentuh Wei Ying ia tak apa-apa. Tapi sekarang setelah Wei Ying siuman lelaki itu bahkan tak mau bergerak dari posisinya sedikit pun, wajahnya yang paling jelas betapa dia bisa berharap untuk mengobati Wei Ying sendirian.
"Lan Zhan.." Wei Ying harus menegur lelaki ini dengan lembut, kalau tidak bisa-bisa lain waktu Lan Zhan semakin posesif lagi.
"Mn? Ada apa sayang?" Dan tentu saja lelaki ini akan pura-pura tak tau dan tak mengerti kode dari Wei Ying.
"Baik, saya sudah berikan vitamin dan bius baru. Tuan Wei, Tuan Lan, apa aku perlu membawakan bayi anda?"
Wajah Wei Ying langsung berbinar-binar saat mendengar kalimat itu, tapi setelahnya ia menangkup erat pergelangan tangan Lan Zhan dan ekspresi wajahnya juga menjadi sangat gugup, "Lan Zhan.. kenapa aku sangat takut ya?" Kemudian ia tertawa renyah, "Aneh saja, aku merasa takut, senang, tapi aku juga tak sabar tapi aku juga tak mau tapi astaga.. Lan Zhan..!! Apa kau merasakan ini??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
Fiksi PenggemarCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...