Persatuan bibir mereka masih berlanjut, sama sekali tak terpisahkan bahkan sampai Lan Zhan ingin melucuti pakaiannya sendiri ia masih mempersatukan bibir mereka. Tak ada niatan untuk melepas atau setidaknya memberikan nafas sejenak, sama sekali tidak. Keduanya sama-sama seperti ingin meraup nafas bersama, seolah-olah mereka adalah satu tubuh sekarang.
Tak berbeda jauh dengan Wei Ying, tangannya masih setia terkalung di leher Lan Zhan. Seolah-olah tak mau ada sedikitpun jarak di antara mereka. Wei Ying memutuskan untuk membuka matanya, mencoba melihat apa pemandangan di atasnya sekarang, didapatinya Lan Zhan yang sedang menikmati ciuman mereka dengan kelopak matanya yang juga tertutup dengan nyaman. Wei Ying tersenyum di sela-sela ciuman panas mereka.
Sekarang lidah mereka saling beradu, lidah saling meililit lidah lainnya, saliva sudah sukses tertukar, bunyi peraduan benda basah itu sukses membuat keduanya semakin bersemangat. Sekarang jemari Lan Zhan mulai berkeliaran, tangan hangatnya itu mulai meraba dan menangkup dua bongkahan kenyal milik Wei Ying, diremasnya cukup kuat dan sebuah tamparan keras membuat sang empu mengeluh, ciuman mereka pun terlepas.
Ada tatapan nafsu yang membara di dalam mata Lan Zhan sekarang, tak beda jauh dengan Wei Ying yang malah semakin liar. Anak itu mengambil dasi yang tadinya memang sudah tergeletak tak berdaya di atas meja, ia dengan sangat sangat licik menggigit dasi itu, menyatukan kedua pergelangan tangannya sembari menatap dengan sendu, "Ikat aku.. rasakan aku sepuasmu malam ini."
Siapa yang tidak panas? Bahkan orang normal pun sukses akan sangat-sangat tergoda melihatnya, Lan Zhan mengambil dasi itu, ia mengikat tangan Wei Ying dengan baik tapi tidak terlalu erat. Lan Zhan tidak seperi orang biasa, ia lebih memilih untuk mengalungkan tangan Wei Ying ke lehernya yang sudah terikat itu, menjaga agar jarak wajah mereka tak akan pernah berjarak sama sekali.
"Apa kau yakin? Akan susah untukmu bergerak nanti." Lan Zhan menggeleng.
"Aku mau kau melihatku sampai selesai. Dan aku mau melihatmu.. se detil mungkin sampai selesai nanti."
Wei Ying tersenyum, ia kali ini lebih liar lagi dengan cara mengalungkan kedua kakinya di pinggul Lan Zhan yang otomaris membuat pergesekkan yang cukup intens di bawah sana. Wei Ying mendesah keras saat tanpa di rencana penis besar nan hangat itu menyentuh lubang kenikmatannya, begitu pulang dengan Lan Zhan yang bisa merasakan ketatnya ujung lingkaran itu, padahal dia belum masuk sama sekali.
"Aku tak mau menyakitimu.. kita pelan-pelan oke?"
Wei Ying menggeleng, "Aku.. langsung.. saja.. aku mau lebih lama merasakanmu di dalamku.. Lan Er GeGe.."
Cukup dengan panggilan itu Lan Zhan tanpa ragu-ragu langsung menerobos masuk dan memaksa penis besarnya memasuki lubang ketat dan hangat yang sukses membuat Lan Zhan ingin mengumpat karena begitu ketat sampai-sampai sangat sulit membenamkan benda kebanggannya itu. Belum lagi dengan desahan nan merdu dari Wei Ying yang sukses membuatnya hilang kendali dan nafsunya yang semakin terbakar.
Wei Ying mendesah tak karuan, ada pekikan kesakitan di antara desahan keenakannya saat dia bisa merasakan dengan baik benda hangat nan keras itu menggesek semua sisi sensitifnya, belum lagi ujung benda suci itu sukses menyentuh bagian kesukaan Wei Ying yang entah kenapa Lan Zhan bisa sukses menyentuhnya setiap kali ia masuk ke dalam. Wei Ying tau Lan Zhan tak akan tega langsung memompa persatuan mereka ketika pemilik benda panjang nan hangat itu bisa mendengar isakannya yang cukup memilukan.
Ini sudah kedua kalinya mereka melakukan persatuan, tapi percayalah Wei Ying masih penasaran kenapa Lan Zhan masih selalu besar dan akan selalu semakin membesar ketika di dalam tubuhnya ini.
Lan Zhan mencoba membiarkan Wei Ying terbiasa dengan ukuran penisnya, tapi mengingat kaitan kaki Wei Ying di pinggulnya memberikan keleluasaan untuk sang penerima kenikmatan bergerak sesukanya. Benar juga, Wei Ying menggerakkan pinggulnya yang sukses membuat lolongan keenakan saat pompaan Wei Ying sanggup menyentuh prostatnya, padahal ini hanya kekuatan sedang tapi sukses membuat Lan Zhan bergetar karena pijatan yang sangat menakjubkan itu membuat penisnya terasa sangat panas dan...luar biasa nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanficCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...