"Ayo kita bertemu Paman."
Wei Ying yang sedang duduk manis bersama dengan Xia Lian langsung menjatuhkan arak yang ia minum sedari tadi bahkan sampai membuat Xia Lian dengan sigap menyelamatkan gelas arak yang hampir jatuh bederai di lantai keramik yang tidak ada dosanya itu.
"ShiZui?" Hanya satu kata tapi sang anak lelaki langsung mengangguk dan tersenyum kepada sang ayah.
"Bukankah kita kasar karena jarang bermain ke rumah Paman Lan?"
Wei Ying menunjuk ShiZui dan ekspresinya sangat tidak menyangka bahwa anak lelaki yang sudah ia rawat sedemikian rupa dari dulu itu berani memihak Lan Zhan dibandingkan dirinya, "Lan WangJi! Lihat apa yang kau perbuat pada A-Yuan! Dia berani menentangku! Xia Lian! Kamu jangan pernah berani menentangku! Kalau-.."
Tapi tentu saja XiaLian ikut menggoda sang Ibu, "Ayo kita main ke rumah Kakek Lan! Papa, kapan kita pergi? Setelag sarapan?" Dan membuat Lan Zhan tersenyum puas.
"Mn." Dengan senyuman termanis yang gagal membuat Wei Ying berbalik badan dan menentang suaminya itu.
"Lan Zhan..!"
Xia Lian menopang wajahnya dan menatap kepada sang Ibu, "Kenapa Papa tidak mau bertemu Kakek Lan QiRen? Bukankah kalian sudah menikah? Apa yang kalian takutkan?"
'Duk!'
"Auw! Lan ShiZui!"
ShiZui menggelengkan kepalanya dan malah menjadi juru bicara Wei Ying, "XiaLian, apa kau lupa Paman Lan melakukan apa ke Wei-Gege?"
XiaLian mengerucutkan bibirnya, "Lihatlah kau memanggil Ayah Wei dengan Wei-Gege lagi! Huh!"
Lan Zhan giliran menjawab, "Habiskan makanan kalian. Wei Ying, makan dulu."
Dan dengan kata singkat itu Wei Ying menjatuhkan sendoknya kasar, bahkan kedua anaknya yang sudah hidup lebih dari sedekade dengan Wei Ying tak pernah ia melihat sang Ayah angkat marah. Jangankan marah, kesal saja tidak pernah! Bisa dibilang Wei Ying sangat sabar, tapi WangJi pernah memberi tau kalau Wei Ying itu bukan sabar hanya saja dia tidak berniat memarahi orang lain karena itu tak menghasilkan apa-apa.
Tetapi di depan mereka saat ini ada Wei Ying yang menghentakkan sendok makannya dan beranjak pergi sebelum menyelesaikan makanannya. Lan Zhan hanya menatap lembut punggung sang istri yang mulai menjauh darinya, ia menghela nafas kecil.
Wei Ying berjalan keluar dari ruang makan dan pergi dari gedung yang hanya khusus menjadi tempat makan dan ruangan bersantai bersama keluarga itu. Bayangannya berjalan jauh dan sepertinya Wei Ying kembali ke gedung dalam dimana itulah kamarnya dan kamar Lan Zhan beserta kamar kedua sang anak di lantai dua.
Xia Lian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan hanya tersenyum miring, "Apa.. ini pertanda kita ada dapat adik baru Ayah?"
ShiZui menatap tak percaya kearah XiaLian yang serius bukan main menuruni lidah seorang Wei WuXian yang sangat jahil itu. ShiZui mengadah hati-hati kearah Lan Zhan dan didapatinya pria itu hanya tersenyum kecil meresponi kalimat sang anak angkatnya, "Apa kalian mau?"
Yang anehnya dibalas gelengan kuat oleh kedua anaknya yang padahal tau itu memang tidak mungkin terjadi.
Lan Zhan tersenyum kecil sembari menaruh piring baru yang berisi buah-buahan segar yang baru saja ia potong. Setelahnya ia mengusak kedua puncuk kepala anaknya dan berujar, "Makanlah saja. Setelah ini kita tetap pergi." Dan setelahnya Lan Zhan pergi meninggalkan XiaLian dan ShiZui yang bisa merasakan wajah mereka memerah hebat padahal hanya diperlakukan seperti itu oleh sang Ayah.
"Ehem.. apa kau merasakannya?"
ShiZui mengangguk, "Mana bisa Wei-Gege marah sedangkan HanGuang-Jun saja bisa membuat kita merona?" XiaLian mengangguk kuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/196464599-288-k56667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
Fiksi PenggemarCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...