Siang itu panas, jadi makin panas karena begitu buka pintu malah di sapa muka Bokuto Yang mulutnya macam ikan koi.
"Bro! Kok ditutup lagi?!" Bokuto sewot sambil lemes. Iya cuma Bokuto seorang Yang bisa begini.
Dari dalam rumah perum mininya, Kuroo panik. Niat hati keluar buat beli odading, eh malah nemu Bokuto.
"Buka bro pintunya!" Teriak Bokuto
Kuroo makin bingung. Kalau udah menggila, Bokuto sulit di jinakkan lagi. "Kuroonya nggak ada!" Dusta Kuroo macem orang bego.
"Terus Yang tadi buka pintu siapa?"
"Itu Kuroo bayu cicitnya kuroo tetsurou Yang datang dari masa depan."
"Kok mirip Kuroo? Aura ngeselinnya juga sama."
"Ye namanya juga cicitnya."
"Oh iya ya."
"Hooh."
"Jadi Kuroonya kemana?"
"Lagi bantuin naruto ngalahin iblis upermoon pakai Excalibur."
"Yaudah gue pamit aja deh. Titip salam buat Kuroo ya."
Terdengar suara langkah kaki menjauh. Kuroo menghela napas. Pertama kalinya dia bersyukur punya temen Yang bodohnya lebih luas dari luas galaksi bima sakti.
Perlahan, Kuroo membuka pintu. Tengok kiri, aman. Sekarang tengok kanan.
"Yatoiba!"
Bokuto manyun sambil bersedekap dada. "Lo boong!" Kata Bokuto.
"Lo juga boong. Katanya mau pergi," kata Kuroo.
"Lo Yang duluan!"
"Tapi Lo juga boong. Ga peduli apapun alasannya, boong tetap boong!"
"Rawr!" Bokuto langsung balik memunggungi Kuroo, terus duduk nyempil dekat semak-semak sambil memeluk lutut.
Kuroo heran sama Bokuto. Nggak mungkin dia pms. Rahim aja nggak punya. Masa iya sih Bokuto implan rahim. Kan mahal. Duit dari mana coba dia, dari monopoli? Mana mungkin.
"To?" Aslinya males, tapi kasian. "Lo kenapa?"
"Nggak ada Yang peduli sama gue!" Bokuto mewek.
"Kur, anak orang Lo apain tuh?" Tanya pak kaneki tetangga Kuroo Yang kebetulan lewat.
"E-eh nggak kok pak!" Kuroo mulai takut. Soalnya ada Yang bilang pak Kaneki ini psikopet. Iya psikopet, psikopat Yang suka ngepet.
"Sini main kerumah gue yuk! Ada jajan banyak."
Kuroo makin ngeri. Dia noel-noel Bokuto. Tapi si burhan malah makin kenceng meweknya. Nggak ada pilihan lain. Dengan kasar, Kuroo menyeret Bokuto.
"Permisi ya pak, saya juga sibuk sama temen saya," kata Kuroo sebelum menutup pintu rumahnya.
Sampai didalam rumah, Bokuto langsung duduk di sofa. Padahal belum dipersilahkan.
Kuroo seneng main sama Bokuto. Tapi dia nggak suka kalau Bokuto main ke rumahnya, suka seenak sendiri aja.
Sebenarnya ini Salah bapaknya Kuroo. Pas pertama kali Bokuto main ke rumah ini, bapaknya Kuroo bilang ke Bokuto buat nganggep rumah ini kaya rumah sendiri. Dan sampai sekarang, Bokuto menganggap rumah ini kayak rumah sendiri.
Sekarang aja, Bokuto lagi bikin kopi pesawat api di dapur.
"Woy! Jangan seenak sendiri aja dong!" Kuroo buru lari kedapur. Terkahir kali Bokuto melipir kedapurnya, Terjadi longsor di daerah pegunungan. Kuroo takut ada bencana lain kalau Bokuto main ke dapurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲ū! ❝ Welcome To HQ Senior Highschool❞
Fanfictionཻུ۪۪⸙͎╰─►❝Selamat datang di SMA HQ. SMA yang katanya bisa membuat anda migrain sekaligus tergelak. Jangan di buat serius, nanti anda sekalian frustasi. Santai, ...