Deny - 9

5.1K 694 26
                                    

Seorang pria dengan hoodie berwarna ungu tua yang dipadukan dengan celana training hitam sedang menopang wajahnya sambil tangan kanannya sedang menekan-nekan remote kecil, jari jempolnya terus menekan-nekan tombol next dan layar yang terhubung dengan remote kecil itu terus berganti-ganti saluran tayangannya. Layar TV tipis yang ditaruh di atas meja dan menghadap kearah ruangan santai yang sering dipakai oleh Jiang Cheng sendiri, sedangkan saudara beda darahnya itu lebih memilih bersantai di kasurnya karena dia malas memindahkan tubuhnya kalau sudah berhenti di kasurnya.

Pria dengan hidung paruh burung itu termenung, ini baru pukul 6 pagi dan dia sudah bangun, bahkan sejujurnya semalam dia tak tidur dan lebih memilih memainkan macbook nya , bergadang sampai dia mengantuk dan tertidur jam 4. Alhasilnya dia memang insomnia dan terbangun lagi jam 5.45, Jiang Cheng tak berniat sarapan, dia hanya membuat secangkir teh hangat dan membatalkan niatnya untuk membuat kopi karena bisa-bisa dia tak tidur sampai besok lagi.

Akhirnya jari Jiang Cheng berhenti di sebuah saluran berita yang menyiarkan tentang ramalan cuaca hari ini, ia menatapnya fokus dengan wajah malas seolah-olah dari ratusan channel yang ada berita ramalan cuaca lah yang paling menarik sekarang, "Untuk wilayah setempat, diramalkan dari pagi ini sampai nanti malam hujan akan terus mengguyur dengan volume yang stabil, hujan tidak terlalu lebat dan angin juga tidak bertiup kencang. Dan diramalkan besok subuh akan terjadi badai di beberapa lokasi yang-.."

'Click!'

Jiang Cheng mematikan TVnya dan melempar remote itu ke sofa yang ada di sampingnya, suara hujan yang menabrak atap rumahnya menyadarkan dia bahwa memang sedari tadi sudah hujan tapi benar tidak terlalu lebat. Suhu udara juga lebih rendah dari biasanya, bahkan ia bisa merasakan ujung jari kakinya terasa dingin karena sekarang dia terjebak dengan rasa tak mengantuk sama sekali dan harus menunggu sampai 7 karena hari ini hari sabtu, sarapan baru dimulai jam 7.15.

Ia melirik kearah Wu Xian, anak itu sudah berhenti menangis dan deru nafasnya mulai normal, itu pun semalam Jiang Cheng memutuskan untuk berbaring dengan Wei Ying memeluk selimutnya, tapi saat dia tau Jiang Cheng ada di sisinya, ia membenamkan kepalanya ke dalam perut rata Jiang Cheng, seperti mencari kehangatan.

Dan bisa ditebak itulah alasan kedua Jiang Cheng tak bisa tidur dan mengambil macbooknya dengan Wei Ying masih melingkarkan kedua tangannya di pinggang saudara kesayangannya itu. Pria dengan hoodie kebesarannya berjalan mendekati kasur Wei Ying, sekarang posisi anak ini sudah berubah dengan posisi yang terkesan lebih normal dari sebelumnya, ia menghadap kearah luar dengan wajahnya yang terlihat tenang. Jiang Cheng mengusap bawah mata Wei Ying yang terlihat berat karena sepertinya anak ini menangis sampai dia tidur, "Apa kau masih mau menentang fakta ini dan tidak merindukannya sama sekali.. hei Wei Ying.."

Pria yang disebut namanya itu sedikit mengerang tapi ternyata benar dia masih tidur, Jiang Cheng mendecih mengira Wei Ying mendengar kalimatnya, "Kalau aku jadi kau.. aku akan sangat merindukan orang itu.. asal kau tau saja, Lan Zhan itu sangat baik denganmu.. bahkan dia sangat-sangat mencintaimu dari dulu sampai, sampai sekarang dia bahkan masih mencintaimu tapi tak sadar kalau itu cinta." Jiang Cheng menatap Wei Ying lagi dan mendapati anak itu masih terlelap.

Jiang Cheng, "Apakah harus aku menceritakan semua ini ke kau.. Wei Ying?"

Wan Yin memutuskan untuk beranjak pergi dari ruangannya, meninggalkan Wei Ying yang masih menutup kedua matanya rapat seolah-olah tak mendengar percakapan yang dilontarkan saudaranya tadi. Udara semakin dingin, begitu pula dengan suara rintikan hujan yang semakin melebat, menolak untuk mengheningkan dirinya dan memutuskan untuk menambah melodi suara yang membuat semua orang semakin malas untuk beraktivitas. Tapi tidak kali ini untuknya..

Won't Forget 不忘 - [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang