#mencari botak pt 3

1.7K 331 22
                                    

"Alu bantu gue, jangan nge buff mulu!" teriak Atsumu.

"Ngapain gue bantu lo." Ternyata player Alucard adalah Osamu.

"Bangcat!"

Noya hanya geleng-geleng kepala menatap teman-temannya yang sedang mabar emel. Kok bisa ya mereka main game disaat teman mereka hilang. Lagi-lagi Noya geleng kepala. Memang kepekaan anak muda jaman sekarang dengan lingkunan sekitar sudah berkurang.

"Noy, jangan diam aja ikut mabar yuk!" ajak Suna

"Gimana Mau ikut mabar, kalian udah berlima aswu!"

"Eh bener juga ya," kata Atsumu.

"Lagian ngapain Futakuchi sama Terushima disini! Gegara kalian disini gue nggak diajakin mabar. Sialan!"

"Ngapain ngajakin nub mabar." Mulut Osumu memang minta disembelih.

Noya yang sebelumnya sudah sedih jadi makin sedih aja. Aone yang mengerti penderitaan Noya pun mencoba menghibur, tapi dia bingung mau menghibur gimana.

"Ne, udah abain aja Noya. lebay tuh bocah," bacot Futakuchi.

"Gue nggak lebay! kalian aja yang aneh temen sendiri ilang kok malah biasa aja."

"Ya mau gimana lagi noy, kan kita udah berusaha —Kampret Layla kenapa lo kabur!" kata Terushima.

"Iya noy, sabar aja —Gue takut sama Franco, serem njirr," kata Suna.

"Orang sabar disayang —Alucard sialan!" kata Atsumu.

"Udah sana main game aja, nggak usah ngajakin gue ngobrol!"

"Ngambek, kaya perawan aja," kata Futakuchi.

Tak ada angin, tak ada hujan. Tiba-tiba datanglah osis bersama para antek-anteknya. Noya and the gank bersama para pengunsi dari kelas lain terkejut bukan main. 

"Tumben nih ketos sama antek-anteknya kesini mau apa? duel main emel?" Sudah jadi rahasia ilahi kalau Tersushima ini musuh banget sama yang namanya osis.

"Duel kok pake emel, nggak jantan banget," cibir Yaku. "Duel tuh pake ini," Yaku pamer bogeman mentah.

Terushima gulung lengan bajunya sampe atas. "Siapa takut!"

"Ekhem!" Akhirnya Kita bersuara. "Tujuan kami kesini bukan untuk duel. Tapi untuk menyampaikan sesuatu. Akaashi, berikan itu pada mereka."

Akaashi nurut. Dia ngasih secarik kertas pada Noya. Baru aja Noya mau baca eh sudah diserebut oleh Futakuchi sialan.

"Cabai satu kilo, bawang setengah kilo, Kangkung tiga iket, jangan lupa minta diskon sama pedagangnya..." Futakuchi bingung pemirsah. "Maksudnya apa ini?"

Bukan cuma Futakuchi yang bingung ternyata. Yang lain pun bingung, tak terkecuali osis. 

"Eh maaf, salah ngasih." Akaashi langsung ambil lagi kertas tersebut. Lalu menukarnya dengan secarik kertas lain. "Yang tadi ini daftar belanjaan emak saya, nah yang ini baru buat kalian."

Futakichi heran. Kok bisa orang cakep kaya Akaashi bertingkah bego gini. 

"Fut, baca cepetan!" Noya tidak sabar pemisrsah.

"Lah paling tulisan 'selamat kelas anda akan kami bedah'." Suna ngarep rupanya.

"Gue curiga itu bon hutang," Osamu neting mode on.

"Cepet buka fut!" Aone juga sudah tidak sabar rupanya.

Kalau kalian ingin teman kalian yang botak, jelek, nggak berotak, dan tak berakhlak ini selamat datang ke gudang tua samping Alpamaret sepulang sekolah nanti.

Terkejut mereka. sampe mangap.

"Jadi, kalian mau pada kesana?" Tanya Osamu.

Noya sok mikir.

'Kayak punya otak aja pake mikir segala,' Batin Terushima.

"Gue sayang Tanaka," Aku Noya. "Tapi kalo macem gini gue nyerah dah. Atut sindikat kriminal gitu. Gue serahin sama yang diatas ajalah."

"Gue baru kepikiran, ngapain coba kita nyari Tanaka kesana-kemari. Lagian kalo ada dia kan cuma bikin sumpek jagat sekolah ini. Dan juga keberadaannya dia nggak memberikan faedah. Justru dengan menghilangnya dia, gue ngerasa kehidupan SMA gue lebih adem semriwing icikiwir gimana gituh," bacot Suna.

Yang lain angguk-angguk setuju. Akaashi juga main ikut angguk-angguk aja.

"Lalu langkah apa yang akan kalian ambil selanjutny? Tanya Ketos.

"Ya pasrah aja. Kalo masih rejeki, ya pasti Tanaka dibalikin lagi. Kalo udah nggak rejeki ya mau gimanalagi, ikhlasin aja," kata Terushima.

"Berat, tapi gue bakal coba nerima," Noya sok dramatis macem artis Ftv.

"Tenang, Noy, kita bakal bantu lo buat nerima semua ini," Futakuchi optimis 2020. "Ya nggak Ne?"

"..."

"Tuh Aone aja sampe bersedia membantu lo. Yang tabah ya Noy!"

"Makasih ya Fut, Ne, dan kawan-kawan sekalian."

'Bocah gembleng,' Batin Kita yang jiwanya sudah lemah dan lelah.

#

Enoshita mondar-mandir didepan pintu gudang. Kenapa kok kenapa padahal sudah mau isya, tapi temen-temennya Tanaka nggak pada dateng.

Si tukang cilok bingung. Dia lalu lirik Tanaka yang lagi duduk sambil diiket diatas kursi.

E buset, tu bocah malah tidur. Kan bang Eno jadi kesel!

Tetiba bang Eno kepikiran sesuatu. Yang dia culik itu Tanaka, bocah yang nggak ada faedahnya. Jadi siapa juga orang yang mau nyelametin dia.

Bang Eno menghela napas dalam.

"Harusnya gue culik orang yang penting bukan cecunguk ini."

"Yaudah gue lepasin lagi aja kali ya. Lain kali gue culik orang yang lebih penting aja deh."

#Mencari Botak tamat#

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang