"Assalamu'alaikum anak-anak."
Seluruh setan penghuni kas 2-5 langsung pada noleh ke pintu. Owala, ternyata pak kakashi yang ngucap salam.
"Pas apa kabs?" Sapa Terushima. Terushima menganggap pak Kakashi sudah seperti tukang cukur pribadinya. Soalnya pak Kakashi ini selalu mau nyukur rambut Terushima dengan sukarela. Meskipun kalau nyukur rambut pakenya chidori. Terushima nggak keberatan, juga nggak takut. Rambut doi emang bandel, gunting biasa mana mempan.
"Katanya mau mengungsi selama sebulan, baru juga seminggu kok udah nongol." Bukan Futakuchi kalo nggak nyinyir.
"Bapak cuma nganterin anak baru."
Pak Kakashi nyuruh si anak baru buat masuk. Sedangkan beliau cuma berdiri aja didepan pintu kelas, nggak mau masuk.
"Silahkan perkenalkan dirimu."
Si anak baru ngelirik sekilas pak Kakashi. Lalu natep kedepan, menatap muka-muka teman kelas barunya yang —kok keliatan madesu semua. Udahlah, mungkin dia belum kenal mereka aja.
"Perkenalkan nama saya Sakusa Kiyomi. Saya cinta kebersihan."
"Hah siapa namanya?" Tanya Terushima.
"Sakusa."
"Hah? Mama suka?"
"Sakusa."
"Sukasuka?"
"Sakusa."
"Sakusakusasaku?" Terushima kesel. "Itu tolong maskernya dilepas dulu coba, biar jelas."
"Bukan masker gue yang harusnya dilepas. Tapi earphone lo."
Terushima baru inget. Dari tadi telinganya di sumpel airphone. Jadi malu sendiri.
"Nama gue Sakusa Kiyomi."
"Udah perkenalannya? Yaudah Sakusa bisa duduk dimana aja sesukanya," kata pak Kakashi. "Yang akur ya, bapak tinggal dulu." Dan pak Kakashi pun ngilang pake jurus teleportasi.
Sakusa nengok kekursi belakang. Kursi belakang udah penuh. Doi larak-lirik cari kursi kosong. Tau-taunya kursi kosong adanya di depan. Aturannya kan bangku depan diisi dulu. Tapi dikelas ini aturannya beda, bangku dibarisan belakang diisi lebih dulu. Sakusa seneng sih bisa duduk didepan. Soalnya kalau baris belakang apalagi pojok, biasanya kotor.
Sakusa duduk disamping Aone. Si anak baru mencoba beramah tamah ke temen sebangku. Dan Aone cuma bales angguk-angguk aja.
Tiba-tiba aja Terushima nyamperin Sakusa. "Heh Sakusa!"
Sakusa cuma dongak dikit.
"PMK nya dong!"
"Hah? Pmk? Paandah?"
"Pajak masuk kelas," kata Terushima. "Asal lo tahu ya, setiap anak baru yang masuk kelas ini harus bayar pajak dengan traktir gue!"
Apa ini rasanya di rundung. Seumur-umur Sakusa baru ngerasai. Nggak enak ya ternyata.
"Ogah."
"Dih, sombong bener nih bocah. Mentang-mentang pake masker!"
"Nggak nyambung bege!" Futakuchi main nyambung aja. "Jangan dengerin Terushima, dia ini calon orang yang bakal nerima melon dari dajal."
Sakusa mana ngerti Futakuchi ngomong apa.
"Dah lah lupain. Btw gue Futakuchi Kenji. Tapi kalo lo mau manggil gue tom holland juga nggak apa-apa. Kata orang gue mirip dia."
Perut Sakusa mual, rasanya ingin memuntahkan berbagai kata-kata menghujat.
"Yang disamping lo namanya Aone." Sakusa langsung noleh ke Aone. Lagi-lagi si bocah bongsor cuma ngangguk. "Terus yang bego ini namanya Terushima Yuuji. Panggil aja Terungshima. Dia mantan terong-terongan soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞
Fanfictionཻུ۪۪⸙͎╰─►❝Selamat datang di SMA HQ. SMA yang katanya bisa membuat anda migrain sekaligus tergelak. Jangan di buat serius, nanti anda sekalian frustasi. Santai, ...