El Dorado - 32

3.1K 443 41
                                    

"Wang Ji."

"Mn?"

"Kakak mau bicara sesuatu.."

"Bicaralah."

"Wei Ying.. ini tentangnya."

"Mn.."

Xi Chen melipat tangannya, ia menatap kearah Lan Zhan dan adiknya juga membalas pandangan sang kakak, "Apa kau.. masih berusaha membuatnya ingat?"

"Sesuai dengan kataku.. aku akan terus mencoba sampai hari ujianku selesai." Ucapannya tegas, tak terbantahkan sama sekali.

Xi Chen hanya bisa mengatup bibirnya rapat, dia seolah-olah tidak bisa berucap apapun setelah sang adik menatap dalam kearahnya, dalam dan sangat serius.

Bunyi suara dentingan keramik, dan suara percakapan banyak orang yang rendah menggema di dalam ruangan ini. Sesekali terdengar suara gelak tawa rendah, dan suara alunan lagu jazz yang lembut akan mendominasi ruangan ini. Diluar sana masih hujan, entah sudah hari ke berapa ini sejak hujan terus mengguyur kota seperti tak tau waktu lagi.

Tak berbeda jauh dengan keadaan pikiran dan hati Lan Zhan, sudah sangat cukup kacau, bahkan bisa dia rasakan sebentar lagi dia akan gila kalau lama-lama dia harus seperti ini. Tapi mengingat betapa akan lebih menyiksanya dia kalau sampai pria itu terlepas dari genggamannya, itu.. lebih buruk dibanding dia harus berjuang sedikit lagi. Ya, sedikit lagi.

"Wang Ji.. kakak.."

"Kalau kakak mau membicarakan tentang aku harus menyerah atau apapun itu, aku pergi."

"Wang Ji..! Maksud kakak.."

Lan Zhan belum beranjak dari kursinya, tapi bisa dilihat dari raut wajahnya tercetak jelas betapa Lan Zhan sangat tidak suka kalau dia harus mendengar percakapan yang hanya membuat telinganya panas. Xi Chen menghela nafas panjang, "Kakak tau, ini sudah entah ke berapa kalinya kakak mengatakannya padamu untuk berhenti.. tapi Wang Ji pikirkanlah lagi.. ini demi dirimu dan Wei Ying."

Lan Zhan menutup kedua kelopak matanya, ia menghembus nafas panjang dan menatap kearah luar, sama sekali tak mau menatap sang kakak lagi. Tapi Xi Chen masih bersikeras, dia mencondongkan tubuhnya dan menatap kearah Lan Zhan, "Wang Ji.. dengarkan kakak untuk kali ini saja."

"Kakak.." Lan Zhan menahan nafasnya, "Aku pergi."

Lan Zhan langsung beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan sang kakak yang masih duduk dengan wajah yang sudah sangat kecewa. Tapi baru saja Lan Zhan akan melangkahkan kakinya keluar, seorang pria dengan wajah yang sangat familiar datang dengan pria yang juga familiar ada di belakang tubuhnya. Sukses membuat langkah Lan Zhan terhenti.

"Lan Zhan?"

"Jiang Cheng..? Dan.."

"Lan Wang Ji?"

"Dia.."

Jiang Cheng menggeleng menandakan Lan Zhan untuk tak usah berbicara dulu, "Duduklah dulu."

Pria yang ada di belakangnya tersenyum, ia menundukkan tubuhnya dan memberikan hormat, Lan Zhan tau siapa orang itu, hanya saja dia tak yakin apa.. benar dia pria itu atau bukan. Jiang Cheng meraih lengan Lan Zhan dan mengajak pria itu untuk kembali duduk, Xi Chen dengan spontan langsung berdiri dengan ekspresi yang bukan main sangat tidak lazim. Lan Zhan memposisikan dirinya duduk di samping sang kakak, dan Jiang Cheng duduk di sebrang mereka.

"Jiang Cheng, bagaimana bisa.."

Jiang Cheng menghela nafas panjang, "Aku tau apa yang mau kau bilang, tapi tolong duduk dan dengarkan dulu apa yang mau kubicarakan."

Won't Forget 不忘 - [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang