ShiZui memijit keningnya seiring keadaan di hadapannya mulai mengarah dan menjadi semakin tidak jelas. Jangan tanya apalah Xia Lian membantunya atau tidak, malah perempuan itu sedang merekam semua kejadian ini dengan detil lewat benda canggih berbentuk persegi panjang nan tipis itu. ShiZui beranjak dari tempat duduknya, dengan wajah senyuman yang sangat terpaksa dan kaku ia mencoba menghentikan postur tubuh sang ayah yang sedang memberi hormat pamannya dengan gaya 1000 tahun yang lalu.
"HanGuang-Jun, kumohon hentikan. Ini bukan Yu Shen! Senior Wei! Kumohon sadar!" Ya, disini ShiZui di hadapkan dua bayi besar yang ogah untuk bergerak, Wei Ying yang terduduk diam karena entah dia termakan oleh kalimat lelaki yang sedang berlutut ini atau dia juga ikut mabuk.
Tapi tak mungkin, Wei WuXian tidak pernah mabuk.
Jadi mungkin pilihan pertama.
"Lan XiaLian! Tolong bantu aku!"
Yang dipanggil memang bergerak dan berlutut di dekatnya, tapi tangannya masih sibuk merekam lelucon Ayah angkatnya yang jujur memang tidak waras, "Pfft! A-Yuan, apa dia memang semabuk ini dulu?" Akhirnya ia menaruh ponselnya dan menarik bersama ayahnya yang bermarga Lan itu.
ShiZui menggelengkan kepalanya, "Dia semabuk ini hanya saja sampai berucap hal ngaur seperti itu. Kau tau sendiri Lan WangJi ini diajari tak boleh berbohong. Bagaimana bisa.."
'Bruk!'
Lan WangJi terhempas jatuh ke lantai dengan setengah tubuhnya yang masih ditahan oleh ShiZui, dengan tatapan kesal bercampur kaget bercampur kebingungan ShiZui lemparkan kepada perempuan yang sepantaran dengannya, "Kau..! XiaLian jangan bilang kau juga sepemikiran dengan Senior Wei..?!"
Perempuan dengan wajah lembut dan tenang tetapi sifat bagaikan api membara itu langsung memeluk lelaki yang masih berlutut di depan kursi Lan QiRen, ia anehnya malah tersedu-sedu, "Papa Wei!! Selamatttt huaa!!! Akhirnyaa usaha kaliaan hisk-.. membuahkan hasill..!!"
Semua insan yang ada di dalam sana terdiam, tidak ada yang tau apakah mereka harus berteriak kaget atau menggelengkan kepalanya dan menganggap ini hanya candaan belaka. Tapi ada yang membuat mereka ragu, karena sebegitu isengnya kah XiaLian dan Wei WuXian mengerjai semua orang? Dan lagi Lan WangJi! Dia tidak pernah berbohong!
QiRen menatap tajam kearah XiChen yang hanya bisa ternganga dengan tangannya yang masih menahan tubuh JiangCheng yang juga tidak memberontak untuk menjambak kepala Wei WuXian. XiChen sadar dengan tatapan itu, ia melepas tubuh istrinya dan bergerak membawa Wei WuXian dan anaknya yang sangat duplikat darinya ke meja mereka sendiri. Dengan wajah memerah dan seperti bom yang akan meledak, QiRen mengepalkan tangannya erat lalu melepaskan semua emosinya dalam sekali hembusam nafas.
Akibat hembusan nafas itu, XiaLian berhenti bersedu-sedu. Hembusan nafas itu diakui terlalu keras dan terlalu mengerikan untuk diabaikan.
"Semuanya, maafkan aku karena aku harus bicara pribadi dengan keluarga Lan WangJi ini. Jadi, semuanya boleh ke kamar masing-masing dan pelayan akan memberikan kudapan sebelum kita berkumpul lagi. Beristirahatlah dulu, selamat siang."
Setiap anggota keluarga yang sudah menempuh berapa jam perjalanan, entah berapa lama menunggu dan bersiap-siap demi acara makan besar ini harus tertunda karena ulah anak Lan kedua yang sangat sangat tidak disangka akan lebih mengacaukan acara dibandingkan seorang Wei WuXian.
Tidak ada yang menyangka tentunya.
Jiang Cheng memijit keningnya, "Lan Huan, kau tarik WangJi aku tarik Wei Ying."
XiChen, "Paman, sebaiknya kita bicara nanti karena WangJi tak sengaja minum arak dan dia jadi bicara ngelantur, 30 menit lagi kami akan menemuimu di ruanganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanficCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...