Harap vote sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar.
•
•
Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜
🌻🌻🌻
Dua Puluh : Pergi ke Rumah Sakit
🌻🌻🌻
"Kita ke rumah sakit sekarang," Namjoon lekas berdiri dan berlari ke arah kamarnya untuk mengambil jaket dan juga kunci mobil. Y/n, Jimin, dan Taehyung langsung mengangguk.
"Y/n jangan lupa pake jaket. Abang mau ke kamar Jungkook." Taehyung memperingatkan Adik kesayangannya ini. Walaupun keadaan sedang darurat, Taehyung tetap perhatian kepadanya. Jadi, tidak salah kan, jika y/n senang mendengarnya?
Tidak. Tidak. Y/n langsung menepis pemikiran itu. Ia buru-buru mengambil jaketnya yang berada di lemari dan langsung memakainya. Ia sungguh khawatir dengan keadaan Papa.
Kenapa disaat Papa sudah berubah, Papa mengalami musibah kecelakaan seperti ini? Kata 'anak pembawa sial' kembali melintas diotak y/n. Apakah Abang akan memarahinya lagi? Apakah Abang akan menyalahkan dirinya walaupun mereka tahu kalau y/n bukan penyebab dari itu semua?
Ah! Y/n lupa. Sudah pasti Abangnya akan memarahinya. Mau ia salah ataupun tidak, ia akan tetap dinyatakan salah. Mau membela diri seperti apapun, ia tidak akan mampu meruntuhkan ego Abangnya yang sangat tinggi. Yang bisa y/n lakukan hanya diam, menunduk, dan berdoa agar Abang berhenti memarahinya lagi.
Yoongi, y/n sungguh takut bertemu dengan pemuda itu sekarang. Ia takut jika dibentak lagi. Ia takut.... Ah sangat sulit dijelaskan. Intinya, y/n sangat takut.
Papa?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang membuat Papa mengalami kecelakaan?
Apa karena Yeri? Apa Yeri melakukan suatu hal yang sangat ceroboh dan Papa menolongnya, lalu Papa yang mengalami kecelakaan itu?
Y/n tidak bermaksud menuduh. Tapi memang kenyataannya, Yeri sedang pergi berdua bersama Papa. Ah! Entahlah, pikiran y/n benar-benar kacau saat ini.
Jimin dan Namjoon sudah menaiki mobil. Namjoon menyetir, dan Jimin duduk di sampingnya. Y/n menunggu Jungkook dan Taehyung di luar. Beberapa menit kemudian, mereka berdua datang. Jungkook langsung masuk ke dalam mobil. Setelah itu disusul y/n dan Taehyung.
Yang y/n rasakan, jantungnya berdegup kencang duduk bersebelahan dengan Jungkook. Bukan berdegup saat bertemu dengan pacar ataupun gebetan. Degupannya benar-benar beda. Antara takut dan senang. Senang karena Jungkook tidak ada penolakan saat duduk di samping dirinya. Tapi ia juga takut. Takut jika Jungkook akan menyalahkannya juga nanti. Otak y/n terus terpikirkan Abangnya yang akan memarahinya.
Namjoon segera menancap gas ke rumah sakit yang disebutkan oleh Yeri tadi. Untungnya, rumah sakit itu tidak terlalu jauh dari rumah mereka.
Lagi dan lagi, y/n memikirkan keadaan Papanya. Ia benar-benar khawatir sekarang. Takut jika terjadi apa-apa dengan Papa. Takut jika Papa butuh donor.... Ah tidak mungkin. Ia sangat takut dengan cairan berwarna merah itu. Gadis itu kembali mengingat tentang babysitternya yang 'katanya' meninggal akibat dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Epiphany | Bts
Fanfiction[Part masih lengkap | Telah diterbitkan oleh Choko Publisher] -Tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun!- Y/n dan Yeri, dua perempuan kembar yang mempunyai perbedaan sifat. Hidup Yeri yang penuh akan kebahagiaan, berbanding terbalik dengan hidup y...