38. Terulang Kembali

17.8K 2.3K 583
                                    

Mon maap kalo ada typooooo

Kuisnya bukan tentang cerita, tapi tentang aku. Kali aja kalian tau wwkk

Kuiiiissssssss

Nama penulis cerita ini siapa?

A. Tiko

B. Kati

C. Tika

Jawaaabb wkwkwk

🌻🌻🌻

Yoongi memasuki rumah dengan gaya santainya. Merasa senang karena tugas yang lama tidak dikerjakannya, telah selesai. Secara tiba-tiba matanya menatap tajam ke arah satu titik. Titik di mana terdapat perempuan yang paling ia tidak sukai.

"Nggak akan mungkin gue berubah sama lo." ucapnya sambil terus memandang tajam ke arah y/n. Entahlah apa yang membuatnya sebenci itu pada Adik bungsunya. Hanya saja, saat melihat y/n, ada bayangan-bayangan yang menganggu pikiran Yoongi. Yang membuat Yoongi sesak saat itu juga. Yang membuat Yoongi berpikiran kemana-mana dan alhasil melampiaskan kepada Adik bungsunya.

Yoongi melanjutkan jalannya. Saat sampai, laki-laki itu langsung duduk di dekat Hoseok. Matanya masih tetap tajam memandang y/n yang berada di depannya.

"Ngapain lo masih di sini?" Yoongi berucap dengan dinginnya. Wajahnya memang tenang, tapi entah kenapa, membuat y/n semakin takut.

Jin, Hoseok, dan Namjoon menghela napas kasar.

"Ehmm, iya y/n ke atas kok." ucap y/n sambil bangkit dari duduknya. Namun baru selangkah y/n jalan, Yeri menarik tangan y/n dan mendudukannya kembali ke sofa. Y/n memandang Yeri dengan tatapan bingungnya. Seakan minta penjelasan.

"Udah sini aja." cicitnya dengan suara pelan. Yeri kembali mengalihkan kepalanya ke arah Yoongi.

"Abang nggak bisa ya, bikin seneng y/n sehari aja?" nada bicara Yeri terkesan berbeda pada Yoongi. Sedikit ada penekanan disetiap katanya. Yoongi diam, menatap Yeri dengan pandangan seperti biasanya.

"Jangan pernah nanya yang nggak masuk akal."

Jadi gue nggak masuk akal? Batin y/n dengan mata yang menatap Yoongi sinis. Kesal dengan tingkah Abang yang satu itu. Selalu merasa menang atas segalanya.

"Berubah Yun, sebelum semuanya terlambat." si Abang tertua mulai menasihati kembarannya. Tapi tak ada sedikitpun peduli Yoongi. Ia hanya diam dengan mata yang menatap ke arah telepon. Seakan-akan, ucapan mereka semua adalah angin lalu untuknya.

"Tau, ntar kalo udah nyesel nangis-nangis." ucap Hoseok. Masih sama, Yoongi tetap menghiraukan ucapannya.

"Y/n kan juga butuh kasih sayang."

"Ada lo, kalian, kenapa harus gue?" Yoongi langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar ucapan Namjoon. Memang benar bukan, ada mereka yang bisa memberikan kasih sayang untuk y/n?

"Y/n kan juga pengen ngerasain pergi bareng-bareng sama kita semua." ucap Yeri. Gadis itu mencoba membujuk Yoongi. Ingin rasanya kalau Yoongi berubah walaupun sehari saja.

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang