13. Ajakan Mama Braga

2.9K 150 0
                                    

Aku masih asik berbelanja dengan Rissa.

Tiba-tiba ponselku berbunyi.

Kurogoh tasku menemukan ponselku.

Agak lama aku menatap layarnya.

"kenapa Cla?" tanya Rissa.

"Braga nelpon. Aku masih kesal krna kejadian tai malam." jelasku belum mengangkat.

Aku masih terdiam.

Panggilannya mati.

Kemudian dia menelpon lagi.

"angkatlah Cla. Mana tau ada yang penting." saran Rissa.

Aku mengangkat telpon Braga.

"Halo." ucapku.

"Halo Cla. Kamu dimana?" tanya Braga

"lagi diluar." jawabku

"aduh, gini Cla. Mama ngundang kamu nanti malam." jelas Braga.

"untuk apa ?" tanyaku.

"katanya pengen makan malam bareng kamu." ucap Braga.

"ngapain lagi sih. Gk ada habisnya ya usaha mereka buat kita makin dekat." gerutuku.

"kamu maukan Cla?" tanya Braga.

Aku terdiam sejenak.

"yaudah deh." jawabku pasrah.

"oke. Kalau gitu nanti jam 6 kujemput ya." ucap Braga.

"gk usah. Aku bisa pergi sendiri." cegahku. Aku masih trauma karna tadi malam.
Bakal ada juna atau juna yang lain nganterin aku pulang. Lebih baik aku sendiri.

"kenapa? Biar aku jemput deh." ucap Braga.

"tidak. Tidak. Aku sendiri aja Ga. Aku curiga kenapa kamu mesti jemput ? Atau jangan-jangan kamu suka lagi sama aku." curigaku.

Braga tertawa.

"kau apa-apaan Cla. Aku hanya melakukan perintah mamaku. Dia bilang aku yang jemput kamu." jelasnya.

"yaudah deh. Tapi ingat aku gk mau ada Juna lagi." ucapku.

"juna? Kenapa ? Apa yang terjadi tadi malam Cla?" tanya Braga penasaran.

"aku tak suka dengannya Ga. Please kamu jangan coba lagi buat aku ketemu dia lagi ." kesalku.

"iya. Kenapa dulu Cla?" tanya Braga masih penasaran.

"uhh.. Kesal tau sama dia. Baru kenal udah pegang sana pegang sini. Sok asik tapi garing. Serius aku gk mau ketemu dia lagi Ga." jelasku.

Braga terdengar tertawa.

"isss. Kenapa malah diketawain sih Ga ." seruku tambah kesal.

"sorry. Sorry Cla. Karna itu toh. Ya ya aku janji deh. " ucapnya.

"yaudah. Itu aja kan. Aku matiin ya telponny." seruku merasa tidak ada hal lagi yang perlu dibicarakan.

"oke. Dandan yang cantik nanti ya Cla." goda Braga, lalu terkekeh.

"Stop it Ga. " seruku.

Ucapku lalu memutuskan panggilannya.

"kenapa sih Cla? Dari tadi kesal banget nampaknya." tanya Rissa beralih menatapku setelah mencoba sepatu dari panjangan.

Ya kami lagi ada di toko sepatu.

"Braga terus buat aku kegeeran Riss. Kesel aku. " sungutku.

"ingat Cla dia udah punya kekasih." peringat Rissa.

"iya... iya ... Aku ingat kok." ucapku mengambil sebuah sepatu lalu mencobanya.

"mendingan secepatnya kamu ikut acara blind date gitu. Biar kamu gk baperan sama orang yang udah punya kekasih." seru Rissa lalu meninggalkanku memilih sepatu lain.

----------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang