Konten Horor

1.7K 286 58
                                    

"Guys, gue udah ada di bekas pabrik cilok borak nih. Jadi pabrik cilok ini tuh udah tutup Lama baget. Sekitar Lima tahunan. Dan banyak Yang bilang kalau sering lihat penampakan tukang cilok borak di sekitar sini."

"Tukang cilok borak? Gimana mereka bisa tahu itu tukang cilok borak, bukan tukang cilok baik?" Tanya Koganegawa sambil merekam.

Lev pun menjawab, "soalnya, suaranya gini." Bentar, Lev nutup hidung dulu biar suaranya makin mirip. "Awalnya sih coba-coba, eh lama-lama jadi ketagihan."

"Anjir, mendadak bulu halus gue pada berdiri," Hinata bergidik ngeri.  Dia sampai memeluk dirinya sendiri. Kenapa nggak ga meluk Kageyama Yang disebelahnya? Hinata masih normal soalnya.

"Bulu Roman bego!" Tsukishima jadi emosi. Saking emosinya, tingkat keasinan dalam setiap katanya meningkat.

Yamaguchi hanya diam melihat kedasyatan temen jangkungnya menyebar garam ke Hinata dan Yang lainnya.

Eh kenapa?

Sebanarnya ada apa ya?

Mereka lagi apa ya?

Apa hayo?

Jadi gini, Hinata, Lev, Koganegawa, Kageyama, Hinata, Tsukishima, dan Yamaguchi sedang melakukan ekspedisi ke bekas pabrik cilok borak.

Buat apa? Buat konten.

Harap maklum saja, anak milenial memang terkadang begitu.

Kok bisa Tsukishima yang apatis bersama ekornya (Yamaguchi) ikut?

Awal mulanya begini, mereka sebenarnya sedang kerja kelompok. Karena males, Koganegawa mengusulkan untuk buat konten horor. So pasti, semua setuju kecuali Tsukishima. Yamaguchi tentunya satu suara dengan sobat asinnya.

Tsukishima dan Yamaguchi niatnya tetap di rumah Koganegawa buat ngerjain tugas kelompok. Terus kalau tugasnya udah kelar, Bakal Tsuki coret nama para pemburu konten horor dari daftar kelompok.

Itu baru niat, sayang tidak bisa terlaksana. Emaknya Koganegawa yang saat itu memakai daster batik motif Mega mendung menyuruh Tsukishima untuk ikut dan mengawasi anaknya. Beliau tahu cuma si jangkung yang paling waras.

Tsukishima boleh jadi manusia paling asin sejagad SMA HQ, tapi dia nggak berani nolak keinginan emak-emak. Apalagi emaknya Koganegawa lagi bisulan.

Alhasil, disinilah Tsukishima di sebuah pabrik terbengkalai berdiam diri menyiapkan mental untuk melihat kebodohan yang akan dilakukan teman-temannya.

"Itu pintunya gerak sendiri!" Hinata langsung meluk Kageyama.

Karena Kageyama juga kaget dia refleks meluk Lev.

Lev juga kaget, otomatis dia langsung meluk Koganegawa.

Koganegawa nggak kaget. Tapi dia kira temen-temennya lagi ikut challenge peluk-memeluk. Jadi dia meluk Yamaguchi.

Yamaguchi pun memeluk Tsukishima. Nggak, dia nggak takut ataupun berprasangka ini adalah challenge. Doi cuma pengen aja meluk Tsukishima.

Dan Tsukishima pun memeluk diri sendiri. 'Kunci gembok. Semoga kebodohan mereka nggak menular ke gue,' batin Tsukishima.

"Ka-kayaknya kita balik aja deh." Tubuh Hinata bergetar hebat. Saking hebatnya, yang lain jadi pada ikutan goyang.

"Ce-cemen lo!" kata Kageyama.

"Lo juga geter woy!"

"Tolong jangan goyang-goyang, ini konten horor bukan konten dangdut koplo." Koganegawa kesel.

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang