Lan Zhan melepas helm dan berjalan masuk ke dalam rumahnya yang sedari ia masuk tadi memang sudah ramai dengan mobil-mobil asing yang sejujurnya rumahnya jarang kedatangan tamu, ada pun itu hanya 1 atau 2 setiap bulannya. Karena pamannya bukan orang yang menganggap rumahnya sebagai tempat menjamu tamu tapi tempat dimana itulah daerah privasinya, kalau menyambut tamu lebih baik mereka datang ke kediaman keluarga besar Lan yang jaraknya juga sangat bertolak belakang dengan rumah Lan Qi Ren ini.
Pamannya adalah orang yang tak suka keramaian dan kebisingan, karena itu dia memutuskan untuk pindah memisahkan dirinya di rumah besar ini. Awalnya dia benar-benar sendirian di tempat yang terlalu besar untuk pria tua sepertinya, tapi saat keponakannya harus dirawat oleh seseorang rumah ini sedikit hidup dengan bertambah 2 orang yang juga menambah pembantu-pembantu di dalamnya.
Dan siapa sangka sifat pamannya akan menurun ke keponakan bungsunya? Lan Zhan paling tidak suka keramaian di rumahnya, baginya terlalu menyesakkan udara kalau ada orang lain yang datang bertamu, tapi dia baik-baik saja dengan Wei Ying yang membuat keributan tersendiri di ruang musiknya. Kaki Lan Zhan sudah sampai di ambang pintu yang juga sudah terbuka lebar tak seperti biasanya akan tertutup rapat, terbuka lebar dan menampilkan pavilliun di tengah-tengah taman dengan bebatuan putih salju mengitari sekitarnya.
Disana ada sekitar 8 pasang sepatu yang sudah tertata rapi, dan tirai pavilliun itu yang biasanya akan tertutup rapat kalau tiba-tiba ada tamu tak diundang yang datang sekarang terbuka lebar, bahkan.. ada suara tawa ringan diantaranya. Demi apapun Lan Zhan eneg dengan suara manusia sekarang, kalau boleh dia ingin membuat tenda di belakang rumahnya dan tidur saja disana dibanding harus bertemu orang lagi dan lagi.
Kedua kepingan hitam itu menolak untuk mengecek siapa tamu yang sukses semakin menghancurkan harinya, ia langsung berjalan menelusuri koridor rumah yang berbentuk kotak mengitari pavilliun yang akan terhubung lagi ke 'bagian rumah lebih dalam" di sebrang pintu utama itu. Bisa dibilang area luar ini hanya bagian terluar, jadi kalau mereka terpaksa menerima tamu maka sampai di batas ini saja tamu boleh berkeliaran, sedangkan untuk masuk lebih jauh? Butuh persetujuan dari Lan Zhan atau Xi Chen atau Qi Ren sendiri.
Kaki Lan Zhan sudah hampir sampai di pintu yang akan membawanya masuk ke dalam bagian rumah yang akan lebih tenang dan sunyi yang tentunya bisa menenangkan pikirannya. Tapi, sudah diduga kesialan harinya tak berakhir sampai disini saja.
"Wang Ji, kenapa kau tak bilang kau sudah pulang?" Suara orang tua itu menghentikan semua senda tawa yang memualkan isi perut Lan Zhan dan juga membuat Lan Zhan berhenti bergerak.
Qi Ren beranjak dari tempat ia duduk dan berjalan mendekati ponakan termudanya, tapi malah dibalas dengan Lan Zhan yang langsung berjalan masuk tanpa mempedulikan kalau habis ini dia harus.. dicambuk lagi dengan potonhan kayu pipih karena tingkahnya sekarang cukup kurang ajar di mata seorang Lan Qi Ren.
Qi Ren bisa merasakan kepalanya seperti disiram air panas, siapa sangka Lan Zhan yang sedang menolak berbicara dengannya? Padahal anak itu selalu menuruti semua perkataannya. "Wang Ji!"
Dan dihiraukan lagi oleh sang keponakan.
Lan Zhan sudah mau membuka pintu kayu yang tertutup rapat itu, tapi ketika dia mendengar ada suara derap yang cukup sukses membuat Lan Zhan mengernyitkan keningnya dan membalikkan badan karena dia mau tau siapa yang berani lari di koridor kayu seperti ini. Dan seorang anak lelaki berumur sekitar 4-5 tahun berlari memasuki bagian dalam dan memeluk erat kaki Lan Zhan! Sekali lagi memasuki ruangan bagian dalam rumah Lan yang tak boleh dimasuki sembarangan orang! Dan sekali lagi memeluk kaki Lan Zhan!
"Qian GeGe!" Dan otomatis membuat semua orang yang ada di di dekat sana bisa merasakan jantung mereka berhenti berdetak. Siapa yang tak kaget? Semua orang yang datang ke tempat ini akan tau peraturan Lan Qi Ren sebelumnya, siapa yang berani sembarangan datang tanpa persiapan? Dan salah satunya adalah sebagai seorang tamu sadar dirilah kalau kau bukan Lan dan jangan pernah berniat mau masuk ke dalam bagian rumah itu atau kau ingin langsung dilempar keluar oleh Qi Ren sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanficCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...