Three Months later...
Wanita itu duduk santai menatap langit cerah Venice Beach. Memandangi beberapa orang-orang yang sedang melakukan kegiatannya disekitar pantai. Menyelipkan rambut kebelakang telinganya saat angin laut berhembus. Sesekali ia tersenyum saat melihat kumpulan pria yang sedang beradu kekuatan menaiki sebuah tali yang tak jauh darinya. Dan sesekali ia menoleh ke arah dua orang pria yang tengah berbincang serius dikejauhan. Wanita itu tidak sendiri,ia bersama seorang pria bertubuh tegas dengan tatapan dingin yang tengah mengawasinya.
Tak lama ia pun bangkit saat pria berambut blonde itu memanggilnya.
"Aku benci harus terjebak dengan orang-orang seperti kalian. ." ucap Angela,raut wajahnya berubah datar.
Pria yang berjalan disampingnya itu hanya melirik saja lalu tersenyum miring.Tiga bulan sudah ia lewati tinggal dengan Leon,pria yang paling dibencinya. Ia merindukan semua hal, saat dimana ia tinggal bersama Rafael bahkan ia tidak mendapat kabar apa-apa mengenai pamannya itu. Angela lebih memilih mengurung diri didalam kamarnya dan enggan berinteraksi banyak dengan Leon.
Max membukakan pintu mobil untuk Angela, dan wanita itu memberinya tatapan dingin tanpa berterima kasih.
Leon menoleh pada Angela yang sedang membuang muka keluar jendela mobil seolah enggan bertatapan muka dengannya."Angela,, aku tidak ingin kasar padamu,kau hanya perlu mengatakan dimana ayahmu menyembunyikan barang yang ia curi dari Lucas?" tanya Leon seraya menatap sisi wajah Angela hingga akhirnya wanita itu menoleh.
"Sudah kubilang aku tidak tahu dimana . . jangan terus menanyakan hal itu padaku Leon,karena sampai kau membunuhku juga aku tidak tahu dimana ayahku menaruhnya..dan sebaiknya kau urusi saja urusan bisnis narkobamu itu dan berhenti menggangguku" ketusnya Angela membuat Leon tersenyum miring.
Bagi Leon,Angela adalah wanita yang cukup keras kepala setiap kali ia memintanya untuk memberitahu lokasi barang yang disembunyikan ayahnya itu. . terkadang bisa membuatnya naik pitam. Tapi ia hanya perlu bersabar untuk mendapatkan keinginannya.
"Baiklah kalau itu maumu Angel. . kita lihat akan sampai kapan kau akan terus tutup mulut" ucap Leon dengan santainya. Angela langsung menoleh menatap manik mata biru itu lalu membuang muka lagi keluar jendela mobil.
°°°°
Ditempat lain....
Rafael terus meninju dan menendang samsak besar didepannya dengan sekuat tenaga seakan sedang melampiaskan kekesalannya. Ia telah kehilangan Angela selama tiga bulan ini. Leon benar-benar menutup akses informannya untuk mendapatkan informasi keadaan Angela-nya. Mansionnya terasa sangat sepi saat tidak ada Angela.
Rafael teringat ketika ia terbangun dimalam hari,biasanya ia menemukan wanita itu tengah menghangatkan segelas susu coklat didapur. Wajah cantik nan polosnya itu selalu terpatri di pikirannya,apalagi saat ia melihat senyuman Angela yang selalu membuatnya berdebar. Rafael benar-benar sudah jatuh cinta dengan wanita itu.
Tinjuannya pada samsak didepannya terhenti saat Madie yang sedang berlatih menembak dengan Theo memanggilnya. Membuat Rafael tersadar dari lamunannya itu.
"Rafe!!! Kau benar-benar merindukannya ya?" goda Madie membuat Rafael bersender pada sisi ring tinju. Rafael membisu enggan menjawab pertanyaan Madie.
"Jangan tanyakan lagi Madie. . pria bodoh itu terlalu gengsi untuk mengatakan perasaannya.." sahut Xander kemudian seraya berjalan mendeketi Rafael.
Tak lama kemudian Adam dan Ben tiba dan langsung duduk santai diatas sofa. Madie dan Theo menghampiri keduanya. Adam melirik pada Rafael yang tengah menatapnya dengan tetap bersandar disisi ring tinju.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGELA
Romance[ OTW REVISI ] ••Perhatian!!! Mengandung kata-kata kasar & umpatan kasar •• Pembaca harap bijak. Typo bertebaran Happy Reading Tidak ada ketakutan dimatanya--terkurung 6 tahun disebuah ruang bawah tanah yang lembap dan gelap bersama beberapa tahana...