PROLOGUE

56.2K 2.8K 316
                                    

"Park Jimin sialan! Lepaskan aku!"

Aku terus memberontak saat Jimin mengikatku di kursi kayu ini.

"Perhatikan ucapanmu sayang" balasnya mencium sekilas bibirku.

Aku memberontak, kakiku menghentak-hentak berusaha menendangnya namun dia malah berjongkok menahan kakiku.

"Jika kau tidak bisa tenang, aku akan mengikatmu diranjang dan menghabisimu"

Omongannya sukses membuatku bungkam dan diam.

"Gadis pintar" ucapnya dengan senyum manis yang slalu membuatku luluh sejak dulu.

Ingat, dulu. Sebelum laki-laki brengsek ini menculikku dan menahanku disini.

"Baiklah karena kau sudah tenang, mari buat kesepakatan" dia berjalan mengambil kursi lalu duduk didepanku.

Aku menelan ludahku saat melihat pistol yang tergantung di sisi celana jins nya itu.

"Kau boleh melakukan apapun disini dan aku tidak akan menyakitimu tapi--" dia menyeringai sebentar "kau harus tinggal disini dan tidak boleh kemanapun"

"Tidak mau!" Aku melotot, kesepakatan macam apa itu? Apa dia sedang menguntungkan dirinya sendiri dan merugikanku?

Dia kembali tersenyum,

"Kalau begitu kau ingin aku membunuh ayahmu?"

"YA!!"

Dia beranjak berdiri lalu menarik daguku mendongak menatapnya.

"Kalau begitu turuti saja, apa susahnya tinggal disini? Lagi pula bukankah kau beruntung? Aku bisa setiap hari membuatmu mendesah dibawahku dan memuaskanmu"

Aku mengambik nafas sebanyak mungkin.

"Park Jimin kau bajingan gila!!"

tbc,

Hngg, aku bikin ini sebenernya pergabutan doang soalnya lagi ada kegiatan di Bali hehe. Dan aku mungkin bakal slow slow slow update buat cerita ini.

Btw enaknya pemeran cewenya siapa yaaa?

9/19

Preplexity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang