'Hari ini senin wage, ini adalah hari yang b aja. Tapi gue sedikit seneng. Karena gue jadi saksi tidak bisu kejadian epic yang bakal berlangsung dilapangan basket sma Hq ini. Bukan pertandingan antara seirin vs rakuzan. Bukan juga gelut mautnya madara sama hashirama. Ini lebih dari itu. Ini adalah momen ter epic dan langka.
Yaitu...
Remedial mtk berjamaah secara outdoor,' —bacotan dalam hati Tsukishima yang panjangnya ngelebihin bacotan hati pemain sinetron.
"Tsuk, ke kelas aja yuk!" Ajak Yamaguchi. Ini udah mau jam 10, bentar lagi sinar uv nongol dan mereka lagi duduk di tribun. Bahaya buat muka Yamaguchi yang baru perawatan.
"Lo aja sana. Gue mau disini."
"Ngapain sih Tsuk, ngeliatin orang remedial."
"Liat aja. Nanti juga seru."
"Seru dimana nya?"
"Orang bego ngerjain soal mtk buatan pak picolo hahahaha..."
'Junior bangsat!' — Tanaka si langganan remedial no.1
'Ingin menampol, tapi apa daya, tangan tak sampai,' — Noya si langganan remedial no.1 part ke 2
'Ingin menyantet, tapi tak tahu caranya,' —Kuroo si manusia yang nggak sengaja ikut remedial karena lupa nulis nama pas ulangan.
Jadi, hari ini akan diadakan remedial mtk outdoor. Tempatnya di lapangan basket.
Kenapa outdoor? Kata pak Pico biar mereka dapat pencerahan, dan udara segar dapat membantu memberikan inspirasi kepada mereka dalam mengerjakan soal mtk. Padahal sih nggak ngaruh. Alasan lainnya sih, karena yang ikut remed banyak banget, jadi kalo di kumpulin di kelas nggak bakal cukup.
Kenapa berjamaah? Suka-suka pak pico dong.
Pesertanya kelas 3 dan kelas 2. Kelas satu berhasil selamat remed karena mereka nerhasil nego dengan pak Pico. Kelas dua juga mencoba nego sama pak pico tapi di tolak.
Ya jelas di tolak, masa mereka nawarin Noya sebagai ART selama seminggu buat di tukar dengan nilai ulangan anak satu angkatan. Kalo misal yang ditawarin Sakusa sih, pak Pico juga mau mempertimbangkan lagi. Tapi kalo Noya, nggak usah dipertimbangkan lagi, langsung tolak saja. Nanti rumah beliau bersih nggak, chaos iya.
"Eh Tendo, kamu ikut remed juga toh?" Pak Pico kaget dong ngeliatnya. Biasanya kan Tendo nggak pernah ikut remed. Bukan karena pinter otaknya. Tapi karena pinter nyonteknya.
"I-iya pak. Sekali-kali, buat pengalaman gitu." Tendo nggak fokus jawab. Doi lagi ketar-ketir soalnya. Biasanya kan kalo ulangan, doi nyonteknya ke Ushijima. Sedangkan sekarang, Ushijima lolos remedial. Doi ngemut jempol. Kalo permen nggak punya soalnya. Sekarang doi nyonteknya ke siapa ya. Bokuto? Jelas tidak. Kuroo? Sabi nggak tuh, kan katanya orang pinter suka pelit masalah percontekan.
"Bang, ada apa gerangan murung termenung begini?" Tanya Terushima. "Wee gilasih, bahasa gue ajib bener."
"Gue bingung Ter, mau nyontek kesiapa. Secara, gue dari semenjak smp nggak pernah paham mtk."
"Tenang, bang," kata Terushima, terdengar begitu meyakinkan dan menguatkan. Doi pun menepuk bahu seniornya, seolah memberi dukungan moral lewat tingkahnya. Tendo terpana, baginya Terushima seperti mentari pagi di dunia tabi. Bercahaya, tersenyum, dan hangat. "Gue juga nggak tahu mau nyontek kesiapa, kan hampir satu angkatan kelas dua bego semua. Yang pinter, nggak remedi. Yaudah gue mah pasrah aja bang. Paling juga ikut remedial tahap final." Terushima tersenyum.
"Asw kau."
Duh nggak guna emang ngobrol sama mantan terong-terongan yang sedang beralih menjadi jamet nomer wahid sedunia. Nggak guna. Dahlah, Tendo mau ngebala Kuroo aja. Seperti kata pepatah, jangan menyerah sebelum mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞
Fanfictionཻུ۪۪⸙͎╰─►❝Selamat datang di SMA HQ. SMA yang katanya bisa membuat anda migrain sekaligus tergelak. Jangan di buat serius, nanti anda sekalian frustasi. Santai, ...