Hihi author note here⚘
Untuk chapter ini, boleh baca sambil dengar lagu CHEN - FLOWER. Karena aku ngedapat ide hampir semua dari melodi lagu Chen ini, bagi kalian yg gk suka korea, aku sarankan lagu WangXian Versi Audio Drama. Kenapa aku menganjurkan sambil dengar lagu? Karena disini kita banyak ngelihat point of view Lan Zhan.
Ok silahkan dibaca ya babies😙♧
Langkah kaki yang menjauh memecahkan keheningan yang diiringi dengan suara deru angin yang cukup kuat. Tak ada yang bersuara di atas sini, hanya cukup masing-masing dari mereka hanya menutup mulut dan tak berbicara, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Yang barusan terjadi cukup mengagetkan, bayangkan saja yang awalnya hanya Jiang Cheng yang mau bertemu dengan Wen Qing berakhir dengan Lan Zhan bisa berakhir juga di atas atap ini dan parahnya ia mendengar semuanya, hampir semua detil yang diperlukan ia tau sekarang. Lan Zhan paham betul tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi, hanya saja dia mencoba menahan diri untuk tak sampai kelepasan.. membunuh orang.
Jiang Cheng mendekati Lan Zhan yang masih menunduk kearah bawah dengan wajahnya yang sangat-sangat tak berekspresi. Pria bermarga Jiang itu menepuk pelan pundak Lan Zhan, dan menggoyangkan pundak tegap itu, "Wang Ji, ada yang mau kutanyakan."
Lan Zhan, "Tak perlu." Dan ia membalikkan tubuhnya.
Jiang Cheng langsung menahan pergelangan tangan Lan Zhan yang langsung dibalas tatapan dingin oleh sang empu, "Lepaskan."
Jiang Cheng, "Apa yang terjadi malam itu denganmu dan Wei Ying? Jawab saja apa ada sesuatu yang terjadi atau tidak. Ya atau tidak, cukup itu." Lan Zhan mencoba melepaskan cengkraman Jiang Cheng yang sejujurnya cukup kuat sampai-sampai dia mengira kulitnya bisa lecet sekarang karena Jiang Cheng sampai menancapkan ujung kukunya di kulit Lan Zhan.
Lan Zhan tak mau menjawab, dia lebih memilih mengatup mulutnya rapat dan menolak menatap kearah adik angkat Wei Wu Xian itu. Tapi Jiang Cheng ngotot dan langsung menarik kerah pria bermarga Lan itu, menatapnya dan merendahkan suaranya, "Apa kalian sex? Kalian sudah melakukannya?"
Lan Zhan bisa merasakan getaran hebat di rahangnya, ia tak pernah berniat untuk mengumbarkan tentang kalau dia sudah.. bersetubuh dengan persetujuan satu sama lain di belakang orang, dia tak berniat ada yang tau selain dia dan Wei Ying. Cukup itu rahasia yang akan dia bawa mati kalau dia tak bisa..
"Jawab. Aku." Jiang Cheng menekankan setiap katanya sembari membelalakkan matanya, sukses membuat Lan Zhan menyembur balik.
"Tak tau malu."
Jiang Cheng mendecih, ia hampir saja melayangkan tinjuannya ke wajah mulus adik dari kekasihnya itu, tapi sebuah tangan yang setengah mati menahan tinjuan itu bergetar dan terisak kecil, "Jiang Gongzi, Lan Gongzi!.. kumohon.. jangan berkelahi lagi..!" Ya, itu adalah suara dari Wen Ning yang berhasil meruntuhkan kekuatan Jiang Cheng yang tadinya sudah penuh dan siap menghajar wajah pria di depannya ini.
Jiang Cheng melepaskan cengkraman di kerah dan lengan Lan Zhan, memilih untuk mendecih keras dan menunjuk wajah Lan Wang Ji itu, "Kalau kau mencintainya, kejar dia. Kau tau sendiri kan dan sudah dengar kan kalau kami sudah akan tunangan 2 minggu lagi? Kau dengar sendiri!" Jari telunjuk Wan Yin bergetar hebat dan ia bisa merasakan getaran di rahangnya mulai menganggu pengucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
FanficCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...