kemah pt 3

1.8K 304 348
                                    

Btw jentik itu kelingking. Kupikir itu bahasa umum :)

Juga mon maap kalo suka salah ngetik Sakusa jadi Sukasa. Gatau dah ini jari kenapa.

#

Pagi itu cerah. Secerah rambut Hinata. Para peserta kemah yang baru pada bangun tidur langsung pergi mandi. Karena pesertanya cowok semua. Mereka pun mandi bareng-bareng di sungai. Macem bidadari di cerita jaka tarub gitu.

Ada yang cuma pake cd. Ini si Bokuto sama Tendo. Sisanya pake koloran doang. Eh ada satu lagi yang cuma pake cd, pak picolo.

Di sungai. Dapat kita temukan beragam aktifitas.

Ada Bokuto, Hinata, Lev, sama Koganegawa yang lagi main perang-perangan.

"Suiton! Jurus semburan air!" Lev pun nyemburin air ke muka Bokuto. Junior nggak ada akhlak emang. Tapi kalo seniornya macem Bokuto boleh aja.

"Asw lah!" Bokuto ngelap mukannya. "Rasain pembalasan gue. Kabeha beha..." Bokuto ngelemparin beha ke Lev.

"Eh bang, itu beha siapa?" tanya Hinata kepo. "Nggak mungkin kan punya abang. Kan abang datar."

"Ini dapet nemu Hin."

"Oh gitu!"

"Lanjoot!" teriak Koganegawa.

Kita geser dikit dari arena tempur mereka berempat. Di bagian kulon ada Hanamaki sama Matsukawa yang lagi sibuk nyuci celana gara-gara semalem ketumpahan popmi.

"Kok bisa dah kuah popmi kalian tumpah gitu?" tanya Iwaizumi yang lagi gosokin badannya pake batu apung.

"Semalem tuh —Mat, sini bagi sabunnya," kata Hanamaki.

"Woke!"

"Semalem, gue sama Matsukawa nggak bisa tidur. Jadi kita bikin popmi."

"Bentar... Kalian ngambil pop mi dari tas siapa?" tanya Iwaizumi.

"Lo," jawab Matsukawa tanpa natep Iwaizumi. Doi fokus banget dah nyucinya.

"Sat! Gue kira popmi gue di maling jurig."

"Mending juga di maling kita ya, Mat. Dari pada di maling jurig."

"Yoai."

'Nggak ada bedanya, bego,' batin Iwaizumi. "Btw, lanjutin ceritanya."

"Nah terus kita bikin popmi. Karena di luar dingin, jadi kita makan di dalem tenda. Lagi asik makan sambil gosip tetiba kita di kagetin sama Oikawa yang mukannya pake masker," kata Hanamaki.

"Gue kira setan alay," kata Matsukawa.

"Ye... Norak ya kalian! Nggak pernah gitu liat orang maskeran," ejek Oikawa yang lagi asik luluran pake lumpur.

"Dih kita kaget woy!" elak Hanamaki.

"Dih kiti kigit wiy! Dasar lu norak!"

Gemay dengan congor Oikawa yang begitu lemes menghina dia dan sohibnya. Akhirnya Matsukawa memutuskan beraksi.

Plakk...

Baru saja, mulut Oikawa tertampar kolor Matsukawa yang masih basah juga bersabun.

"Mulutmu harimaumu! Jaga tuh mulut," kata Matsukawa.

"Eh... Punten Mats, kalimat itu juga berlaku buat orang tukang gosip macem lu," kata Iwaizumi.

Oke maju dikit dari tempat keempat orang ini. Kita dapat melihat Suna yang sedang memancing. Iya doi lagi memancing. Memancing sebuah keributan. Caranya simpel, dengan mengadu domba dua anak kembar.

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang