39. Menenangkan Pikiran

17.9K 2.4K 489
                                    

Kuiiiiisssssss

Abang y/n yang berubah pertama kali saat y/n umur 16 tahun siapa?

A. Jimin

B. Namjoon

C. Jungkook

Jawaaabbb

🌻🌻🌻

Y/n duduk dipinggir ranjang tempat tidurnya. Menyeka air matanya secara kasar terus menerus. Baru beberapa hari yang lalu Yoongi mengucapkan kata-kata kasar untuknya, tapi kenapa sekarang terulang kembali?

Gadis itu mengambil figura mendiang Ibunya. Mengelus foto itu dengan air mata yang mengalir membasahinya. Isakanny benar-benar tak bisa ditahan. Rasanya sungguh menyakitkan.

Lo tuh cuma manusia nggak penting yang diizinkan hidup oleh tuhan.

Kalimat itu terus terngiang diotaknya. Membuat y/n kembali berpikir, bahwa ia memang benar-benar tak pantas untuk hidup. Membuat y/n kembali takut untuk sekedar turun ke bawah saat semuanya sedang berkumpul. Membuat y/n berpikir, bahwa mengakhiri hidup adalah jalan yang paling terbaik.

Jika tidak ada dirinya, Yoongi akan bahagia bukan? Mereka semua hidup seperti sedia kala tanpa memikirkan dirinya. Tak ada lagi masalah, tak ada lagi pertengkaran antara Ayah dan anak karena membela dirinya, dan yang lebih baik, perhatian sepenuhnya hanya untuk Yeri seorang.

Boleh, jika y/n lebih memilih bersama Mama di atas sana daripada hidup bersama mereka di bumi?

Bukannya y/n tidak bersyukur, ia hanya, lelah. Lelah karena banyaknya ucapan-ucapan tak pantas yang didengarnya. Banyaknya perkataan yang membuat hatinya sakit saat mendengar. Dan juga, membuat pikirannya melayang kemana-mana.

"Kenapa Mama lebih milih lahirin y/n saat itu?" ucapnya dengan lirih. Y/n menatap foto Mamanya dengan pandangan sendu. Tak percaya jika semesta sangat jahat terhadap dirinya.

"Harusnya Mama biarin y/n pergi, dan bahagia bersama mereka. Percuma y/n lahir kalo mereka benci sama y/n, Mah."

Ah! Rasanya benar-benar percuma jika mengatakan hal seperti itu. Seorang Ibu sudah pasti akan memeprtaruhkan nyawanya demi sang bayi dapat melihat dunia.

Y/n meletakkan foto itu kembali. Isakannya masih terdengar dengan jelas. Bahkan air matanya pun tak kunjung berhenti.

Perkataan Yoongi benar-benar menyakiti hatinya. Ucapannya kali ini mampu membuat hati y/n seakan-akan dihujani dengan pecahan kaca.

Y/n mengambil ponselnya. Kembali menelepon seseorang yang mampu membuat perasaannya kembali normal. Bukan Taehyung, y/n tidak ingin Abangnya khawatir terhadap dirinya.

"Gyu."

Isakannya tak dapat ditahan setelah nada telepon tersambung. Y/n benar-benar butuh Beomgyu saat ini.

"Kenapa? Kok nangis?"

Dari nada bicaranya, Beomgyu benar-benar khawatir.

"Sakit. Dia jahat sama gue.."

"Dia siapa? Lo kenapa? Gue ke sana ya?"

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang