31. Marah

2.6K 139 0
                                    

Cla Pov

Hari ini aku berangkat seperti biasa.

Aku sampai dengan kondisi masih sepi.

Aku teringat Alvaro, sejak aku pergi kemarin aku tak tahu kabarnya.

Aku beranjak ke arah ruangannya sekedar melihat kondisinya.

Didepan ruangannya sudah ada sekretrasinya.

Ah.. Dia sudah masuk kantor pikir.

"Pak Al didalam ??" tanyaku.

"iy nona." jawabnya.

"boleh saya bertemu ??" tanyaku lagi.

"maaf nona, pekerjaan pak Alvaro sedang menumpuk jadi tidak bisa diganggu." tolaknya.

"oh... Saya gk akan menganggunya. Saya hanya akan membuatkannya kopi." ucapku mencoba mencari alasan.

"maaf nona, pak Alvaro berpesan mulai hari anda tidak usah membuatkannya kopi lagi." ucap sekretaris itu.

Aku kehabisan ide.

Aku memutuskan kembali keruanganku.

Ada apa dengannya ??? Tanyaku.

Ketika jam makan siang kudengar ponselku berbunyi.

Kulihat Rissa menelpon.

"eh... Orang sibuk, tumben nelpon. Ada apa?" tanyaku.

"hehe . Maaf Cla.  Kamu tau sendirikan kerjaanku." ucapnya.

"ada apa tumben nelpon." tanyaku lagi.

"Putra kenapa Cla?" tanya Rissa.

Seketika aku teringat harusnya kemarin malam aku menemuinya.

"Riss. Maaf ya. Nanti aku telpon lagi " ucapku menutup telpon lalu buru-buru berlari.

Sial.... Aku tak memiliki nomornya pikirku.

Aku berpapasan dengan Alvaro ketika di lobi.

Ingin aku berbicara dengannya, namun saat ini aku harus segera menemui Putra.

Aku melewatinya sambil berjalan terburu-buru.

Aku menabrak seseorang hingga aku terjatuh.

" maaf... Maaf...saya terburu-buru tadi." ucapku setelah berdiri kembali.

Kulanjutkan berjalan.

Kurasakan perih pada pergelangan kakiku.

Kupaksakan terus melangkah.

Aku sampai di kedai es krim tempat kami biasa bertemu dengan harapan dia disini.

Kulayangkan pandangku ke segala penjuru.

Tidak ada.

Putra tak ada di sini.

Aku keluar kembali.

Namun ketika aku berbalik kulihat Alvaro dihadapanku.

"Al." ucapku.

"ada apa??" tanyanya kemudian.

"em... Gk ada apa-apa. Aku hanya lupa punya janji dengan temanku tapi sepertinya dia sudah pulang. Sudahlah." ucapku berusaha tenang.

Dia terdiam mencoba mencari kebenaran dari jawabanku.

"kau ingin makan?? " kuajak dia untuk duduk.

Dia mengangguk.

Kami memesan makanan.

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang