08. Postingan Putra

3.4K 173 0
                                    

Cla pov

Aku terduduk diam sambil memandang ponselku dikamar.

Mau gimanapun aku tak bisa menghiraukan Putra.

Kutatap kembali fotoku pada postingan Putra.

Arggg.
Aku menggeram.

Apa sih maunya dia.
Dulu pergi sesuka hati.
Sekarang datang tiba-tiba.

Tapi kenapa dia gk nyamperin ya waktu di toko es krim tadi.
Aku mulai penasaran.

Kalau dia tak punya perasaan apa-apa wajar dia gk nyamperin aku.
Tapi ini dia ambil fotoku diam-diam dan memposting.

Kenapa kau permainkanku Put.
Kesalku.

Tiba-tiba layar ponselku hidup karna ada panggilan masuk.

Nomor baru pikirku.
Aku ragu mengangkatnya.
Aku takut itu Putra.

Kuabaikan.

Setelah aku tak menjawab beberapa kali panggilannya.
Muncul pesan baru.

NN
Sombong amat sih.
Angkat dong.
Ini Braga Cla.

Astaga. Ternyata Braga.

Layar ponselku hidup kembali.

Segera kuangkat.

"hallo Ga. Maaf ya. Aku kira tadi nomor iseng."
Jawabku berbohong.

"haha. Banyak fans ya Cla " seru Braga dari seberang.

"fans apanya? Emang aku artis apa?" sahutku.

"ada apa, tumben." tanyaku kemudian.

"oh. Ini ternyata mama kita gk berhenti sampai kemarin ya usahanya. Tadi pagi mama ngasih undangan untuk pertunjukan musik jazz akhir pekan ini." jelas Braga.

Astaga. Ingin sekali aku teriak memanggil mama.

"ya ampun Braga. Maaf ya." ucapku.

"kenapa kamu jadi minta maaf Cla?" tanya Braga bingung.

"kalau aku punya pasangan pasti kita bisa sama-sama bilang sama mama kita buat nolak usaha mereka buat jodohin kita." jelasku.

"hahaha. Nyantai aja Cla." seru Braga.

"gimana kalau kamu pergi aja sama kekasihmu. Biar nanti aku tetap pergi dari rumah ntah kemana gitu. Biar mamaku gk curiga." ucapku memberi ide.

"tidak.tidak. pasti mereka kepo meminta bukti pada kita Cla." ucap Braga.

"aduh. Jadi gimana dong." ucapku kehabisan akal.

"kita tetap pergi. Aku akan mengajak kekasihku juga." ucap Braga.

"kau ingin aku melihat-lihat kalian berkencan Ga." dengusku saat mendengar ide Braga.

Braga terdengar tertawa.

"tenang aja Cla. Aku juga ingin mengajak temanku. Dan aku berencana ingin menjodohkan kalian." ucap Braga.

"hah??? Kau gila Ga? " seruku tak percaya.

"aku serius Cla." ucap Braga.

"huh. Malang sekali nasibku mamaku menjodohkanku dan yang dijodohkan kepadaku menjodohkanku pada temannya. " ucapku merutuki nasibku.

"ayolah Cla." seru Braga.

"aku akan memikirkannya nanti." seruku.

"hei. Tak ada waktu nanti. Kau harus putuskan sekarang. Kau kira gampang mendapatkan tiket pertunjukkan itu?" ucap Braga.

"kau membuatku pusing Braga." ucapku.

"haha maaf Cla. Mau ya." bujuk Braga.

"oke. Iya." ucapku mengalah.

"yess. Gitu dong. Oke nanti kukabari ya." ucap Braga lalu sambungan telpon terputus.

Ah. Apalagi ini.
Banyak hal yang datang beruntun padaku.
Mulai dari Putra. Pak Alvaro yang menghinaku. Dan sekarang mama yang kembali berusaha menjodohkanku.

---------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang