"El..!!!!!!" teriak Angela sontak membuat Rafael menoleh.
Teriakan diiringi bunyi tembakan sebanyak dua kali itu membuat kedua matanya melebar. Tanpa disadari Rafael,sebuah pecahan kaca menancap tepat di bagian perut samping sesaat ia akan kembali melihat pria bernama Greg itu. Dengan tubuhnya yang sedikit goyah akibat pukulan keras Rafael,pria itu masih mampu untuk melukai Rafael walaupun meleset.
Pria itu mundur seketika saat Rafael menatapnya tajam penuh amarah. Sebelah tangan Rafael menahan tangan Gregor dan memutarnya kearah berlawanan lalu memukul wajah pria itu dengan sebelah tangannya yang lain,membuat pria itu meringkih kesakitan.
"Kau memang bodoh Gregor. . . ini tidak akan membunuhku." ucap Rafael seraya menarik pecahan kaca diperutnya tanpa ekspresi apa-apa.
"Cihh. . . dia akan kembali untuk membawa wanita itu,she's the Key Rafe.." ucap Greg seraya meludahkan darah dari dalam mulutnya.
"I don't fucking care. . . it's time for you to die . . ." Rafael langsung menancapkan kepingan kaca tepat ditengan perut Greg dengan posisi seakan dipeluk--terus menusuknya berkali-kali tepat diperut pria itu, dengan wajah datarnya.
Tubuh pria itu limbung ke lantai dengan darah yang keluar dari perutnya dan tak sadarkan diri. Rafael menatap dingin tubuh pria yang dulu pernah menjadi anak buah setia ayahnya itu. Tak lama ia tersadar,saat nama Angela terngiang di otaknya.
'Angela!!..' ucapnya sendiri kemudian berlari kearah dapur.
"Angel---.. !!hey,wow wow . . calm down girl,it's me El.." dengan kedua tangan terangkat saat ia menyadari wanita didepannya ini sedang memegang pistol dengan tangan yang gemetar. Arah pistol itu ditodongkan padanya.
"El. . .aku membunuhnya..hiks hiks..." suara gemetar itu kian jelas bersamaan dengan air mata yang turun dipipinya.
"I'm really scared El.." lagi. Rafael berjalan mendekati Angela dan berusaha mengambil alih senjata yang dipegang wanita itu dengan hati-hati. Rafael bisa melihat wajah shock Angela yang tampak pucat dan gemetar dengan air mata yang berlinang diwajahnya."everythings is fine Angel and He deserve that . . it's okay,I'm here" ucap Rafael dengan nada lembut saat ia berhasil meraih pistol ditangan Angela. Angela menatap kedua manik mata Rafael lalu bangkit dari duduknya.
"Sebentar lagi Matt akan datang,ayo.." tawar Rafael seraya meraih sebelah tangan Angela.
Kedua berjalan meninggalkan dapur. Saat akan melewati ruang tengah,suara serak dengan nada kesakitan itu membuat langkah keduanya terhenti.
"K-kau tidak akan. .uhuk. . pernah tenang Rafe,selama wanita itu bersamamu. . uhuk.." pria itu,Gregor tampak bersusah payah menyelesaikan ucapannya. Ia merogih sebuah benda kecil dari dalam saku jaket kulitnya.
"This is my present for you Rafe. . Ahahahaha..uhuk.." lagi. Ucapan pria membuat kedua mata Rafael terbelalak saat menyadari benda yang dipegang Gregor.
"Shit!!!...hold my hand and hold you breath Angela.." ucapan Rafael barusan membuat Angela menoleh menatap pria disampingnya.
"Wha--...." belum sempat ucapan selesai,Rafael menarik Angela kearah kolam renang outdoor yang cukup besar. Keduanya berlari bersamaan dengan kedua tangan mereka saling bertautan.
Booommmmm
Ledakan besar memporak porandakan kediaman Rafael. Benda yang seperti panel kecil itu adalah Bom yang sudah disiapkan Gregor. Tepat saat bom meledak dan menghancurkan rumah,Rafael dan Angela melompat bersamaan ke dalam kolam renang.
Angela menggelengkan kepalanya dan menatap Rafael lekat mengisyaratkan kalau ia tidak bisa berenang. Tanpa respon apa-apa,Rafael yang menyadari itupun langsung meraih pinggul Angela dan mencium Angela untuk memberinya oksigen. Angela menutup kedua matanya,sedangkan Rafael menatap lekat wajah Angela yang tampak tenang saat ia cium.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGELA
Romance[ OTW REVISI ] ••Perhatian!!! Mengandung kata-kata kasar & umpatan kasar •• Pembaca harap bijak. Typo bertebaran Happy Reading Tidak ada ketakutan dimatanya--terkurung 6 tahun disebuah ruang bawah tanah yang lembap dan gelap bersama beberapa tahana...