45. Kenyataan Tentang Yeri

16.4K 2.2K 538
                                    

Kuiissssss

Siapa Adik tersayangnya Yoongi?

A. Y/n

B. Jungkook

C. Yeri

Sorry for typo.

Chapter ini spesial Yeri ya.

Yeri itu spesial, sama kaya y/n:)

Nggak tau kenapa, kalo ada di posisi Yeri nyesek gitu, walaupun emang jauh lebih sakit y/n.

Jangan bully aku karena bela Yeri:v

🌻🌻🌻

Yeri masuk ke dalam kamar. Duduk di pinggir ranjang tempat tidurnya dengan perasaan yang entah kenapa merasakan sakit, sesak, dan masih belum percaya dengan apa yang diucapkan Jimin.

Ketika seseorang dibilang mengidap gangguan, sudah pasti seseorang itu merasa kalau hidupnya benar-benar berbeda dengan manusia lainnya. Rasa malu mulai menjalar pada dirinya. Takut jika tak ada siapapun yang ingin bermain padanya karena memiliki gangguan seperti ini.

Yeri menghela napasnya kasar. Beranjak dari kasurnya dan melangkah mendekati cermin. Melihat pantulan dirinya yang ada di dalam sana. Secara tiba-tiba, air matanya mengalir. Setetes demi tetes. Yeri fokus menatap air mata itu.

"Jadi, rasanya menderita seperti ini?"

Tatapannya kosong. Otaknya mulai mengingat akan hal-hal dulu. Suatu hal yang hanya ia seorang yang mengetahuinya.

Saat itu, Yeri menyeka air matanya dengan kasar. Kesal akan dirinya yang selalu saja merasa ingin tertawa saat melihat y/n dibentak-bentak ataupun dimaki-maki oleh Abang.

Gadis cantik itu membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan kasar. Ia membaringkan tubuhnya di kasur. Mengambil salah satu bantalnya dan menutup wajahnya dengan bantal itu.

Mengeratkan bantal itu hingga napasnya tersenggal-senggal. Tapi karena ia tak kuasa menahan rasa sakit akibat napasnya yang tercekat, Yeri membuang bantal itu dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Sedari balita, Yeri sering mengalami kejadian di mana ia merasa senang saat melihat y/n menderita seperti tadi. Tapi di dalam hatinya, Yeri tak benar-benar senang. Justru ia merasakan sesak.

Semakin beranjak besar, Yeri suka melakukan hal yang di luar batas. Gadis itu melakukan suatu hal setelah melihat kembarannya sendiri mendapat perlakuan yang tak pantas dari Abangnya.

Merasa kesal karena diri sendirinya pun tak mengetahui kenapa ia selalu seperti itu.

Saat sedang di kamar sendirian, Yeri selalu memandang figura Ibunya dan juga kembarannya. Sering bergumam bahwa ia menyesal.

"Kenapa harus Yeri yang lahir lebih dulu?"

"Harusnya Yeri nggak selamat saat itu. Harusnya hanya y/n yang bertahan hidup."

Ya! Yeri sering mengucapkan kata itu disaat ia sedang sendirian dengan berdiam diri di kamar.

Yeri pernah melakukan satu hal yang benar-benar bikin semua orang khawatir. 

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang