Harap tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar.
•
•
Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜
🌻🌻🌻
Taehyung menonjok sudut bibir Jungkook lumayan kencang. Taehyung hanya kesal dengan Jungkook. Kesal karena manusia itu tidak bisa menghargai pemberian Adik bungsunya. Y/n sudah susah payah mencari uang hanya untuk membelikkan sebuah gitar. Tapi usaha y/n tidak dihargai sama sekali. Masih untung jika dikasihkan kepada orang lain, tapi ini, dibuang ke lantai.
Taehyung menonjok sudut bibir Jungkook sekali lagi. Ia melakukan itu hanya untuk menuntaskan rasa kesalnya saja. Tidak salah bukan kalau Taehyung lebih memihak kepada Adik bungsunya?
Y/n memang tidak bertindak apa-apa setelah mengeluarkan kata-kata yang terdengar menyakitkan ditelinga Taehyung. Tapi Taehyung melakukan ini hanya untuk membalaskan dendamnya y/n kepada Jungkook. Ralat, bukan dendam. Tapi kesal.
"Apa susahnya sih lo nerima hadiah itu?!" Taehyung sedikit membentak Jungkook. Jungkook menampilkan wajah yang sangat-sangat menyebalkan dimata Taehyung.
"Tolong, buat y/n seneng. Sehari aja, apa itu susah?!"
"Gue emang nganggep y/n Adek gue. Tapi bukan berarti gue sayang sama dia!" ucap Jungkook sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Matanya menatap Taehyung dengan sangat tajam.
"Lo emang Abang gue. Tapi bukan berarti lo bisa nyuruh-nyuruh gue seenak lo!" Jungkook menunjuk Taehyung tepat di depan wajah. Hal itu sangat tidak sopan dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
"Gue cuma nyuruh hal gampang Jek. Gue nyuruh lu buat bahagiain Adek kandung lo sendiri!!" ucap Taehyung dengan nada tingginya. Taehyung sudah kepalang kesal dengan tingkah laku Jungkook.
"Apa sih yang ngebuat lo sebenci itu sama y/n?!" tanya Taehyung.
"Karena dia, Mama lebih milih pergi. Bang, gue butuh kasih sayang seorang Ibu." jawaban Jungkook semakin membuat tingkat kekesalan Taehyung menaik.
"Lalu y/n? Yeri? Emang mereka pernah, ngerasain kasih sayang seorang Ibu? Yeri masih mending. Dia punya babysitter waktu dulu dan Abang yang selalu ngerawat dia. Coba lu liat y/n, Jek. Dari dulu dia selalu sendirian. Dia selalu kesepian. Gak ada Abang yang ngajak dia main, kecuali gue. Bahkan gue pun selalu ada untuk y/n disaat umur y/n masih 3 tahun."
"Coba lu pikirin baik-baik. Anak usia 3 tahun, nggak pernah dapet kebahagiaan. Anak usia 3 tahun udah pernah lihat orang bersimpuh darah. Dan bahkan, anak usia 3 tahun, udah pernah dibentak oleh Abang kandungnya sendiri. Coba lo bayangin kalo lo yang ada diposisi y/n?!"
"Makannya Jek, punya otak itu dipake. Dipake buat mikir. Pikirin perasaan orang lain. Lo pikir y/n gak punya hati? Karena dia udah sering dikasarin sama Abangnya, bukan berarti dia kuat. Dia emang kuat raga, tapi hati, hati dia lemah. Tolong, hargain usaha orang! Dan jangan lupa, otak dipake buat mikir!"
Yeri, Abang yang lainnya, Papa, masih di ruang keluarga. Papa membiarkan mereka untuk tetap berada di ruang keluarga. Karena menurut Papa, memang Jungkook harus dikasih pelajaran. Sedangkan Lisa, dia lebih memilih mengikuti Jimin ke kamar y/n. Lisa lebih sayang y/n dari pada Jungkook, pacarnya.
"Maaf." sehabis mengucapkan kata itu, Jungkook langsung berlalu dan pergi ke ruang keluarga kembali.
"Suatu saat nanti lo bakal nyesel Jek!" ucap Taehyung dengan suara kerasnya. Dan Jungkook, terus berjalan seakan-akan ia tidak peduli dengan ucapan Taehyung.
🌻🌻🌻
Lisa memeluk y/n sambil mengelus punggung y/n berniat untuk menenangkan gadis itu. Saat sudah masuk kamar, y/n tidak bisa membendung air matanya. Seakan-akan, air matanya memaksa untuk menerobos keluar.
"Udah, jangan nangis lagi." ucap Lisa. Y/n hanya diam saja. Tapi entah kenapa, air matanya tidak kunjung berhenti. Sesakit itukah hati y/n saat Jungkook membuang hadiah yang sudah susah payah ia dapatkan? Sudah pastis sakit hati. Jangankan dibuang, dikasih kepada orang lain pun, hati kita sakit. Intinya, y/n tidak tahu harus memaafkan Jungkook ataupun tidak. Lagi-lagi, y/n terlalu berharap jika Jungkook akan meminta maaf padanya.
"Dari pada y/n sedih terus, mending kita pergi yuk. Berempat, mau gak?" tanya Jimin. Y/n melepas pelukannya dengan Lisa. Dan y/n pun langsung menatap ke arah Jimin.
"Kenapa Bang Jim tiba-tiba berubah sama y/n?" y/n senang karena Jimin peduli terhadapnya. Tapi kenapa secara mendadak Jimin berubah?
"Dari dulu, Bang Jim emang pengen main sama y/n. Bang Jim mau bercanda bareng y/n kaya y/n yang selalu bercanda sama Bang Tae. Tapi rasa gengsi Abang terlalu tinggi. Ada rasa nyesel yang Abang rasain disaat Abang lagi di deket y/n." y/n menyuruh Jimin untuk duduk di sampingnya. Lisa, tersenyum manis saat ini. Ia bahagia melihat y/n bahagia.
"Bang Jim nyesel kenapa emang?"
"Nyesel karena Bang Jim bukan Abang yang baik buat y/n. Abang gak pernah ada untuk y/n. Bang Jim mau jadi Abang yang baik untuk y/n, dan Bang Jim mau selalu ada untuk y/n. Maafin semua perlakuan Abang dulu." Jimin mengatakan ini benar-benar tulus dari dalam hatinya. Jimin, menyayangi y/n. Sama seperti Jimin menyayangi Yeri.
"Jadi mulai sekarang, Bang Jim akan selalu ada untuk y/n?" Jimin tersenyum dan mengangguk. Y/n langsung memeluk Jimin saat itu juga. Dan dengan senang hati, Jimin membalas pelukan y/n. Bahkan Jimin pun ikut membawa Lisa ke dalam pelukannya.
"Y/n punya dua Abang jadinya. Eh ada, 6 deh. Tapi yang empat itu bukan Abang kandung y/n. Mereka sahabat y/n." ucap y/n mulai bercerita kepada Jimin.
"Sebutin dong."
"Ada Taehyun, Kai, Soobin, Yeonjun. Kalo Beomgyu mah pacarnya y/n." bukannya y/n yang menjawab, malah Lisa yang menjawab. Y/n langsung menepuk lengan Lisa saat Lisa memberitahu Jimin soal pacarnya.
"Lisa lu bacot ah!"
"Lah emang kalo Lisa kasih tua pacar y/n kenapa?" tanya Jimin.
"Takut gak dibolehin pacaran."
"Boleh, orang Beomgyu temennya Bang Jim. Bahkan yang disebutin Lisa tadi itu temennya Bang Jim semua." y/n hanya ber-oh ria saja.
"Tuh kan boleh. Takutan sih lu." y/n hanya diam tapi mulutnya berkomat-kamit mengikuti Lisa berbicara.
Tadi memang y/n sedih. Tapi karena adanya Lisa, membuat sedih yang y/n rasakan lenyap begitu saja. Terkadang memang hanya Lisa yang mampu merubah mood y/n menjadi baik.
Thanks Lis, gue sayang lo. Batin y/n sambil mencium pipi Lisa secara tiba-tiba.
Tidak lama, datang Taehyung. Karena bosan, mereka berempat pergi ke salah satu pusat perbelanjaan. Lisa benar-benar kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh Jungkook tadi.
Intinya, hari ini adalah hari yang paling menyenangkan untuk y/n. Dan juga, hari ini adalah hari dimana y/n kesal kepada Abang kandungnya sendiri.
🌻🌻🌻
Satu kata untuk cerita brothers dong guys?:')
Sampai ketemu dichapter selanjutnya, babay.
Terima kasih❤
Jakarta, 11 September 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Epiphany | Bts
Fanfiction[Part masih lengkap | Telah diterbitkan oleh Choko Publisher] -Tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun!- Y/n dan Yeri, dua perempuan kembar yang mempunyai perbedaan sifat. Hidup Yeri yang penuh akan kebahagiaan, berbanding terbalik dengan hidup y...