"Wei Ying." Lan Zhan mengulurkan tangannya pada sang kekasih yang baru ingin turun dari mobil van berwarna hitam ini.
Wei Ying meraihnya, "Benar-benar perjalanan ilegal ya?"
"Apa kau lelah?"
Wei Ying menggelengkan kepalanya, "Justru yang kuhawatirkan itu Xia Lian. Dia terlihat sangat lelah karena harus duduk di dalam mobil 6 jam penuh. Bahkan barulah kita sampai disini, benar-benar terpencil!"
"Mn. Aku akan membangunkannya."
Lan Zhan masuk lagi ke dalam van hitam itu, dengan pelan ia menggendong Xia Lian ke dalam pelukannya, membawa gadis kecil yang sama sekali tak terusik saat tubuhnya diangkat oleh Lan Zhan. Wei Ying tersenyum, "Dia persis sepertiku, kalau belum mau bangun ya aku tak akan bangun sampai mimpiku selesai!"
"Mimpi?"
Wei Ying menyeringai, "Mimpi aku bisa memperkosamu." Bisiknya sembari ia berjalan kearah sebuah rumah tradisional yang sangat teramat terpencil.
Rumah ini dibangun di dekat Taman Nasional Wulong, letaknya benar-benar sangat mendalam bahkan ada akses khusus yang diperuntukkan untuk keluarga Jiang saja. Wei Ying sempat tau tentang tempat ini, dan katanya paman Jiang membeli banyak area seperti ini karena ia sangat senang melihat keindahan alam yang berumur tua seperti ini.
credit 2 photo : https://www.123rf.com/photo_92559728_chongqing-china-three-natural-bridges-wulong-ancient-natural-bridge-scenic-area-wulong-national-park.html?fromid=cnIzMHRjMU5lQUQyakdXdmdHdEVXZz09
YanLi diberi akses keluar masuk tempat ini karena sang ayah sempat ingin pindah ke tempat ini, hanya saja mengingat betapa sulit mereka akan mendapat ilmu, sang ayah memutuskan untuk memberikan warisan ini pada sang anak sulung. Jadi semua hak diberikan untuk sang anak, dan otomatis YanLi punya hak untuk tidak membiarkan siapapun masuk kecuali dirinya bahkan termasuk sang ayah bisa ia larang untuk masuk. Karena tanah dan wilayah itu sudah resmi menjadi milik Jiang YanLi.
Di depan Wei Ying dan Lan Zhan ada sekitar 4 bodyguard, di belakangnya ada sekitar 3 dan 2 lagi ada jauh di belakang mereka untuk melihat apakah ada yang membuntuti mereka. Wei Ying sepanjang jalan hanya bisa menyeringai canggung karena Lan Zhan sendiri tak mau bersuara jadi otomatis memperkeruh suasana.
"Mn.. Lan Zhan?"
"Mn?"
Lan Zhan menatapnya dan entah kenapa Wei Ying dibuat gelalapan karenanya. "Hahaha! Ke-kenapa aku tertawa ya..? Hah.. aneh sekali..!" Bahkan wajah Wei Ying sangat merah sekarang, Lan Zhan sontak menangkup pipi Wei Ying dan menatapnya dengan sangat khawatir, "Wei Ying, apa kau sakit? Kenapa wajahmu panas sekali?"
Wei Ying tertawa canggung lagi dan mengelus tangan Lan Zhan, "Ti-tidak apa-apa! Aku hanya memikirkan sebuah lelucon!"
Lan Zhan menghela nafas pnjang, ia menangkup pundak Wei Ying dan memperkecil jarak mereka, "Apa kau kedinginan? Apa perlu kita berlari keatas supaya cepat sampai?" Perjalanan mereka memang sedikit mendaki, karena mereka harus mengelilingi seperti tebing-tebing untuk sampai ke puncak atau apapun itu. Jadi mereka agak sedikit lama mempertimbangkan mereka sedang berdiri diatas ketinggian yang bukan main dan hanya ditopang oleh jembatan yang sudah ribuan tahun umurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Forget 不忘 - [WangXian]
Fiksi PenggemarCOMPLETED. "Kalaupun rohmu pergi entah kemana, aku akan mengejarnya, tidak, bahkan sampai rohmu menjadi abu pun aku tetap akan mengejarmu." Lan Wang Ji dan Wei Wu Xian hidup berdampingan satu sama lain di masa lalu, bertemu di usia 15 tahun, terpisa...