ponakan janda kantin pt 2

1.3K 261 237
                                    

Noya cs dah sampe dikantin. Noya sama Tanaka langsung aja nyamperin si janda kantin.

"Kalo mau ngobrol jajan dulu. Dua puluh ribu untuk lima menit. Lima puluh ribu untuk 2 menit,"— Shimizu Kiyoko s3 pemasaran universitas mars.

"Kok tambah mahal malah tamba bentar?" Tanya Noya.

"Soalnya obrolannya lebih berkualitas."

"Bang Noy! Buruan kita jajan," kata Tanaka.

"Siap... Tanaka," Noya pun menghampiri Suna. "Sun, minjem duit 50k."

"Noy, lo salah orang. Gue aja mau pinjem duit. Tapi nggak tahu kesapa. Bau-bau orang sekitar sini kere semua. Apalagi yang itu," Suna nunjuk ke Hinata cs yang lagi makan mi ayam satu mangkok untuk bersama.

"Kira-kira siapa ya, manusia baiq hati, tidak sombong, badan sispek, dan berdompet tebal." Noya ngelus dagu, kalo ngelus paha ambigu soalnya.

Hidung suna gerak-gerak macem anjing pencari pak polisi. "Bau ini... Bau yang sangat gue sukai. Bau orang kaya!"

"Mana woy!" Noya langsung celingukan.

"Itu disana!"kata Suna.

"Mana Woy?!" Noya masih clingak-clinguk.

"Itu disana, diarah jam satu!" Teriak Suna, penuh semangat.

"Asw! Gue mana paham gituan!"

"Itu, disamping gerobak ciloknya bang Eno."

"Ohh..." Noya akhirnya ngeliat orang kaya yang dimaksud Suna. "Wagilasih, gue lupa kalo bang Ushi itu holkay."

"Doi selalu merendah untuk meninggi bray," kata Suna.

"Skuy kita hutangi bang Ushi!" Noya lagi on fire. "Tan, skuy kita ngutang buat bisa jajan di warung janda kantin."

"Kuy lah! Berhutang adalah keahlianku!"

"Woy, kalian mau kemana?" Tanya Atsumu.

"Mau ngutang ke bang Ushi," jawab Suna.

"Wey gue ikut!" Osamu ngikut.

"Mau ngutang juga?" Tanya Noya.

Osamu geleng sekali. Kalo berkali-kali entar disangka lagi dugem. "Gue mau minta bang Ushi buat jadi ayah gula gue."

"Oh... Gitu," Noya nggak paham. Doi mau nanya, tapi takut nanti malah di ejek. "Skuylah!"

"Dasar kaum miskin," cecar Terushima. "Tsum, minjem 20k dong buat beli gud day priz, mie rebus, sama gorengan."

"Ye... Nih!" Atsumu lagi baik. Jadi doi ngasih.

"Lah! Ini sih cuma 2k Tsum. kurang banyak."

"Lo kurang panjang akal. Tinggal lo tambahin nol nya aja dibelakang nanti jadi deh 20k."

"Bgst! Lo kira gue sebodoh itu apa!"

Dahlah, Atsumu abain aja. Doi kan kesini buat ngeliat ponakannya janda kantin. Bukan buat gelut sama Terushima. "Mbak janda kantin, siang..." Sapanya.

"Siang. Kalo nggak mau jajan, enyah saja."

"Gue mau jajan kok, gini-gini dompet gue tebel."

"Mari buktikan dengan menghamburkan duit mu buat jajan di warung sederhanaku."

"Ye.. Bisa aja nih, mbak."

"Dek! Ini layanin dulu pembeli yang katanya kaya. Bibi mau bikin kadal geprek," Shimizu pun ngilang ke dapur.

"Siap bi!"

Yang dinanti Atsumu muncul. Cewek muda yang nggak tinggi banget, badannya kurus, rambutnya pendek. Lumayan cakep sih.

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang