23. Jungkook, Kata Maaf, dan Janji

22.1K 2.4K 434
                                    

Harap vote sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Jangan lupa untuk komentar.

Terima kasih telah menjadi bagian di dalam cerita ini. Borahae💜

🌻🌻🌻

Sedari Papa siuman, Yeri terus menempel pada Papa. Yeri terus mengenggenggam tangan Papa tanpa berniat untuk melepaskannya. Papa hanya bisa diam saja. Ia diam sampai Yeri bisa menceritakannya. Perempuan itu pun sama seperti Papa, diam saja. Tapi dari mulutnya terlihat seperti melafalkan kata maaf terus menerus.

Di samping kanan, tepatnya di ujung sofa, terdapat y/n yang sedang duduk sendirian. Para Abang pulang ke rumah untuk sekedar mandi dan mengambil beberapa pakaian Papa. Beomgyu pun sudah pulang juga. Hanya ada satu Abang yang tetap berada di rumah sakit. Jungkook, ya! Hanya dia.

Y/n memegang perutnya yang terasa sakit. Ia sungguh lapar. Sejak tadi malam sampai hari ini, tepatnya jam 10 pagi, ia belum makan apapun. Cacing-cacing diperutnya terus meronta agar sang empu tubuh, memberinya makanan.

Akhirnya, dan untungnya, y/n membawa satu lembar uang 100 ribu yang ia letakkan dibelakang case handphone. Ya! Itu kebiasaan lamanya. Ada yang seperti y/n juga?

Y/n bangun dari duduknya. Papa langsung menatap ke arah gadis itu. "Y/n ke kantin ya Pah," ucapnya. Papa hanya menangguk dan memberi senyuman seperti biasanya.

Tidak ingin lama-lama, gadis itu segera melesat pergi ke kantin rumah sakit. Sepertinya, Jungkook pun ada di kantin juga. Y/n sebenarnya ingin mengajak Yeri, tapi pasti akan percuma. Kembarannya tidak akan mungkin beranjak dari kursi itu. Sebab ia merasa bersalah. Jadi tidak mungkin jika ia meninggalkan Papanya sendirian di ruang rawat.

Di pojok kursi, y/n melihat Jungkook yang sedang memakan sesuatu. Tapi kenapa tatapan pria itu kosong? Apa Jungkook sedang melamun? Apa ada masalah lain yang sedang Jungkook pikirkan?

Y/n segera memesan makanan. Ia juga memesannya satu untuk Yeri. Y/n akan membawakannya untuk Yeri saat ia sudah selesai makan di sini. Setelah mendapatkan makanannya, y/n langsung pergi ke pojok tempat di mana Jungkook duduki.

Setelah sampai, y/n langsung duduk di depannya. Lalu y/n langsung memakan makanannya tanpa mengucap satu dua kata kepada Jungkook.

Dan, apa yang kalian tau?

Jungkook benar-benar tidak marah.

Padahal mata itu terus menatap ke arah y/n.

Tidak ada lagi tatapan tajam yang membuat y/n takut setiap harinya.

Y/n benar-benar menunggu kata pertama yang akan keluar dari mulut Jungkook.

Di atas meja, terdapat beberapa nasi yang berjatuhan dari piring y/n. Sangking lahapnya ia memakan. Jungkook mengambil nasi itu dan ia letakkan ke dalam piringnya yang telah kosong. Y/n benar-benar terkejut dengan hari ini. Apa mungkin, hati Jungkook terbuka saat Taehyung bercerita akan perjuangan Mama untuk melahirkan dirinya?

Mata mereka beradu. Jantung y/n terus berdetak kencang. Ini lebih gila dari pada ia bertatapan dengan Beomgyu!

"Maaf..." lirih Jungkook dengan pelan. Y/n hanya diam. Diam karena ia benar-benar terkejut.

[1] Epiphany | BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang