Moon - 24

4.4K 565 65
                                    

Xi Chen menyandarkan tubuhnya seraya ia memasang airbuds ke kedua telinganya, sembari ponselnya yang masih setia ia ketuk-ketuk seolah-olah empu ini sedang menunggu sesuatu dari benda kotak nan tipis itu. Tak butuh waktu lama sampai ponselnya bergetar dan menampilkan sebuah nama yang tanpa perlu melihat siapa yang menghubunginya, jari jempolnya langsung menekan tombol hijau dan panggilan mereka pun terhubung sekarang.

'Xi Chen..'

"Jiang Cheng, apa ada terjadi sesuatu? Kenapa tiba-tiba kau menyuruhku datang ke rumahmu? Apa kau baik-baik saja?" Xi Chen sukses mendengar suara parau dari sebrang sana, dan dia percaya pria itu habis menangis.

'Aku tak tau lagi harus cerita ke siapa..'

"Kau tau kau bisa selalu menceritakan semua hal kepadaku. Ingat, aku kekasihmu dan kau boleh menangis sekuat mungkin. Jiang Cheng.. ada aku disini.."

'Kau tau sendiri kalau Wei Ying memang akan bertunangan kan..'

"Mn.. aku tau itu.."

'Dan.. aku baru tau kalau Wei Ying.. memilih mengambil perjodohan itu karena dia tak mau kalau aku harus dijodohkan juga.'

Xi Chen mengernyitkan keningnya, bisa ia rasakan betapa terlukanya Jiang Cheng harus mengetahui fakta bahwa dia lagi-lagi dibantu oleh Wei Ying, dan untuk kesekian kalinya Wei Wu Xian mengorbankan sesuatu yang berharga untuk Jiang Wan Yin. Sekali lagi ini terjadi dan Xi Chen bingung setengah mati apa yang harus ia katakan ke Wang Ji.

'Aku bingung.. jujur aku bingung karena kalau Lan Zhan sampai tau.. entah ke berapa kalinya aku mengambil hak Wei Ying. Xi Chen.. apa yang harus kulakukan..?'

Xi Chen masih belum bisa menjawab, ia mencoba mencari jawaban terbaik agar kekasihnya ini tak perlu menyalahkan dirinya terus, karena ini bukan sepenuhnya kesalahan Jiang Cheng hanya saja Wei Ying terlalu.. cepat berbicara dibanding berfikir.

"Barusan, Lan Zhan pulang ke rumah. Dan kulihat dia bahkan tak mau makan malam. Dan, dia sampai sekarang masih bermain dengan guqin dari sore. Jiang Cheng, kau tau sendiri ini bukan salahmu. Wei Ying.. Lan Zhan.. bukan salahmu mereka belum bisa bersatu."

'Tapi..'

"Kau percaya denganku?"

'....'

Tak ada jawaban di sebrang sana, hanya ada keheningan yang dibalas dengan keheningan. Xi Chen menutup kelopak matanya erat sebelum ia bersuara dengan teramat lembut, "Jiang Cheng, aku mencintaimu."

'.... ini bukan saatnya dasar Xi Chen bodoh'

"Kau mencintaiku?"

'.....'

"Jiang Cheng?"

'Aku juga dasar cabul!'

Xi Chen tersenyum, "Karena itu kau harus percaya denganku. Kau dan aku, kita bisa melalui ini. Dan kita juga bisa membantu mereka berdua walau butuh waktu lama, lebih baik daripada menunggu 1000 tahun lagi bukan?"

'Aku tau itu..'

"Jiang Cheng, aku tau kau punya hal lain selain ini. Kau boleh menceritakannya."

'.... dasar kau ini cenayang. Aku memang memintamu datang karena aku juga baru tau, kalau A-Yuan, maksudku Lan Shi Zui itu, di masa lalu dia juga teman baik Jin Ling. Dan dia juga anak murid terbaik dari Lan Zhan dulu.. dan, ini terdengar gila.. tapi percayalah anak itu juga terlahir dengan pautan umur yang hampir sama.'

"Lan Shi Zui? Maksudmu.. dia juga ada di masa sekarang?"

'Mn, dan parahnya anak itu perlahan-lahan hampir mengingat semua ingatannya dulu, bahkan dia sudah di tahap dimana dia ingat kalau dia itu pernah bermain dengan kelinci di Yu Shen saat dia masih kecil.'

Won't Forget 不忘 - [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang