8. Aneh yang Y/n Rasakan

24.4K 3K 593
                                    

Harap tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar.

Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜

🌻🌻🌻

Pagi ini Taehyung harus datang pagi ke kampusnya. Dia bilang, ada tugas yang harus dikerjakan. Sedangkan y/n biasa berangkat Sekolah dengan Taehyung. Jadi hari ini, dengan siapa y/n harus berangkat ke Sekolahnya?

Jimin? Ah, apakah dia mau? Y/n takut. Y/n takut meropotkan Abangnya. Dengan Abangnya yang lain? Itu tidak akan mungkin. Diajak bermain saja tidak, apalagi y/n meminta mereka untuk megatarkannya ke Sekolah.

Dengan Beomgyu? Sekolah Beomgyu dengannya pun berlawanan arah. Jadi tidak mungkin y/n menyusahkan pacarnya sendiri.

Tanpa memikirkan dengan siapa ia berangkat, gadis itu langsung buru-buru mengambil tasnya dan segera turun ke bawah. Y/n dapat melihat Jimin, Yoongi, dan Jin yang sedang berada di ruang keluarga. Jungkook, Namjoon, dan Hoseok, y/n tidak tahu mereka ada di mana. Y/n pun juga tidak memedulikannya, seperti mereka yang tidak peduli terhadap y/n.

Saat y/n baru turun dari tangga, Jimin melihatnya. Dan Jimin pun menyuruh y/n untuk menghampirinya. Y/n hanya mengangguk dan berjalan ke sofa yang diduduki oleh Jimin.

"Berangkat bareng Bang Jim ya?" tanya Jimin. Y/n diam sebentar, setelah itu ia melihat ke arah Jin, Yoongi, dan Yeri.

"Gak ngerepotin emang?"

"Udah tau ngerepotin pake nanya." celetuk Yoongi. Y/n langsung menatap ke arah Abangnya.

"Saya ngomong sama Abang saya, bukan kamu. Kenapa kamu yang jawab?" mendengar cara berbicara y/n yang berbeda, Yoongi hanya menatap y/n tajam. Ah! Dia semakin benci dengan y/n!

"Yeri mau berangkat Sekolah sama Bang Jim." tiba-tiba, Yeri bangun dari duduknya dan menarik lengan Jimin untuk segera mengantarnya ke Sekolah.

Kenapa y/n merasakan hal yang berbeda dengan Yeri? Kembarannya seakan-akan tidak suka jika ada Abang yang berubah terhadap y/n. Apa itu hanya perasaan y/n saja? Bagaimana menurutmu?

"Yeri kan bisa sama Bang Yun sama Bang Jin. Abang harus anterin y/n ke Sekolah." ucap Jimin. Yeri langsung memasang wajah sedihnya. Seperti dibuat-buat supaya dua Abang yang lainnya membela dirinya.

"Tapi Yeri maunya sama Bang Jim. Yeri kangen dianterin Sekolah sama Abang." Jimin menghela napas kasar. Terkadang, kemanjaan Yeri membuat dirinya tidak nyaman.

"Besok Abang anterin Yeri Sekolah. Sekarang giliran Bang Jim anterin y/n." Yeri menggelengkan kepalanya. Gadis itu tetap kukuh.

"Udah sih Jim, orang Yeri maunya sama lu juga." ucap Jin. Ah! Benar bukan? Pasti salah satu Abangnya akan membela Yeri.

"Udah Bang, y/n berangkat sendiri aja."

"Yaudah, hati-hati ya." y/n hanya menganggukkan kepalanya saja. Tapi dalam hati, ia senang. Bahkan jika ia bisa teriak, ia akan teriak sekencang-kencangnya. Sekarang, tidak hanya Taehyung yang akan mengucapkan kata hati-hati kepadanya. Terima kasih, Bang Jim. Y/n sangat menyayangimu.

Y/n langsung berjalan keluar. Saat y/n membuka pintu rumah, terdapat Soobin yang sedang tersenyum menatap ke arahnya. Y/n langsung menghampiri Soobin dengan kening yang mengerut heran.

"Kok, gak bilang?" tanya y/n. Soobin mengacak rambut y/n gemas.

"Tadi Beomgyu chat gue, katanya suruh anterin lu ke Sekolah. Sebenernya dia pengen anterin lu, tapi katanya dia buru-buru karna ada pr yang harus dia kerjain." jelas Soobin. Y/n hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Bang Tae kemana emang?"

"Udah ke kampus. Sebenarnya Bang Jim mau anterin gue, tapi tiba-tiba Yeri maunya berangkat Sekolah bareng Bang Jim." Soobin langsung membuang muka menatap ke arah lain. Soobin sebenarnya muak dengan tingkah laku Yeri. Entahlah, tapi dimata Soobin, Yeri seperti seseorang yang berusaha untuk menyingkirkan y/n dari keluarganya.

"Gue gak suka sama kembaran lu itu. Benci gue liat mukanya."

"Gak boleh gitu Bang, Yeri baik sama gue." ucap y/n.

"Di depan lu dia baik. Tapi di belakang? Emang lu tau apa yang dia lakuin ke lu?" tanya Soobin. Terkadang, pertanyaan itu memang sering terlintas diotak y/n. Tapi karena dirinya yang terlalu menyayangi Yeri, gadis itu tidak terlalu memikirkannya.

"Udah ah. Gue mau Sekolah. Jangan ngajak debat pagi-pagi."

"Ngeyel lu mah." y/n hanya menganggap angin lalu omongan Soobin. Y/n segera menaiki motor Soobin. Dan Soobin pun mulai menjalankan motornya menuju Sekolah y/n.

🌻🌻🌻

Saat di Sekolah, memang Yeri tidak pernah bermain dengan y/n. Y/n hanya bermain dengan Lisa. Padahal, y/n dan Yeri di satu kelas yang sama. Tapi Yeri seperti seseorang yang selalu menghindar dengan y/n.

Jungkook pun sama. Ia tidak pernah menegur y/n. Bahkan jika berpapasan pun, Jungkook tidak pernah tersenyum dengannya. Ah y/n lupa! Jangankan di sekolah, di rumah pun mengobrol satu kata pun tidak pernah. Satu atap, tapi seperti seseorang yang tidak mengenal satu sama lain.

Y/n sedang berada di kantin bersama dengan Lisa. Terkadang, jika mereka berdua sedang makan di kantin, Jungkook secara tiba-tiba datang dan langsung menarik Lisa. Tapi Lisa langsung menatap tajam Jungkook dan menepis tangan Jungkook secara kasar. Lisa lebih memilih untuk selalu bersama y/n, dalam keadaan apapun.

Tapi walaupun begitu, Jungkook tidak pernah memutuskan Lisa. Ataupun sebaliknya, Lisa tidak pernah memutuskan Jungkook. Mungkin jika sudah sayang seperti itu. Akan menerima pasangannya apa adanya, bukan ada apanya.

"Lis, tadi Soobin bilang, dia kalo liat Yeri muak banget masa."

"Lah kenapa?"

"Gak tau, gak jelas gitu."

"Yaudah biarin aja, Soobin kan suka gak jelas." ucap Lisa. Y/n menatap ke arah lain dengan tatapan yang sulit di tebak.

"Tapi gue kepikiran sama ucapannya Soobin. Gue emang kadang suka ngerasa aneh sama Yeri. Dia kaya gak rela kalo Abang ada yang perhatian sama gue." ucap y/n. Lisa menepuk pundak y/n pelan.

"Namanya juga anak manja. Pasti gitu lah, perhatiannya gak mau terbagi."

"Tapi kan gue kembarannya. Gue juga butuh perhatian."

"Jangan terlalu nafsu akan perhatian." Ucap Lisa dengan mata yang menatap dalam ke arah y/n.

"Gimana gue gak nafsu. Perhatian yang gue dapet cuma dari Bang Tae, Lu, sama sahabat yang lainnya." Lisa mengangguk mengerti mendengar ucapan y/n.

"Intinya lu harus bersyukur karna masih ada orang yang perhatian sama lu. Masih ada orang yang sayang sama lu. Lu gak boleh sedih terus. Lu harus bahagia. Lu berhak bahagia, y/n. Jangan urusin Abang-abang lu yang gak pernah peduli sama lu. Nanti akan ada saatnya di mana mereka sayang sama lu seperti Bang Tae, gue, Beomgyu, Soobin, dan yang lainnya. Lu cuma butuh waktu. Waktu kan terus berjalan. Semangat sayang!" berkat Lisa, senyum yang sedari tadi tidak muncul diwajah y/n, langsung muncul. Memang Lisa adalah orang yang selalu memberikan semangat untuk y/n. Lisa adalah orang pertama yang selalu menghibur y/n disaat y/n sedang sedih.

Lis, i love you. Tanpa lu, gue gak akan tau hidup gue kaya gimana. - Park y/n.

🌻🌻🌻

Gak nangis kan dichapter ini? Lagi gak mau sedih-sedih nih:v

Sampai ketemu dichapter selanjutnya, babay.

Terima kasih❤

Jakarta, 14 September 2019.

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang