Teaching class with mr.Suga

2K 288 211
                                    

Pagi ini dikelas 2-1 sedang melaksanakan kbm. Seperti biasa, kbm nya rusuh. Gurunya sendiri sampe pusing kepala.

Kali ini, mereka tengah belajar bahasa inggris. Gurunya adalah pak Oojiro Aran. Katanya, dia blasteran. Bukan permen ya. Dia keturunan campuran antara sunda dan batak.

"Tanaka, coba kamu ubah kalimat ini kedalam bahasa inggris. Saya memakai sepatu."

"Itusih gampling," kata Tanaka, songong. "Me wear shoes."

"Kenapa pakai me?"

"Lah... lah... pak Aran begimana. Kan tadi bapak suruh saya nerjemahin kalimat 'saya memakai sepatu.' Bahasa inggrisnya saya apa? Me kan? Ck..ck... bapak ini contoh mahasiswa yang Cuma tipsen-tipsen doang ya semasa kuliah."

Udah salah, bacot kelewat panjang, nyalahin guru, pake ngata-ngatain pula. Pak Aran bertanya dalam hati, adzab apa kiranya yang akan didapatkan manusia gundul akhlakless ini.

"Bego! Bukan pakenya me tapi pakenya i am!" ejek Suna sekuat tenaga.

"Suna, kamu nggak boleh ngejek dengan penuh semangat gitu, ejek saja dengan santai," kata pak Aran. "Eh maksud bapak, jangan ejek Tanaka begitu. Nilai bahasa inggris kamu aja jelek, pake ejek-ejek orang."

"Jelek? Nggak mungkin lah pak, kemarinkan semua soal sudah saya jawab."

"Emang semuanya kamu jawab, tapi salah semua!" pak Aran mencoba untuk tetap sabar. Tapi ya mau gimana lagi. Sulit banget buat sabar di lingkungan sma hq ini.

"Nani?!" Suna terkejut sampe hampir terjengkal. "Kok bisa pak?"

'ya bisa aja, kan kamu bodoh.' Gatel banget pengen ngomog begitu. "Jawabannya ngaco semua. Apalagi di esai romawi kedua yang bapak suruh nulis perubahan dari verb 1 sampai verb 3."

"Hmmm... Saya jawab bener kok pak. Sesuai buku pelajaran."

"Sesuai buku panduan apanya. Masa verb 1 nya walk, verb 2 nya wilk, terus verb tiganya jadi wulk. Jelas itu ngaco, sesuai ndasmu!"

"Sek... sek... di buku pelajaran jelas gitu kok pak. Kan drink aja jadi drank drunk. Ya jelas walk jadi wilk sama wulk."

Pak Aran butuh kabedon –eh oskadon sekarang juga. Kepalanya nyut-nyutan parah.

"Bego lo Sun! Dasar manusia brainless hahaha..." puas sekali Atsumu ngetawain Suna.

"ATSUMU DIAM!" Mampuskan, pak Aran udah nggak bisa nahan emosi. "Kamu ngetawain Suna berasa udah pinter aja. Asal kamu tahu ya, nilai ulanganmu itu Cuma mentok tiga dari seratus."

"Wekawekaweka... ada orang goblok ngatain orang lain goblok..." giliran Osamu yang ketawa.

"Osamu!"

'Mampus, rasain tuh disembur pak Aran. Ayok pak sembur dia, sampe mampus,' bisikan hati Atsumu yang penuh iri dengki.

"Nggak apa-apa, kamu ketawa aja. Nilai ulangan kamu seratus soalnya."

'Aswlah!'

Osamu kibas poni dengan gantengnya. Atsumu makin gerah aja liat betapa songong kembarannya. Suna entah kenapa juga ikutan dengki sama Osamu. Tanaka iri liat Osamu di puji. Dari mulai paud sampe sma kelas dua, Tanaka belum pernah di puji sekalipun sama guru perihal pelajaran. Nishinoya? Doi dari tadi asik mengejar mimpi. Pak Aran nggak tahu Nishinoya tidur karena, si murid blegug itu pake kaca mata hitam. Awalnya pak Aran curiga kenapa Nishinoya make kacamata. Terus dengan santuy, bang Noya jawab, "Mata saya bintitan pak, karena ngintip kucing bersetubuh. Kalo dibuka, nanti saya diledek anak-anak."

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang