Harap vote sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Jangan lupa untuk berkomentar.
•
•
Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜
🌻🌻🌻
Y/n dapat melihat Yeri yang terus menatap dirinya dengan sinis. Apa ada yang salah terhadap y/n makannya Yeri seperti itu? Ataukah ada hal lain yang membuat Yeri menatapnya hingga seperti orang yang ingin membunuhnya?
Y/n menghampiri Taehyung yang sedang menonton televisi dengan Yeri yang berada di sampingnya. Y/n berniat meminta tolong kepada Taehyung untuk mengantarnya ke salah satu toko buku. Tapi entah kenapa, perasaan y/n mengatakan akan terjadi sesuatu yang tidak enak antara dirinya dengan Yeri nanti.
"Bang Tae?" panggil y/n. Taehyung langsung menatap ke arah y/n dan tersenyum dengan senyuman yang manis. Berbeda dengan Yeri, gadis itu menatap y/n dengan pandangan sinisnya.
"Anterin y/n ke toko buku yuk Bang. Ada buku yang harus y/n beli." Taehyung menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk berdiri. Tapi saat Taehyung ingin bangun, tiba-tiba saja Yeri langsung memegang tangannya berniat untuk membuat Taehyung kembali duduk.
"Kalo Abang pergi, Yeri sendirian di rumah. Abang yang lain kan lagi kuliah. Bang Jek pergi sama Lisa. Yeri takut di rumah sendiri." Yeri menatap lembut ke arah Taehyung. Tapi tatapan Taehyung entah kenapa sedikit terlihat tajam.
"Tapi buku y/n jauh lebih penting dari pada ketakutan Yeri." ucap Taehyung. Yeri langsung melepaskan genggaman tangannya pada Taehyung. Yeri menampilkan wajah kecewanya.
"Bang Tae temenin Yeri aja di sini. Y/n pergi sama Beomgyu aja." Yeri kembali menatap sinis ke arah y/n.
"Cari muka banget." ucapnya dengan sinis. Y/n menautkan alisnya bingung. "Nggak tau diri banget. Masih untung gue nggak biarin lu di rumah sendirian."
Taehyung langsung berdehem supaya suasana kembali menjadi enak. "Udah ditelepon Beomgyunya?"
Y/n tidak menjawab ucapan Taehyung, gadis itu langsung menelepon Beomgyu saat itu juga. Taehyung hanya memperhatikan y/n saja begitupun juga dengan Yeri.
Selang beberapa menit telepon, y/n mendudukkan dirinya di samping Taehyung. "Udah jalan Beomgyunya?" tanya Taehyung. Y/n hanya mengangguk.
"Bang Tae, Yeri mau nanya." Taehyung hanya berdehem saja menanggapinya. Y/n? Sibuk memainkan ponselnya, tapi telinganya seakan-akan sudah ia siapkan untuk mendengar apa saja yang akan Yeri ucapkan.
"Menurut Bang Tae, kalo Mama masih ada, kita semua akan bahagia atau enggak?" tanya Yeri. Kenapa secara tiba-tiba Yeri bertanya tentang Mama?
"Yeri kenapa tiba-tiba ngomongin Mama?" Taehyung menatap Yeri dengan bingung. Yeri tersenyum dan menggeleng. Tapi Taehyung dapat melihat kalau mata Adiknya itu bekaca-kaca.
"Tiba-tiba Yeri keinget Mama. Terus jadinya kangen." Taehyung membawa Yeri ke dalam pelukannya. Entahlah, ia tidak tega. Apalagi Yeri berucap kalau dia merindukan Ibunya.
Y/n dapat merasakan apa yang Yeri rasakan. Malah, y/n sering merasakan seperti itu. Apalagi saat tidak ada satu orang pun yang menemaninya.
Jika sedang sendirian, kenapa air mata rasanya mudah banget untuk menetes? Y/n benar-benar bingung.
"Bang, semalem Yeri mimpiin Mama. Tapi Mama cuma ngomong satu kalimat aja sama Yeri." cerita Yeri. Taehyung menaikkan sebelah alisnya.
"Bilang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Epiphany | Bts
Fanfiction[Part masih lengkap | Telah diterbitkan oleh Choko Publisher] -Tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun!- Y/n dan Yeri, dua perempuan kembar yang mempunyai perbedaan sifat. Hidup Yeri yang penuh akan kebahagiaan, berbanding terbalik dengan hidup y...