5. Teringat Saat Kecil

23.8K 3K 302
                                    

Harap tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar.

Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜

🌻🌻🌻

Papa menatap ke arah Taehyung dengan tatapan lembutnya. Bagi Papa, semua anaknya adalah penyemangat untuk dapat bertahan hidup. Papa sempat depresi saat Mama meninggal dunia. Papa kira, mereka semua akan hidup bahagia selamanya. Ternyata tidak, mereka kehilangan satu sosok istri dan satu sosok Ibu yang sangat-sangat mereka butuhkan.

Tatapan mata Papa, beralih ke arah y/n. Papa menatap y/n dengan tatapan datarnya. Jika melihat y/n, Papa selalu mengingat kejadian dulu. Papa selalu mengingat Mama.

"Y/n bisa ke kamar lagi. Taehyung, duduk sini. Ada yang ingin Papa bicarakan." ucap Papa. Y/n mengerutkan dahinya bingung. Ia baru turun, tapi kenapa ia disuruh untuk kembali ke kamar? Apa Papa menyuruhnya ke bawah hanya untuk melihat wajahnya saja? Ah itu tidak akan mungkin. Bukannya Papa benci pada dirinya?

Tapi y/n, menuruti ucapan Papa. Gadis itu hanya mengangguk dan segera berbalik menuju kamarnya. Sedangkan Taehyung mendudukkan dirinya di samping Papa.

Papa tersenyum hangat menatap Taehyung. Dari atas, y/n dapat melihat senyum Papa. Papa terlihat tampan dengan senyuman itu. Kapan senyuman itu Papa berikan untuknya? Lagi-lagi, dirinya terlalu mengharapkan hal yang sulit dikabulkan.

"Papa cuma minta satu hal sama Tae. Jaga y/n baik-baik ya? Kepercayaan Papa soal y/n cuma ada di Taehyung." ucap Papa. Taehyung benar-benar bingung dengan ucapan Papa.

"Bukannya Papa benci sama y/n?" nada Taehyung sedikit naik sekarang. Bahkan y/n dapat mendengarnya.

"Y/n itu anak Papa, sama kaya yang lainnya."

"Tapi kenapa Papa natap y/n selalu datar?" tanya Taehyung. Papa menundukkan kepalanya.

"Setiap lihat y/n, Papa selalu inget tentang Mama. Tae, Papa rindu Mama." bahu Papa, sedikit bergetar. Setiap berbicara soal Mama, Papa menjadi sensitif. Taehyung langsung membawa Papa ke dalam pelukannya.

"Udah Pah, Mama udah tenang di sana." Papa menganggukkan kepalanya. Setelah itu, mereka terus mengobrol.

🌻🌻🌻

Y/n memandang wajah Taehyung yang sedang terlelap di sampingnya. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Y/n benar-benar tidak ada rasa kantuk sama sekali. Untungnya, besok masih hari libur Sekolah.

Tadi siang niatnya y/n ingin marathon drakor. Tapi niatnya ia urungkan. Ia tidak ingin menganggu Taehyung yang sedang tertidur. Hari ini memang Taehyung lebih memilih untuk tidur bersama dirinya. Tadinya y/n tidak mau, tapi Taehyung memaksa. Dan y/n paham, kalau permintaan Taehyung tidak dapat diganggu gugat. Taehyung adalah si egois yang y/n sayang.

Ingatan dirinya saat masih kecil secara tiba-tiba melintas diotaknya. Dulu, adalah hal yang sangat menyedihkan untuk y/n. Jika kalian ingin y/n akan menceritakannya.

Sejak y/n dan Yeri lahir, Papa tidak pernah pulang ke rumah. Tapi Papa, menyewakan beberapa pengasuh. Y/n dirawat dengan salah satu pengasuh dengan sangat baik. Dia yang mengajarkan y/n banyak hal. Mulai dari berjalan, berbicara, dan lain sebagainya. Sedari kecil, y/n tidak pernah diajak berbicara dengan Abang. Setiap y/n kecil mendekat, Abang selalu menjauh.

Sampai pada satu hari, y/n kehilangan satu sosok yang selalu ada untuknya. Y/n kehilangan seseorang yang sudah mengajarkannya banyak hal. Pengasuh yang selalu merawatnya pergi, meninggalkannya untuk selama-lamanya. Dan kejadian itu, akibat dari y/n sendiri.

Saat itu, mereka semua sedang bermain di taman. Abang dan Yeri bermain bersama. Pengasuh yang Papa kirimkan untuk menjaga mereka, mengobrol-ngobrol tentang sesuatu. Y/n kecil merasa bosan. Ia tidak tahu harus apa. Tidak ada satu orangpun yang mengajaknya bermain. Karena bosan, y/n kecil melangkahkan kakinya keluar dari taman dan berjalan hingga ke jalanan. Banyak mobil yang berlalu lalang saat itu. Dari arah kanan, terdapat satu mobil yang melaju kencang. Pengasuh yang biasa merawat y/n, langsung berlari menyelamatkan y/n. Tapi nasib berkata lain. Saat babysitter itu sudah menyingkirkan y/n, dirinya ditabrak hingga terpental. Dan sekarang, jalanan penuh akan darah yang terus mengalir dari tubuh babysitter itu.

Y/n, anak umur tiga tahun melihat kejadian itu di depan matanya sendiri. Ia melihat darah yang terus keluar dari sang babysitternya. Y/n menutup mata dengan tangan kecilnya. Ia, takut dengan darah. Ia benci dengan darah. Saat melihat darah, kejadian itu terlintas di dalam otaknya.

Saat y/n menutup matanya, secara tiba-tiba tangannya ditarik kasar oleh Jin. Jin langsung membentak y/n saat itu juga.

"JADI ORANG ITU JANGAN NYUSAHIN! TUH LIAT, BABYSITTER YANG BIASA RAWAT KAMU KETABRAK MOBIL!!" y/n hanya bisa meneteskan air matanya saja. Ia takut dan kaget mendengar bentakan itu untuk pertama kalinya.

Ah! Sudah dari umur 3 tahun, y/n selalu mendapat bentakan dari para Abangnya. Memangnya, ini semua salah y/n? Jika anak kecil itu bisa memilih, dirinya lebih baik diam dengan rasa bosan yang sangat tinggi.

Setelah meninggalnya babysitter itu, y/n kembali merasakan kesepian. Babysitter yang lain hanya membantu y/n untuk mandi, memakai pakaian, dan makan saja.

Bermain, y/n selalu sendirian. Tidur, y/n pun selalu sendirian. Tidak ada lagi yang membacakannya dongeng sebelum tidur. Y/n benar-benar seperti seseorang yang hidup sebatang kara.

Coba kalian bayangkan, anak kecil berumur 3 tahun hanya duduk diam sambil sesekali bermain boneka ataupun beberapa mainan saja. Tidak ada orang yang menemaninya mengobrol. Bahkan terkadang, y/n selalu duduk diteras rumah berharap ada salah seorang yang lewat dan mengajaknya bermain.

Setiap hari, y/n selalu berucap seperti 'ciapapun, tolong temani y/n belmain.'

Menyedihkan sekali bukan? Yang seharusnya anak umur 3 tahun mendapatkan perlakuan spesial, malah mendapatkan perlakuan yang tidak ada spesialnya sama sekali.

Sampai pada akhirnya, Taehyung berubah kepadanya. Taehyung ingin mengajak y/n bermain. Taehyung benar-benar merawat y/n dengan baik. Karena Taehyung, y/n paham apa arti dari kebahagiaan.

Mengingat hal dulu, membuat y/n meneteskan air matanya. Ia merasa seperti orang yang tidak punya kebahagiaan. Tapi untungnya, masih ada Abang yang peduli terhadap dirinya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00.00. Y/n membuka handphone dan membuka aplikasi whatsapp. Ia membuka roomchat dengan Jungkook.

Happy birthday, Bang Jek.
Wish you all the best, i love you
Park.y/n

Park.jk :
Thnk

Hanya sebuah senyuman manis yang dapat terukir diwajah y/n. Walaupun singkat, yang penting ucapannya diterima oleh Jungkook.

Besok, ia akan memberikan hadiah yang sudah ia siapkan untuk Jungkook. Semoga Abang menyukainya!

🌻🌻🌻

Sedih gak?

Sampai ketemu dipart selanjutnya, babay.

Thank you❤

Follow ig : @atkhmrlni (follow yak)

Jakarta, 6 September 2019.

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang