07.35 AM
Minggu pagi terasa begitu cerah hari ini. Rafael terbangun saat ponselnya terus berdering tanpa henti. Pria itu mengusap wajahnya kesal lalu meraih ponselnya dari nakas.
'Come on!! Who's waking me up now?!!' makinya sendiri kemudian mengambil posisi duduk diatas ranjangnya."Yes,,ada apa?kau mengganggu tidurku saja??" makinya ditelpon.
"Maaf sir. . . ada berita buruk,saya sedang dalam perjalanan menuju tempat anda. Paket kita dipelabuhan telah dicuri sir. Ada yang ingin saya perlihatkan pada anda nanti sir." ucap pria disebrang sana. Kedua mata Rafael tersadar saat tangan kanannya Matt berbicara.
"Shit!!!okay,, jangan terlalu lama Matt. . ." balasnya kemudian langsung mengakhiri panggilan Matt.
Rafael merubah posisi duduknya di pinggir ranjang. Mengusap wajahnya kasar. Ingatan malam pesta topeng itu tiba-tiba muncul di pikirannya. Menyelamatkan Angela dari predator seperti Fighio Yustace, berkata Angela adalah miliknya dan kekasihnya pada Fighio. . mengajak wanita itu berdansa dan yang terakhir berciuman dibalkon hotel. Rafael langsung mengacak-acak rambutnya sedikit kesal.
'This is making me crazy. . and why Angel?why I can't get you out of my mind?her lips and her scents..damn it !!!' makinya sendiri seraya sebelah jarinya mengelus lembut bibirnya.Ditempat lain,Angela tampak santai merapikan sofa kemudian beralih mencuci piring sisa ia bereksperimen dengan Emma pagi tadi. Sekelibat kejadian ia mencium pria bertopeng misterius itu,masih membekas di pikirannya. Sungguh,Angela seakan sudah jatuh cinta pada tatapan lembut pria misterius itu. Jemarinya mengelus lembut bibir dimana dengan berani telah mencium pria bertopeng itu.
Saat semalam setelah diantar oleh Theo,ia berharap akan melupakan kejadian ciuman itu. Ciuman panas yang berakhir dengan saling tatap itu. Dalam lubuk hatinya,Angela sangat menyukai ciuman dan aroma pria itu. Tapi ia sama sekali tidak mengetahui siapa dibalik topeng hitam itu. 'Nooo..aku pasti akan gila memikirkan hal itu,aku butuh segelas susu dingin..' ucap Angela sendiri menggelengkan kepalanya seraya berhenti sejenak dari kegiatan mencuci piring.
Ia berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu segar. Saat akan menutup pintu kulkas,ia terlonjak kaget.
"Oh My!!!!damn you El..kau mengagetkanku..." Angela mengelus dadanya karena kaget akan kemunculan Rafael yang tiba-tiba."Sejak kapan kau disini?" Lagi. Tubuhnya bergeser saat Rafael mulai mencari sesuatu didalam kulkas.
"Sejak semalam...kenapa kau harus kaget begitu??ini rumahku Angel.." balas Rafael dengan santai seraya mengeluarkan sebotol besar air mineral.
"Ti-tidak bukan begitu El,hanya saja aku kira kau akan tinggal di kantormu.." ucap angela sedikir berbasa-basi.
"Apa Emma membuatkanku sarapan?" tanya langsung Rafael tanpa menanggapi ucapan Angela sebelumnya.
"Tentu saja sudah.. Itu waffle chocolate untukmu.." balas Angela dengan nada santainya seraya berjalan menuju wastafel dapur. Diam-diam Rafael memandangi Angela yang sedang membelakanginya. Penampilan wanita itu sangat natural. Seperti biasa celana denim pendek sepaha dan kaus kebesarannya serta rambut yang di cepol berantakan itu sangat memberikan kesan seorang Angela bagi Rafael. Entah sejak kapan Rafael mulai suka memandangi Angela diam-diam.
I love it when you call me Señorita
I wish I could pretend I didn't need ya
But every touch is ooh-la-la-la
It's true la-la-la
Ooh I should be running
Ooh you keep me coming
For yaNa na na na
Na na na na
Na na na na
Before I even knew her name la-la-la
It felt like ooh-la-la-la
Yeah, no
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGELA
Romance[ OTW REVISI ] ••Perhatian!!! Mengandung kata-kata kasar & umpatan kasar •• Pembaca harap bijak. Typo bertebaran Happy Reading Tidak ada ketakutan dimatanya--terkurung 6 tahun disebuah ruang bawah tanah yang lembap dan gelap bersama beberapa tahana...