3. Bercanda dengan Taehyung

25.8K 3.1K 340
                                    

Harap tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Dan jangan lupa tinggalkan komentar kalian.

Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜

🌻🌻🌻

Y/n membuka pintu rumahnya dengan pelan. Rumah tampak sepi. Tidak ada seorang pun di lantai bawah. Pertanyaan y/n cuma satu, kemanakah perginya orang-orang?

Ah, ia lupa. Mau sepi ataupun tidak juga dirinya tidak penting dimata mereka. Dirinya hanya anak pembawa sial. Masa iya, anak pembawa sial dikhawatirkan. Mendengar kata 'anak pembawa sial' benar-benar sudah sering y/n dengar. Kalian paham bukan, seberapa sedihnya y/n saat kalimat itu keluar dari mulut Abangnya?

Tanpa ingin mencari semua Abangnya, y/n langsung berjalan menuju kamarnya. Tapi saat y/n melewati kamar Jungkook, y/n dapat mendengar suara Jungkook dari dalam. Y/n hanya bisa bernapas lega saat tahu kalau Abangnya tidak apa-apa.

Y/n memandang gagang pintu kamarnya dengan tatapan aneh. Saat berangkat tadi, gagang pintu kamar y/n tidak ada kerusakan. Tapi kenapa saat pulang gagang pintu y/n rusak? Siapa yang berani masuk ke dalam kamarnya tanpa izin dari dirinya?

Y/n sangat tidak suka dengan hal seperti ini. Y/n tidak suka bila kamarnya dimasuki oleh orang lain walaupun itu Abangnya sendiri. Kamar itu privasi. Privasi itu hak kita. Jadi kalau tidak ada izin dari dirinya, ya tidak boleh dilakukan. Kenapa manusia tidak paham dengan yang namanya privasi?!

Y/n membuka pintu kamarnya dengan tatapan tajam. Saat masuk, terdapat Taehyung yang sedang tiduran di atas kasurnya dengan bermain ponsel. Mata y/n, langsung menatap tajam ke arah Taehyung.

"Bang Tae bisa gak sih kalo masuk kamar y/n itu izin dulu!!" Taehyung hanya menatap santai ke arah y/n.

"Kalo gue izin pun, itu pintu gak akan bisa kebuka karena kekunci. Jadi mending sekalian gue rusak."

"Abang gak sopan! Y/n gak suka kalo kamar y/n dimasukin tanpa izin dari y/n." saat y/n sedang dalam mode marah, Taehyung langsung menarik tangan gadis itu. Ia mendudukan y/n di dekat dirinya. Dan Taehyung, mengecup pipi y/n singkat.

"Berisik. Gue cuma numpang tidur. AC di kamar gue mati. Dan gue kegerahan." tatapan mata y/n yang semula menatap Taehyung tajam, berubah menjadi tatapan lembut. Tapi tetap saja y/n masih kesal dengan tindakan Taehyung.

"Ya tapi kan minta izin dulu. Udah gak minta izin, gagang pintunya dirusakin lagi. Kan kalo kaya gitu y/n jadi gak bisa kunci pintu lagi."

"Bagus lah. Biar gue kalo masuk gampang."

"Abang ih!" Taehyung terkekeh pelan mendengar rengekkan y/n. Jika dilihat lebih dalam, y/n itu satu sosok perempuan yang sangat manja. Taehyung bersyukur karena memiliki Adik sehebat y/n.

"Abis dari mana?" tanya Taehyung.

"Main."

"Sama?"

"Pacar." mendengar ucapan y/n, Taehyung mengerutkan alisnya bingung.

"Emang Adek udah punya pacar?" mendengar kata Adek, y/n mengulum senyumnya. Ia senang dengan panggilan itu. Ingin rasanya kata itu terus terlontar dari mulut Abangnya. Tapi bukan hanya satu Abangnya, melainkan semua Abangnya.

"Abang itu punya Adek 3. Ada Bang Jek, Yeri, sama y/n. Perhatiin itu ketiganya, jangan dua doang yang Abang perhatiin. Y/n Adeknya Bang Tae kan?!" Taehyung hanya bisa membawa y/n ke dalam pelukannya. Lagi dan lagi, y/n mengulum senyumnya. Ah! Dia sangat bahagia dengan hari ini.

Tidak lama, Taehyung melepas pelukannya dengan y/n. Dan setelah itu, Taehyung mengelus rambut y/n gemas.

"Bang Tae, Abang yang lain kemana?"

"Kenapa y/n masih peduli, padahal Abang y/n gak ada yang peduli sama y/n?" tanya Taehyung

"Mereka emang gak peduli sama y/n, tapi bukan berarti y/n juga harus gak peduli sama mereka. Kalo y/n gak peduli, jadi apa bedanya y/n sama mereka?"

"Abang ngerti kan y/n ngomong apa?"

"Iya ngerti. Y/n tau gak, kenapa Abang beda sama y/n?" y/n menatap Taehyung dengan dalam. Dan hanya gelengan yang Taehyung dapat dari y/n.

"Karena Abang sayang sama y/n mungkin."

"Bang Tae emang gak bisa hidup tanpa Yeri. Tapi entah kenapa, yang bisa bikin Abang untuk semangat dalam jalanin hari-hari Abang, cuma y/n. Y/n yang selalu bikin Abang semangat. Bagi Abang, y/n itu Adik yang perlu dijaga seperti Adik pada umumnya. Y/n itu Adik Abang sama kaya Yeri. Karena Abang yang lain gak suka dengan kehadiran y/n, bukan berarti Bang Tae gak suka juga. Bang Tae bersyukur punya Adik kaya y/n. Intinya, y/n jangan pernah merasa sendiri. Karena Bang Tae, selalu ada untuk y/n. Bang Tae akan ngebela y/n disaat yang lain marahin y/n. Kecuali kalo y/n memang bener-bener salah. Y/n sayang juga kan sama Bang Tae?" mendengar penuturan Taehyung, y/n mengeluarkan air matanya. Y/n langsung mengangguk dengan semangat. Y/n sangat menyayangi Taehyung.

"Iya y/n sayang Bang Tae. Y/n mau Bang Tae selalu ada di samping y/n. Jangan pernah benci sama y/n. Kalaupun Abang nanti benci sama y/n, Abang kasih alasannya." Taehyung menggeengkan kepalanya. Laki-laki itu menyeka air matanya dan membawa y/n untuk memeluk dirinya kembali.

"Bang Tae, kalo y/n pacaran gak papa kan?"

"Gak papa. Asal tau batesannya. Emang nama cowoknya siapa?"

"Beomgyu."

"Kayaknya Abang kenal deh. Dia temennya, temen Abang."

"Iya, dia juga kenal sama Bang Tae."

"Nanti Abang suruh dia buat selalu jaga y/n." y/n hanya tersenyum menanggapinya.

"Bang Tae punya pacar gak?"

"Belum. Mau bahagiain Adek dulu. Urusan pacar nanti, kalo Adek udah bahagia." y/n mencubit pipi Taehyung gemas. Adik saja, selalu diperhatiin oleh Taehyung. Gimana pacarnya nanti? Beruntung sekali wanita itu.

"Ayaflu Bang Tae."

"I love you bukan ayaflu."

"Itu kan bahasa gaulnya. Kudet ah, gembel." mendengar kata gembel dari mulut y/n, Taehyung mulai menggelitiki perut y/n hingga gadis itu teratwa kencang.

Mereka, asik bercanda. Sampai mereka tidak peduli dengan seseorang yang mengintip di balik pintu. Dia, menatap keduanya dengan tatapan lembut. Tepatnya tatapan sayang ke arah y/n.

🌻🌻🌻

Udah tiga minggu ya aku ga update? Maaf ya guys:')

Sampai bertemu dichapter selanjutnya. Babay.

Terima kasih❤

Jakarta, 25 Agustus 2019.

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang