Last - 21

3.8K 550 61
                                    

Wei Ying menyamankan posisinya ketika dia mulai merasakan ada secercah sinar matahari yang masuk menyelinap ke dalam kamarnya. Ia mencoba menyerusuk masuk ke dalam dekapan seseorang yang masih setia berbaring miring menjadi tembok dari malam tadi sampai sekarang untuk memberikan pelukan yang terus terbuka untuk pria lebih kecil di sampingnya ini. Lengan Wei Ying melingkar di pinggang ramping itu dan sontak membuat kehangatan mereka kembali saling berbagi.

Yang di dekap pun sadar dan membalas pelukannya dengan melingkarkan lengannya di antara tubuh mungil di bawahnya itu, kembali mempersatukan tubuh telanjang mereka yang sudah tidak berkeringat lagi dan aroma cendana dingin yang lagi-lagi menyeruak keluar dari tubuh Lan Zhan, seperti aroma parfum alami.

Lan Zhan mengerjap-ngerjapkan matanya dan dia sadar sekarang sudah bukan jam 5 lagi, tapi mungkin jam 6 lewat. Otomatis Lan Zhan sudah telat bangun karena pria mungil di pelukannya ini tak akan membiarkan dia bangun lebih awal karena alasan dia akan kedinginan kalau Lan Zhan bangun duluan, dan tentu Lan Zhan akan menuruti semua permintaan istri kawin larinya ini.

Pria yang selalu bangun awal itu tak mau banyak protes, ia lebih memilih mengusap-ngusap surai hitam pria di pelukannya dan menggumamkan kalimat, "Selamat pagi Wei Ying." Dan masih tak digubris yang artinya sang empu masih belum selesai bermimpi.

Lan Zhan tak tahan lagi dan dia langsung menangkup wajah Wei Ying, mempertemukan kedua bibir mereka dan mengajak pertarungan lidah di pagi hari yang tenang ini. Yah, dan ini adalah cara membangunkan Wei Wu Xian yang terefektif karena siapa yang tak akan tergoda membalas ciuman Lan Zhan yang super.. lihai itu?

Wei Ying mengerang dan melepaskan ciuman mereka, ia mengerucutkan bibirnya dengan kedua matanya yang masih enggan untuk menyambut mentari pagi. Tapi mengingat ada kekasihnya yang tampan itu sedang berbaring di sampingnya, Wei Ying membuka mata dan disambut senyuman hangat nan tulus yang sukses membuat senyuman bahagia terukir lebar di wajah Wei Ying, "Pagi Lan Zhan.. suamiku yang tampan.." ya, inilah kegiatan mereka di pagi hari, akan sangat sangat manis sampai sukses membuat siapapun iri hati.

"Wei Ying, bangun, sarapan." Singkat, Lan Zhan akan terus seperti itu.

Wei Ying menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung menghamburkan wajahnya ke dalam dada bidang sang suami, mengeluarkan suara keluhan yang dibarengi kaki jenjangnya yang mengikat kaki lawan mainnya erat di bawah sana, sukses membuat Lan Zhan tak bisa bergerak normal. "Wei Ying.."

"Aku bermimpi aneh."

Lan Zhan melingkarkan lengannya di antara tubuh Wei Ying sembari mengecup puncuk kepalanya, "Mn, ceritakan apa mimpimu."

Wei Ying menyandarkan kepalanya di lengan Lan Zhan dan memposisikan wajahnya menatap lekat wajah tampan itu, "Aneh sekali. Kau, aku, Jiang Cheng, Shijie, semuanya. Kita bertemu lagi di masa depan. Dan di dalam mimpi itu aku sama sekali tak bisa bicara, jadi aku hanya melihat dari jauh."

"Mn, teruskan" Lan Zhan mengusap pipi mulus itu dan mendengarnya dengan serius.

"Ditambah.. semuanya seperti diputar dengan cepat. Aku seperti melihat kenangan. Dimulai dari kita bertemu, ada perkelahian diantara aku dan Wen Qing, lalu terus sampai entah kenapa Jiang Cheng menangis dan aku meminta maaf padanya. Terus sampai kita bertemu lagi entah dimana itu, lalu berakhir dengan kita berpisah.. dan mimpi itu berakhir dengan kau pergi dan aku meni-.."

Lan Zhan sontak mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajah sang kekasih yang mulai menyendu ke dalam pelukannya. Ia tak membiarkan kalimat itu berlanjut dan lebih memilih langsung menindih Wei Ying, "Kita tak akan pernah berpisah. Paham?"

Wei Ying bisa merasakan panas di wajahnya, ia membalas dengan mengalungkan tangannya di leher Lan Zhan, mendekatkan wajah mereka dan tersenyum, "Kau berjanji?"

Won't Forget 不忘 - [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang