"Hah... Bosan..."
"Hah... Bosan..."
Sontak, Osamu langsung jitak kepala Atsumu. "Cukup muka kita aja Yang sama, dialognya jangan!"
"Ye mana gue tahu, kan dikasih sama author!"
"Ngeles ye lo!"
"Mana ada, gue nggak ikut les!"
"Dih goblo!"
"Lo lebih goblo!"
"Alhamdulillah ya bun, si kembar sudah mulai gelud," kata Suna, santuy sambil minum ti jus mawar yang diwadahin didalam kantong plastik.
Ti jus tersebut di oper ketangan Futakuchi.
"Alhamdulillah ya bun, akhirnya ada hiburan," kata Futakuchi sambil minum ti jus mawar.
Ti jus berpindah lagi. Kali ini ketangan Tanaka.
"Hah kosong?!" Tanaka botak—eh kaget.
"Astagfirullah..." Noya nyebut sambil ngelus dada Futakuchi. Yang dielus terangsang. Eh nggak gitu, Futakuchi masih normal. Jadi dia sewot ke Noya.
"Kerja lembur bagai quda..." Tanaka mulai nyanyi. "Sampai lupa orang tua..."
"Tarik Tak..." seru Suna sambil joged ala orang lemes.
"Lah kok gue joged! Ini gue harusnya marah." Tanaka ganti mode. "Sialan kalian semua! Gue belum sempet minum malah udah diabisin woy!"
"Sans dong, cuma tijus doang," kata Suna sambil gigitin sedotan.
Usut punya usut, karena boke berjamaah, anak-anak setan ini patungan buat beli ti jus Mawar yang lagi hits sampai ngalahin ti jus Melati. Terus urutan minumnya diatur sesuai dengan kelebatan rambut. Yang rambutnya paling lebat, minum paling awal. Yang lebatnya kasat mata, atau botak, ya minum terakhir.
"Tenang Tan, ini gue kebelet pipis. Ntar lo mangap ya," kata Futakuchi.
"Bray jangan gitulah sama temen sendiri," kata Noya mencoba tetap bijak, seperti bapak Mario bross.
"Bang Noy! Lo kan yang minum paling banyak!" Tanaka sedih. Tanaka jadi pengen nyanyi lagunya rosa yang ada lirik 'ku menangis...' tapi dia lupa. Yoweslah, nggak usah.
"Eh iya kah?" Noya ketawa tanpa dosa. "Maapsih, sengaja."
"Sialan!"
Brak....
Bukan suara pintu yang di dobrak. Bukan juga suara bidadari jatuh. Tapi itu suara kentut Terushima.
Kok aneh?
Maklum, kentut jamet memang suka tampil beda.
Boleh jadi kentut Terushima bau. Boleh jadi juga kentut Terushima bunyinya aneh. Tapi ada satu sisi positif dari kentut Terushima. Yaitu dapat menyatukan kembara kembar bangsul.
Atsumu dan Osamu yang tadi sibuk jambak-jambakan rambut jempol pun bersatu membantai Terushima.
Suna, Noya, dan Futakuchi yang memang lagi gabut pun ikut join. Sementara itu, Tanaka masih pundung karena nggak kebagian ti jus Mawar tadi.
"Itai, itai, yameteh kudasai!" jerit si pemilik kentut nyentrik.
"Aahhh... Nggak denger, nggak denger, gue pake kolor!" Teriak Noya.
"Aaah..." Futakuchi semangat banget.
"Aaaa... Aaaa... Aisyah... " Atsumu gebukin Terushima pakai dua jari. "Kujatuh cinta, pa... pada jamila..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞
Fanfictionཻུ۪۪⸙͎╰─►❝Selamat datang di SMA HQ. SMA yang katanya bisa membuat anda migrain sekaligus tergelak. Jangan di buat serius, nanti anda sekalian frustasi. Santai, ...